Jumat, 23 Oktober 2015

Gairahku,ibu pacarku, dan tantenya

Wajahku cukup tampan dan tubuh atletis karena aku memang suka olah raga, tinggi 175 cm. Aku dilahirkan dari keluarga yang mampu. Tapi Aku merasa kesepian karena kakak perempuanku kuliah di Amsterdam, sedang kedua orang tuaku menetap di Bali mengurusi perusahaannya di bidang garment, mereka pulang sebulan sekali.


Saat ini aku kelas III SMU swasta di kota Surabaya. Perkenalanku dengan pacarku, Shinta setahun yang lalu. Di sekolah kami, dia memang kembangnya kelas III IPS, banyak cowok yang naksir padanya tapi dengan sedikit kelebihanku dalam merayu cewek, maka aku berhasil menggaetnya. Sebenarnya dia termasuk type cewek yang pendiam dan tongkrongannya biasanya di perpustakaan, karena itu dia sering dapat rangking kelas.

Keluarga Shinta termasuk keluarga yang kaya. Ayahnya, Pak Har berumur 54 tahun masuk jajaran anggota DPRD sedang ibunya, Bu Har yang nama aslinya Mustika berumur 38 tahun, orangnya cantik, tingginya sekitar 164 cm, kulitnya putih, dia asli Menado, rambutnya sebahu, orangnya ramah dan berwibawa. Kesibukannya hanya di rumah, ditemani oleh tantenya Shinta yaitu Tante Merry, berumur 30 tahun, orangnya seksi sekali seperti penyanyi dangdut Baby Ayu, tingginya 166 cm. Dia baru menikah 3 tahun yang lalu dan belum mempunyai anak, sedang suaminya Om Nanto adalah pelaut yang pulang hampir 3 bulan sekali.

Dalam masa pacaran boleh dibilang aku kurang pemberani karena memang Shinta orangnya selalu memegang prinsip untuk menjaga kehormatan karena dia anak tunggal. Dia hanya mengijinkan aku untuk mencium pipi saja, itu juga kalau malam minggu.

Sebenarnya aku bukanlah orang yang alim, karena kawan-kawanku Andi, Dito dan Roy terkenal gank-nya Playboy dan suka booking cewek, maka sebagai pelampiasanku karena pacarku orangnya alim aku sering mencari kesenangan di luar bersama teman-temanku, rata-rata dari kami adalah anak orang gedean, jadi uang bagi kami bukanlah soal, yang penting happy.

Suatu hari, tepatnya minggu sore kami berempat pergi ke Tretes dan rencananya akan menyewa hotel dan booking cewek. Sesampainya di sebuah hotel, kami segera ke receptionis, kami segera memesan 2 kamar, saat itu aku hanya duduk di ruang tunggu dan mengawasi Dito dan Andi yang sedang memesan kamar.

Tiba-tiba pandanganku jatuh pada perempuan setengah baya yang berkacamata hitam di sebelah Dito yang sepertinya lebih dulu mau memesan kamar. Aku seperti tak percaya, dia ternyata Tante Tika (Mustika) ibunya Shinta dan yang bersamanya seorang pemuda yang aku sendiri tidak kenal. Mereka kelihatan mesra sekali karena tangan pemuda itu tak mau lepas dari pinggang Tante Tika. Timbul niatku untuk menyelidiki apa sebenarnya tujuan Tante Tika datang ke hotel ini. Setelah mendapat kunci, mereka kemudian melangkah pergi untuk menuju kamar yang dipesan. Lalu aku menguntitnya diam-diam, pada Roy aku pamit mau ke Toilet. Ternyata mereka menuju ke kamar Melati no.3 yaitu salah satu kamar VIP yang dipunyai oleh Hotel itu.

Kemudian aku balik lagi ke teman-temanku, akhirnya mereka mendapat kamar Mawar no.6 dan 7 kebetulan lokasinya saling membelakangi dengan Kamar Melati, dan dipisahkan oleh parkiran mobil. Tak lama kemudian, Roy dan Dito pergi mencari cewek. Sambil menunggu mereka, aku iseng-iseng pergi ke belakang kamar. Saat itu jam 18:00 sore hari mulai gelap. Kebetulan sekali di Kamar Melati pada dinding belakang ada ventilasi udara yang agak rendah. Dengan memanjat mobil Roy, aku bisa melihat apa yang terjadi di dalam kamar itu. Ternyata Ibu pacarku yang di rumah kelihatan alim dan berwibawa tak disangka selingkuh dengan pria lain yang umurnya jauh lebih muda darinya. Keduanya dalam keadaan telanjang bulat, posisi Tante Tika sedang menaiki pemuda itu sambil duduk, kemaluan Tante Tika terlihat tertusuk oleh batang kejantanan pemuda yang sedang terlentang itu. Aku jadi ikut horny melihat dua sosok tubuh yang sedang bersetubuh itu. Wajah Tante Tika kelihatan merah dan dipenuhi keringat yang membasahi kulitnya. Nafasnya terengah-engah sambil menjerit-jerit kecil.

Tiba-tiba gerakannya dipercepat, dia berpegangan ke belakang lalu dia menjerit panjang, kelihatannya dia mendapat orgasmenya lalu badannya ambruk menjatuhi tubuh pemuda itu. Kelihatannya pemuda itu belum puas lalu mereka ganti posisi. Tante Tika berbaring di ranjang, kakinya di buka lebar lututnya dilipat, dengan penuh nafsu pemuda itu menjilati liang kewanitaan Tante Tika yang sudah basah penuh dengan cairan maninya. Ibu pacarku itu mengerang-erang manja. Setelah puas dengan permainan lidahnya, pemuda itu kembali mengarahkan batang kejantanannya ke bibir kemaluan Tante Tika lalu dengan mudah, "Blueesss..." Kejantanan pemuda itu sudah amblas seluruhnya ke dalam lubang kemaluan Tante Tika. Aku melihatnya semakin bernafsu sambil mengocok kemaluanku sendiri, aku antusias sekali untuk menikmati permainan mereka. Pemuda itu terus memompa batang kejantanannya keluar masuk lubang kemaluan Tante Tika sambil tangannya meremas-remas payudara perempuan itu yang berukuran lumayan besar, 36B. Pinggulnya bergoyang-goyang mengimbangi gerakan pemuda itu.

Sekitar 6 menit kemudian pemuda itu mengejang, ditekannya dalam-dalam pantatnya sambil melenguh dia keluar lebih dulu, sedang Tante Tika terus menggoyangkan pinggulnya. Tak lama kemudian dijepitnya tubuh pemuda itu dengan kakinya sambil tangannya mencengkeram punggung pemuda itu. Kelihatannya dia mendapat orgasme lagi bersamaan dengan muncratnya mani dari kemaluannya. Lalu kusudahi acaraku mengintip Tante Tika, Ibu pacarku yang penuh wibawa dan aku sangat mengagumi kecantikannya ternyata seorang *********. Ada catatan tersendiri dalam hatiku. Aku sudah melihatnya telanjang bulat, hal itu membuat terbayang-bayang terus saat dia merintih-rintih membuatku sangat bernafsu hingga timbul keinginan untuk dapat menikmati tubuhnya. Paling tidak aku sekarang punya kartu truf rahasianya.

Acaraku dengan teman-teman berjalan lancar bahkan saat menyetubuhi cewek yang bernama Ani dan Ivone justru aku membayangkan sedang menyetubuhi Tante Tika hingga aku cepat sekali keluar. Aku hanya melakukan sekali pada Ani dan dua kali pada Ivone, sedang teman-temanku melakukan sampai pagi tak terhitung sudah berapa kali mereka mendapat orgasme. Aku sendiri jadi malas untuk bersetubuh dengan mereka karena saat ini aku malah terbayang-bayang dengan keindahan tubuh Tante Tika.

Jam 10 malam setelah berpakaian, aku keluar dari kamar. Kubiarkan ketiga temanku mengerubuti kedua cewek itu. Kunyalakan rokok dan duduk di teras kamar, rasanya udara di Tretes sangat dingin. Kembali kutengok kamar melati no.3 dari ventilasi, kelihatan lampunya masih menyala berarti mereka belum pulang, lalu kuintip lagi dari jendela ternyata mereka sedang tidur saling berpelukan.

Tiba-tiba aku ingat Tante Tika selalu bawa HP, aku sendiri juga kebetulan bawa tapi aku ragu apakah HP-nya diaktifkan tapi akan kucoba saja. Begitu ketemu nomernya lalu kutekan dial dan terdengar nada panggil di dalam kamar itu. Tante Tika terbangun lalu buru-buru mengangkat HP-nya, dia sempat melihat nomer yang masuk.

"Haloo.. ini Donny yaaa, ada apa Dooon..?" kata Tante Tika dari dalam kamar.
"Tante sedang di mana..?" tanyaku.
"Lhooo.. apa kamu nggak tanya Shinta, hari ini aku kan nginap di rumah neneknya Shinta di Blitar, neneknya kan lagi sakit.." kata Tante Tika beralasan.
"Sakit apa Tan.." tanyak berlagak pilon.
Dia diam sejenak, "Ah nggak cuman jantungnya kambuh.. tapi sudah baikan kok, besok juga saya pulang," katanya pintar bersandiwara.
"Memangnya kamu, ada perlu apa..?" tanya Tante Tika.
"Maaf Tante.. tapi.. Tante jangan marah yaaa..!"
"Sudah katakan saja aku capek nih.. kalau mau ngomong, ngomong saja.. aku janji nggak akan marah," kata Tante Tika.

"Tante capek habis ngapain..?" tanyaku.
"E..e.. anuu tadi mijitin Neneknya Shinta.." katanya gugup.
"Bener Tante..? masak orang sakit jantung kok dipijitin, bukannya mijitin yang lain..?" kataku mulai berani.
"Kamu kok nggak percaya sih... apa sih maksudmu..?"
"Sekali lagi maaf Tante, sebenarnya saya sudah tahu semuanya..?"
"T..tahu apa kamu?" dia mulai gelagapan.
"Bukannya Tante sekarang berada di Tretes di Hotel **** (edited) di kamar melati no.3 bersama orang yang bukan suami Tante," kataku.
"D..Doon, kamu dimanaaa?" katanya bingung.
"Temui saya di belakang kamar tante, di dalam mobil Civiv Putih sekarang.. kita bisa pecahkan masalah ini tanpa ada orang yang tahu," kataku menantang.
"B..b.baik, saya segera ke sana.. tunggu lima menit lagi," katanya lemah.

Tak lama kemudian Tante Tika datang dengan hanya memakai piyama masuk ke mobil Roy.
"Malem Tante," sapaku ramah.
"Dooon tolong yaaa, kamu jangan buka rahasia ini.." katanya memohon.
"Jangan khawatir Tante kalau sama saya pasti aman, tapiii..." aku bingung mau meneruskan.
Aku terus membayangkan tubuh seksi Tante Tika dalam keadaan telanjang bulat sedang merintih-rintih nikmat.
"Tapi.. apa Dooon..?, ngooomong dooong cepetan, jangan buat aku tengsin di sini.. tolong deh jaga nama baik Tante... Tante baru dua kali begini kook... itu jugaaa... Tante udah nggak tahaan lagiii, bener lhooo kamu mau tutup mulut.." katanya merajuk.
"Tunggu duluu.. emang sama Om, Tante nggak Puas..?" tanyaku.
"Sebenarnya siih, Mas Har itu udah menuhin kewajibannya.. cuman sekarang dia kan udah agak tua jadinya yaahh, kamu tahu sendiri kan gimana tenaganya kalau orang sudah tua.. makanya kamu harus maklum, kalau kebutuhan yang satu itu belum terpuaskan bisa gila sendiri aku.. kamu kan udah dewasa masalah kayak gitu harusnya udah paham, paling tidak kamu sudah tahu alasannya.. sekarang tolong Tante yaah, jaga rahasia Tante.. please!!" katanya mengiba.

"Baik Tante, saya akan jaga rahasia ini, tapi tergantung.."
"Tergantung apa..?
"tergantung.. imbalannya.. trus yang buat tutup mulut apa dong, masak mulut saya dibiarin terbuka..?"
"Kamu minta uang berapa juta besok saya kasih," balas Tante Tika agak sombong.
"Papa saya masih bisa kok ngasih uang berapapun, Emangnya uang bisa untuk tutup mulut, lihat Tante," sambil aku keluarin uang 100 ribuan lalu kutaruh di mulutku, kemudian uang itu jatuh ke lantai mobil.
"Tuhh, jatuhkan uangnya." kataku sambil ketawa kecil.
"Hihi..hi, kamu bisa apa aja becanda, terus kamu minta apa..?" tanya Tante Tika.
"Hubungan pacaran saya sama Shinta kan udah lama tapi Dia cuman ngasih ciuman di pipi saja, yang lainnya nggak boleh sama mamanya, sebenarnya saya pengin ngerasain yang lainnya.." kataku.

"Gila kamu, anakku kan masih perawan, harus bisa jaga diri dong..!"
"Saya kan laki-laki dewasa Tante, pasti juga kepingin ngerasain gituan, gimana kalau selain ciuman dari Shinta saya belajarnya sama Tante Tika.. saja," tanyaku nakal.
"Wah kamu semakin kurang ajar saja, mulai besok kamu nggak boleh pacaran lagi sama anakku," ancamnya serius.
"Memangnya Tante pengin lihat berita di koran, Isteri anggota DPRD Jatim berselingkuh dengan gigolo," aku balik mengancam.
"Ett.. jangan dong, kamu kok gitu sih, aku cuman bercanda kok, kamu boleh kok ngelanjutin hubungan kamu dengan Shinta, terus kalau mau diajarin gituan.. eee.. Tante nggak keberatan kok, sekarang juga boleh," katanya, akhirnya dia mengalah.
"Tante mau ML sama saya sekarang..?" tanyaku nggak percaya.
"Udahlah, ayo ke kamar Tante tapi.. biar pemuda itu kusuruh pulang dulu," katanya sambil melangkah pergi menuju kamarnya.

Malam itu kulihat arlojiku sudah menunjukkan jam 23:00 WIB. Kulihat seorang pemuda keluar dari kamar Tante Tika, aku segera masuk ke dalam kamar itu. Kulihat Tante Tika sedang duduk di meja rias sambil menyisir rambutnya menghadap ke cermin.
"Nggak usah berdandan Tante, udah cantik kok.." kataku memuji kecantikannya.
"Emang Tante masih cantik..?" tanyanya.
"Buat apa saya bohong, sudah lama saya mengagumi kecantikan Tante, juga tubuh Tante yang masih seksi," jawabku.
"Benarkah kamu mengagumi Tante..?"
"Malah saya sering ngebayangin gimana yahh rasanya ******* sama Tante Tika, pasti enak." kataku merayunya.
"Ya udah nggak usah dibayangin, orangnya udah ada di depan kamu kok, siap melayani kamu," katanya sambil berdiri dan berjalan ke arahku.

Lalu dengan kasar dibukanya reitsleting celanaku dan dilepasnya celanaku ke bawah juga celana dalamku hingga sampai lutut. "Waaww... besar sekali punya kamu Don?" serunya, lalu secepat kilat tangannya menggenggam kemaluanku yang ukuran panjangnya 15 cm tapi diameternya kira-kira 3,7 cm kemudian mengelus-elusnya dengan penuh nafsu. Akupun semakin bernafsu, piyamanya kutarik ke bawah dan wooww.., kedua buah dada itu membuat mataku benar-benar jelalatan. "Mm... kamu sudah mulai pintar, Don. Tante mau kamu.." belum lagi kalimat Tante Tika habis aku sudah mengarahkan mulutku ke puncak bukit kembarnya dan, "Cruppp..." sedotanku langsung terdengar begitu bibirku mendarat di permukaan puting susunya. "Aahh... Donny, ooohh... sedooot teruuus aahh.." tangannya semakin mengeraskan genggamannya pada batang kejantananku, celanaku sejak tadi dipelorotnya ke bawah. Sesekali kulirik ke atas sambil terus menikmati puting susunya satu persatu. Tante Tika tampak tenang sambil tersenyum melihat tingkahku yang seperti monyet kecil menetek pada induknya. Jelas Tante Tika sudah berpengalaman sekali. Batang kejantananku tak lagi hanya diremasnya, ia mulai mengocok-ngocoknya. Sebelah lagi tangannya menekan-nekan kepalaku ke arah dadanya.

"Buka bajumu dulu, Don.." ia menarik baju kaos yang kukenakan, aku melepas sedotanku pada puting buah dadanya, lalu celanaku dilepaskannya. Ia sejenak berdiri dan melepas piyamanya, kini aku dapat melihat tubuh Tante Tika yang bahenol itu dengan jelas. Buah dada besar itu tegak menantang. Dan bukit diantara kedua pangkal pahanya masih tertutup celana dalam putih, bulu-bulu halus tampak merambat keluar dari arah selangkangannya. Dengan agresif tanganku menjamah CD-nya, langsung kutarik sampai lepas. Tante Tika langsung merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Aku langsung menindihnya, dadaku menempel pada kedua buah payudaranya, kelembutan buah dada yang dulunya hanya ada dalam khayalanku sekarang menempel ketat di dadaku. Bibir kamipun kini bertemu, Tante Tika menyedot lidahku dengan lembut. "Uhh..." nikmatnya, tanganku menyusup diantara dada kami, meraba-raba dan meremas kedua belahan susunya yang besar itu.

"Hmm... ooohh... Tante... aahh.." kegelian bercampur nikmat saat Tante Tika memadukan kecupannya di leherku sambil menggesekkan selangkangannya yang basah itu pada batang kejantananku. Bibirku merayap ke arah dadanya, bertumpu pada tangan yang kutekuk sambil berusaha meraih susunya dengan bibirku. Lidahku mulai bekerja liar menjelajahi bukit kenyal itu senti demi senti.

"Hmm... pintar kamu Doon.. ooohh.." Desahan Tante Tika mulai terdengar, meski serak-serak tertahan nikmatnya jilatanku pada putingnya yang lancip. "Sekarang kamu ke bawah lagi sayang.." Aku yang sudah terbawa nafsu berat itu menurut saja, lidahku merambat cepat ke arah pahanya, Tante Tika membukanya lebar dan semerbak aroma selangkangannya semakin mengundang birahiku, aku jadi semakin gila. Kusibak bulu-bulu halus dan lebat yang menutupi daerah kewanitaannya. Uhh, liang kewanitaan itu tampak sudah becek dan sepertinya berdenyut. Aku ingat apa yang harus kulakukan, lidahku menjulur lalu menjilati liang kewanitaan Tante Tika. "Ooohh, yaahh... enaak, Doon, Hebat kamu Doon... ooohh..." Tante Tika mulai menjerit kecil merasakan sedotanku pada klitorisnya. Sekitar lima menit lebih aku bermain di daerah itu sampai kurasakan tiba-tiba ia menjepit kepalaku dengan keras diantara pangkal pahanya, aku hampir-hampir tak dapat bernafas.

"Aahh... Tante nggak kuaat aahh, Doon.." teriaknya panjang seiring tubuhnya yang menegang, tangannya meremas sendiri kedua buah dadanya yang sejak tadi bergoyang-goyang, dari liang kewanitaannya mengucur cairan kental yang langsung bercampur air liur dalam mulutku. "Makasih yaa Don, kamu udah puasin Tante.. makasih Sayang. Sekarang beri Tante kesempatan bersihin badan sebentar saja," ia lalu mengecupku dan beranjak ke arah kamar mandi. Aku tak tahu harus berbuat apa, senjataku masih tegang dan keras, hanya sempat mendapat sentuhan tangan Tante Tika. Batinku makin tak sabar ingin cepat menumpahkan air maniku ke dalam liang kewanitaannya. Ahh, aku meloncat bangun dan menuju ke kamar mandi. Kulihat Tante Tika sedang mengguyur tubuhnya di bawah shower.

"Tante Tika.. ayooo cepat," teriakku tak sabar.
"Hmm, kamu sudah nggak sabar ya?" ia mengambil handuk dan mendekatiku. Tangannya langsung meraih batang kejantananku yang masih tegang.
"Woooww... Tante baru sadar kalau kamu punya segede ini, Doon... ooohhmm.." ia berjongkok di hadapanku. Aku menyandarkan tubuh di dinding kamar mandi itu dan secepat kilat Tante Tika memasukkan batang kejantananku ke mulutnya.
"Ouughh... sssttt.. nikmat Tante.. ooohh... ooohh... ahh..." geli bercampur nikmat membuatku seperti melayang. Baru kali ini punyaku masuk ke dalam alat tubuh perempuan. Ternyata, ahh..., lezatnya setengah mati. Batang kejantananku tampak semakin tegang, mulut mungil Tante Tika hampir tak dapat lagi menampungnya. Sementara tanganku ikut bergerak meremas-remas payudaranya.

"Waaouwww... punya kamu ini lho, Doon... Tante jadi nafsu lagi nih, yuk kita lanjutin lagi," tangannya menarikku kembali ke tempat tidur, Tante Tika seperti melihat sesuatu yang begitu menakjubkan. Perempuan setengah baya itu langsung merebahkan diri dan membuka kedua pahanya ke arah yang berlawanan, mataku lagi-lagi melotot ke arah belahan liang kewanitaannya. Hmm.. kusempatkan menjilatinya semenit lalu dengan cepat kutindih tubuhnya, kumasukkan batang kejantananku ke dalam lubang kemaluannya. "Sleeepp..." agak susah juga karena kemaluannya lumayan sempit tapi kemudian amblas juga seluruhnya hingga sampai dasar rahim, lalu kupompa naik turun. "Hmm... ooohh.." Tante Tika kini mengikuti gerakanku. Pinggulnya seperti berdansa ke kiri kanan. Liang kewanitaannya bertambah licin saja. Batang kejantananku kian lama kian lancar, kupercepat goyanganku hingga terdengar bunyi selangkangannya yang becek bertemu pangkal pahaku. "Plak.. plak.. plak.. plak.." aduh nikmatnya perempuan setengah baya ini. Mataku merem melek memandangi wajah keibuan Tante Tika yang masih saja mengeluarkan senyuman. Nafsuku semakin jalang, gerakanku yang tadinya santai kini tak lagi berirama. Buah dadanya tampak bergoyang kesana kemari, mengundang bibirku beraksi.

"Ooohh Sayang, kamu buas sekali. Hmm... Tante suka yang begini, ooohh... genjot terus.." katanya menggelinjang hebat.
"Uuuhh... Tante, nikmat Tante.. hmm Tante cantik sekali ooohh.."
"Kamu senang sekali susu tante yah? ooohh.. sedooot teruuus susu tanteee aahh... panjang sekali peler kamu.. ooohh, Dooony... aahh.." Jeritannya semakin keras dan panjang, denyutan liang kewanitaannya semakin terasa menjepit batang kejantananku yang semakin terasa keras dan tegang.
"Doon..?" dengusannya turun naik.
"Kenapa.. Tante..."
"Kamu bener-bener hebat Sayang... ooowwww... uuuhh.. Tan.. Tante.. mau keluar hampiiirr.. aahh..." gerakan pinggulnya yang liar itu semakin tak karuan, tak terasa sudah lima belas menit kami bersetubuh.
"Ooohh memang enaak Tante, ooohh... Tante ooohh... tante Tika, ooohh... nikmat sekali Tante, ooohh.." Tak kuhiraukan tubuh Tante Tika yang menegang keras, kuku-kuku tangannya mencengkeram punggungku, pahanya menjepit keras pinggangku yang sedang asyik turun naik itu, "Aahh... Doon.. Tante ke..luaarrr laagiii... aahh.." liang senggama Tante Tika terasa berdenyut keras sekali, seperti memijit batang kejantananku dan ia menggigit pundakku sampai kemerahan. Kepala batang kejantananku seperti tersiram cairan hangat di dalam liang rahimnya.

Sesaat kemudian ia lemas lagi. Batang kejantananku masih menancap setia di liang kemaluan Tante Tika. "Sekarang Tante mau puasin kamu, kasih Tante yang di atas ya, Sayang... mmhh, pintar kamu Sayang.." Posisi kami berbalik. Kini Tante Tika menunggangi tubuhku. Perlahan tangannya kembali menuntun batang kejantananku yang masih tegang itu memasuki liang kenikmatannya dan terasa lebih masuk.

Tante Tika mulai bergoyang perlahan, payudaranya tampak lebih besar dan semakin menantang dalam posisi ini, aku segera meremasnya. Tante Tika berjongkok di atas pinggangku menaik-turunkan pantatnya, terlihat jelas bagaimana batang kejantananku keluar masuk liang senggamanya yang terlihat penuh sesak, sampai bibir kemaluan itu terlihat sangat kencang. "Ooohh enaak Tante... oooh Tante.. oooh Tante Tika... oooh Tante... hmm, enaak sekali... ooohh.." kedua buah payudaranya seperti berayun keras mengikuti irama turun naiknya tubuh Tante Tika. "Remas yang mesra dong susu Tante sayang, ooohh... yaahh.. pintar kamu... ooohh... Tante nggak percaya kamu bisa seperti ini, ooohh... pintar kamu Doon ooohh... ganjal kepalamu dengan bantal ini sayang," Tante Tika meraih bantal yang ada di samping kirinya dan memberikannya padaku. "Maksud Tante supaya saya bisa... srup.. srup.." mulutku menerkam puting susunya. "Yaahh.. sedot susu Tante lagi sayang... hmm.. yak begitu teruuus yang kiri sayang ooohh.." Tante Tika menundukkan badan agar kedua buah dadanya terjangkau mulutku. Cairan mani Tante Tika yang meluber membasahi dinding kemaluannya. Akhirnya dia menjerit panjang, "Ouuhhhgg.. Tante keluuuaaar, lagiii," erangnya.

Aku yang belum puas memintanya untuk menungging. Tante Tika menuruti perintahku, menungging tepat di depanku yang masih terduduk. Hmm.., lezatnya pantat Tante Tika yang besar dan belahan bibir kewanitaannya yang memerah, aku langsung mengambil posisi dan tanpa permisi lagi menyusupkan batang kejantananku dari belakang. Kupegangi pinggangnya, sebelah lagi tanganku meraih buah dada besarnya. "Ooohh... nggg.. Kamu hebaat Donn... ooohh, genjot yang cepat Sayang, ooohh... tambah cepat lagi... uuuhh.." desah Tante Tika tak beraturan. "Ooohh Tante... Taan..teee... ooohh... nikmat Tante Tika.." Kepalanya menggeleng keras kesana kemari, kurasa Tante Tika sedang berusaha menikmati gaya ini dengan semaksimal mungkin. Teriakannya pun makin ngawur. "Ooohh... jangan lama-lama lagi Sayang, Tante mau keluar lagi oooh.." rintihnya. Lalu aku mempercepat gerakanku hingga bunyinya kecepak-kecepok akibat banyaknya cairan mani Tante Tika yang sudah keluar, lalu aku merasa ada sesuatu yang mau keluar.

"Aahh Tante... uuuhh... nikmat sekali, ooohh... Tante sekarang.. Tante Tika, ooohh... saya nggak tahan tanteee... enaak... ooohh.." ceracauku tak beraturan. "Tante juga Doon... ohhh... Doonny sayaanggg, ooohh... keluaar samaan sayaang, oooh.." Kami berdua berteriak panjang, badanku terasa bergetar dan, "Croot... crott... croott... croottt.." entah berapa kali batang kejantananku menyemburkan cairan kental ke dalam rahim Tante Tika yang tampak juga mengalami hal yang sama, selangkangan kami saling menggenjot keras. Tangan Tante Tika meremas sprei dan menariknya keras, bibirnya ia gigit sendiri. Matanya terpejam seperti merasakan sensasi yang sangat hebat.

Sejak itu hubunganku dengan Tante Tika bertambah mesra tidak jarang kami mengadakan perjanjian untuk saling ketemu atau saat dia menyuruhku mengantarkannya ke arisan tapi malah dibelokkan ke rumahnya yang satu di daerah perumahan elit yang sepi, sedang aku sama Shinta tetap pacaran tapi perselingkuhanku dengan mamanya tetap kujaga rahasianya.

Suatu hari aku ke rumah Shinta sepulang sekolah, ternyata Shinta sedang les. Sedangkan ayahnya ada meeting 2 hari di Malang. Karena sudah terbiasa, setelah masuk ke rumah dan kelihatannya sepi, saat bertemu Tante Tika aku langsung memeluknya dari belakang.
"Mumpung sepi Tante, saya sudah kangen sama Tante.." kataku sambil menciumi leher dan cuping telinga Tante Tika.
"Jangan di sini Sayang, ke kamar tante saja.." katanya sambil mengandengku masuk ke kamar, aku seperti kerbau yang di cocok hidungnya, hanya menurut saja.

Setibanya di dalam kamar tanpa ba-bi-bu kami saling berpelukan dan kulumat bibirnya. Nafasnya terengah-engah. Kancing dasternya kubuka satu-persatu hingga semuanya lepas lalu kutarik ke bawah, sedang Tante Tika juga sudah melepas kemejaku, tangannya kini sibuk membuka reitsleting celanaku, aku membantunya. Setelah celanaku lepas lalu dia buang di lantai. Aku diam sejenak, kupandangi tubuh Tante Tika yang hanya memakai BH warna putih dan celana dalam yang juga putih. Lalu tali pengikat BH-nya kulepas, maka tersembullah buah dada Tante Tika yang montok dan menantang itu. Kemudian tanganku ganti memelorotkan celana dalam Tante Tika. Kini dia sudah telanjang bulat tanpa sehelai benangpun yang menutupi tubuhnya. Kulitnya yang putih mulus memancarkan keindahan alami, aku jadi semakin bernafsu.

Sesaat kemudian Tante Tika jongkok di hadapanku dan dengan sekali tarik celana dalamku dilepaskannya ke bawah, dengan kakiku CD-ku kulempar ke bawah ranjang Tante Tika. Lalu kami saling menatap, bibirnya didekatkan dengan bibirku, tanpa buang waktu kupagut bibir yang merah merekah kami saling mengulum, terasa hangat sekali bibir Tante Tika. Tanganku mulai bergerilya di dadanya, gundukan montok itu semakin lama semakin kencang dan putingnya terasa mengeras karena permainan tanganku. Kemaluanku tak luput dari tangan hangat Tante Tika yang begitu bernafsu ingin menguasai keperkasaan kejantananku. Tangan lentik itu kini mengocok dan meremas otot kejantananku. Aku semakin tak tahan, lalu aku melepas pelukannya, nafas kami sama-sama ngos-ngosan. Kulihat matanya memerah seperti banteng yang marah, dadanya naik turun inikah yang namanya sedang birahi. Lalu tubuh telanjang Tante Tika kubopong dan kubaringkan terlentang di atas ranjang, dia menekukkan lututnya dan kedua pahanya direnggangkan. Melihat pemandangan liang senggamanya yang sudah basah dan merah merekah, aku jadi semakin tidak sabar. Lalu kembali semua bagian dari liang kewanitaannya menjadi daerah operasi lidahku. Klirotisnya terlihat mengkilat karena banyaknya cairan yang membasahi liang senggamanya.

Tiba-tiba aku dikagetkan saat secara refleks aku melihat ke pintu. Memang pintu itu hanya di tutup kain gorden sedang daun pintunya tidak kami tutup. Kain gorden itu tersingkap sedikit dan terlihat sepasang mata mengintip perbuatan kami. Aku sempat deg-degan, jangan-jangan Om Har, kalau benar mati aku. Lalu saat gorden itu tertiup angin dari jendela samping aku baru tahu kalau ternyata yang berdiri di balik pintu adalah Tante Merry, adik Tante Tika. Aku jadi lega, paling tidak dia bukan suami Tante Tika ataupun pacarku Shinta.

Aku meneruskan permainanku dengan harapan semoga Tante Merry bisa melihat bagaimana aku bisa memuaskan kakaknya. Harapanku mendekati kenyataan, ternyata mata itu terus mengawasi permainan kami bahkan saat batang kejantananku hendak masuk ke dalam liang kewanitaan Tante Tika, aku sempat mendengar Tante Merry menahan nafas. Kembali kugenjot liang kewanitaan itu hingga yang punya mengejang sambil mulutnya keluar erangan dan rintihan yang seperti mungkin pembaca pernah melihat Film Blue versi mandarin saat si cewek digenjot lawan mainnya. Aku sendiri semakin tambah bernafsu mendengar rintihan kecil Tante Tika karena suaranya merangsang sekali. Paling tidak 20 menit lamanya aku bisa bertahan dan akhirnya jebol juga pertahananku. "Ccrooot.. croot... crooot.." cairanku banyak yang masuk ke dalam rahim Tante Tika, sedang sebelum itu Tante Tika juga sudah keluar dan setelah aku hampir selesai mengejang dan mengeluarkan spermaku, giliran Tante Tika mengejang yang kedua kalinya. Lalu tubuhku ambruk di samping Tubuh indah Tante Tika. Kulihat mata Tante Tika terpejam sambil tersenyum puas.

Lalu aku pamit mau ke kamar mandi. Sebenarnya aku hanya ingin menemuai Tante Merry tapi saat kucari dia sudah tidak di belakang gorden lagi. Lalu kucari di kamarnya. Kulihat pintu kamar terbuka sedikit lalu kutengok, ternyata kamarnya kosong. Akhirnya kuputuskan ke kamar mandi karena aku memang mau kencing, dengan tergesa-gesa aku berlari ke kamar mandi, kulihat pintu kamar mandi tidak tertutup. Saat aku di depan pintu, aku samar-samar mendengar bunyi air yang dipancurkan berarti ada yang mandi shower. "Ohh... my God.." saat itu terpampang tubuh molek Tante Merry sedang mandi di pancuran sambil mendesah-desah, dia menggosok tubuhnya membelakangi pintu. Terlihat bagian pantatnya yang padat dan seksi, karena suara air begitu deras mungkin Tante Merry tidak mendengar saat aku melebarkan pintunya. Dari luar aku memandangnya lebih leluasa, tangannya sedang menggosok buah dadanya dan kadang buah dadanya yang berukuran 36C itu diremasnya sendiri, aku ikut terhanyut melihat keadaan itu.

Saat dia membalikkan badan, kulihat dia mendesis sambil matanya terpejam seperti sedang membayangkan sesuatu yang sedang dialaminya. Waaouuw..., dari depan aku semakin jelas melihat keindahan tubuh Tante Merry. Buah dadanya yang sedang diremas tangannya sendiri kelihatan masih tegak menantang bulat sekal dengan puting yang mencuat runcing di tengahnya, mungkin karena dia belum pernah menyusui bayi maka kelihatan seperti buah dada seorang perawan, masih segar. Aku sempat terperangah karena berbeda sekali dengan kepunyaan Tante Tika yang sudah agak menggantung sedikit tapi ukurannya lebih kecil sedikit. Lalu pandanganku semakin turun, kulihat hutan rimbun di bawah perutnya sudah basah oleh air, kelihatan tersisir rapi dan di bawahnya sedikit daging kecil itu begitu menonjol dan lubangnya lebih kecil dari lubang milik Tante Tika. Tak lama kemudian tangannya meluncur ke bawah dan menggosok bagian demi bagian. Saat tangan mungilnya digosokkan pada klirotisnya, kakinya ikut direnggangkan, pantatnya naik turun. Aku baru menyadari bahwa kemaluanku sudah tegak berdiri malah sudah keluar cairan sedikit. Aku semakin tak tahan, aku lalu main spekulasi aku harus bisa menundukkan Tante Merry paling tidak selama ini dia merasa kesepian, selama dua bulan terakhir ini dirinya tidak disentuh laki-laki berarti dia sangat butuh kepuasan batin.

Satu persatu pakaianku kulepas hingga telanjang bulat, burungku yang sudah berdiri tegak seperti tugu monas ini sudah tidak sabar ingin mencari sarangnya. Lalu diam-diam aku masuk ke kamar mandi dan aku memeluk Tante Merry dari belakang, tanganku ikut meremas buah dadanya dan kuciumi tengkuknya dari belakang. Tante Merry kaget, "Haii.. apa-apaan kamu Doonny!" bentaknya sambil berusaha melepaskan pelukanku. Aku tidak menyerah, terus berusaha.
"Doonnn.. Lepaaskaan Tanteee.. Jangaaan.." Dia terus berontak.
"Tenang Tante.. saya cuma ingin membantu Tante, melepaskan kesepian Tante," aku terus menciuminya sedang tanganku yang satunya bergerilya ke bawah, kugantikan tangannya yang tadi menggosok liang kewanitaannya sendiri. Bibir kemaluannya kuremas dan kuusap-usap pelan.
"Tapi Dooon, Ouhhhg.. Aku kaaan.. ssshah.." dia sepertinya juga sudah menikmati permainanku.
"Sudah berapa lama Tante mengintip kami tadi... Tante kesepian.. Tante butuh kepuasan... saya akan memuaskan Tante... nikmati saja," aku terus mencumbunya.
"Ouuuugh.. Ahhh.. Jangaaannn Oohhh.." dia terus melarang tapi sesaat kemudian dia membalikkan badan.
"Doonn, puaskan dahaga Tante.." katanya sambil melumat bibirku, kini dia begitu agresif, aku ganti kewalahan dan berusaha mengimbanginya, tanganku meremas kedua buah dada Tante Merry.
"Hmm kamu hebaaat... sayaaang," tanpa sadar keluar ucapan itu dari mulutnya.

Selama 25 menit kami saling mencumbu, saling meremas dalam keadaan berdiri hingga...
"Ahhh... Dooon, cukuuuup Doon.. lakukanlah, aku sudah tidaaak tahaaan.. Ohhhh.." rintihnya.
Lalu kudorong tubuh Tante Merry menepi ke dinding, kurenggangkan kakinya. Sesaat kulihat bibir kemaluannya ikut membuka lebar, klitorisnya terlihat meriang memerah dan sudah banyak cairan yang membasahi dinding kewanitaannya. Lalu kuletakkan batang kejantananku yang sudah mengeras itu di bibir kemaluan Tante Merry, pelan-pelan kumasukkan. "Uhh.. sss, pelaan sayang, punyamu terlalu besar," jeritnya kecil. Memang kelihatannya liang kewanitaan yang satu ini masih sempit mungkin jarang dipakai. Perlahan batang kejantananku mulai masuk lebih dalam hingga akhirnya amblas seluruhnya. "Aouuuww.." Tante Merry menjerit lagi mungkin dia belum terbiasa dengan batang kejantanan yang berukuran besar. Setelah keadaan agak rileks, aku mulai menggerakkan batang kejantananku maju mundur. "Oohhh.. teruskaaan Sayaaang.. gendoong aku," katanya sambil menaikkan kakinya dan dijepitkan di pinggangku. Saat itu batang kejantananku seperti dijepit oleh dinding kewanitaannya tapi justru gesekannya semakin terasa nikmat.

Tante Merry terus melakukan goyang pinggulnya.
"Ohhh.. ennaaak Tanteee.." aku semakin terangsang.
"Tantee jugaaa nikmaaaat.. Doon, punya kamu nikmaat banget.. Ohhh, rasanya lebih nikmat dari punya suamikuu.. Ahhh.. Uhhh.. Tusuk yang lebih keras sayang." desis Tante Merry.
"Aaahhh... Aaagh.. Ohhh.. Sshhh.." Tante Merry merintih tak karuan dan gerakan pinggulnya semakin tak beraturan.
"Doon, Ohhh.. genjooot teruuss.." dia setengah menjerit, "Don, masukin yang dalam, yachhh.."
"Enaaak Tante, mmhhh.." aku merasakan sukmaku seperti terbang ke awan, liang kewanitaan perempuan ini nikmat betul sih, sayang suaminya kurang bisa memuaskannya.
"Ouuuhhh, Dooon.. Tanteee.. Mauuu Keeel.. Aaahhh..." dia menjerit sambil menekankan pantatnya lebih dalam. "Seerrr.." terasa cairan hangat membasahi batang kejantananku di dalam rahimnya. Tapi aku terus memacu gerakanku hingga aku sendiri merasakan mau mencapai orgasme.
"Tantee.. dikeluarkan di dalam apa di luar," aku masih sempat bertanya.
"Di dalam sajaa, berii aku bibitmu sayang," pintanya.

Tak lama kemudian aku merasakan ada dorongan dari dalam yang keluar, "Crrooott.. crrooott.. crooottt.." cairan maniku langsung memenuhi rahim Tante Merry, lama kami berpelukan kencang hingga akhirnya aku merasa kakiku lemas sekali, tapi aku terus mencumbu bibirnya.
"Terima kasih Doon, kamu telah menghilangkan dahagaku," kata Tante Merry.
"Tante, boleh nggak kapan-kapan saya minta lagi sama Tante, tapi sekarang Shinta mau datang dari les, kita sudahi dulu yaa.." tanyaku.
"Aku yang harusnya meminta, masak cuma Kak Tika yang kamu puasi, sedangkan aku nggaak, tadi aku ngiri deh sama kakakku bisa ngedapatin kepuasan dari pemuda gagah seperti kamu," jawabnya.
"Baiklah, nanti kita bertiga akan rundingkan, saya yakin dia akan mengerti kok, dan bisa memberi kesempatan sama adiknya sendiri, yang penting kita bisa menjaga rahasia ini, ya nggak.." tanyaku.
"Benar Sayang, terserah kamu asal kamu mau ngasih aku jatah.. aku sudah puas, kok.." jawabnya.

Kemudian kami sudah mengenakan pakaian kami masing-masing dan keluar dari kamar mandi. Kulihat ke kamar Tante Tika, dia masih tertidur, lalu kubangunkan.
"Tante banguun, cepatlah berpakaian.. nanti Shinta curiga kalo Tante masih telanjang begini," kemudian Tante Tika gelagapan sendiri terus bangun.
"Hahh, hampir jam lima.. Ya ampuun, Tante tertidur yaa, kamu tadi ke mana kok ninggalin Tante?" tanya Tante Tika.
"Sudahlah, Tante berpakaian dulu nanti saya ceritakan, sekarang saya tunggu di ruang tamu," kataku sambil ngeloyor ke ruang tamu. Di sana Tante Merry sudah menungguku, dia masih menyisir rambutnya yang masih basah. Tak lama kemudian Tante Tika muncul ke ruang tamu.
"Ehh kamuu Mer, sudah lama datangnya," tanya Tante Tika sambil duduk di hadapanku.
"Wah sudah hampir 2 jam yang lalu, Mbak sih di kamar terus jadi nggak tahu kalau saya sudah datang, mana pintu depan nggak dikunci lagi, gimana tadi kalau ada Shinta yang datang trus nyari Mamahnya, dan melihat Mamahnya kayak tadi, wah bisa terjadi perang dunia ketiga," katanya santai.
Tante Tika wajahnya kelihatan pucat, "Jadiii, Kamu sudaaah.."
"Santai saja Mbaak, saya bisa ngerti kok, rahasia aman," kata Tante Merry.
"Iya Tante, kita sudah kompakan kok," sahutku, "Tapi misalkan Tante Tika berbagi denga Tante Merry gimana?"
"Gini lhoo Mbak, masak cuma Mbak yang dipuaskan, saya kan juga kesepian, boleh dong kita berbagi kejantanan Donny. Saya akui dia hebat Mbak, bisa memuaskan saya," katanya sambil mengerlingkan matanya ke arahku.
"Ohhh.. jadi kalian juga sudah.." tanya Tante Tika.
"Benar Tante, sekarang kami sudah terus terang, sekarang tergantung Tante, boleh nggak saya juga main dengan Tante Merry, kasihan kan suaminya jarang pulang dia juga butuh kepuasan seperti Tante."
"Yahh mau gimana lagi.. aku bisa ngerti kok sama Adikku, asal si Donny bisa bersikap adil aku nggak keberatan."

Itulah kisahku dengan Ibu pacarku dan Tantenya, hubunganku dengan Shinta terus berlanjut dan perselingkuhanku dengan Mama dan Tantenya juga nggak berhenti, hingga 1 tahun kemudian Tante Merry melahirkan anaknya. Saat aku dan Shinta membesuknya di persalinan, kulihat Om Nanto sedang ngobrol dengan Tante Tika. "Mari silakan masuk.." Om Nanto kelihatan gembira menyambut kelahiran anaknya. Kulihat Tante Merry tersenyum pada kami, saat Shinta menghampiri box bayi yang jaraknya tidak begitu jauh dari ranjang ibunya. Tante Merry memanggilku dengan isyarat tangan. Dengan setengah berbisik dia berkata, "Lihat anakmu sangat tampan dan gagah Sayang, seperti kamu," katanya kepadaku. Aku tersenyum penuh arti.

Ngentot Julia Peres


Mengenal Julia Perez aku sebenarnya sudah lama, semenjak si Julia Perez bercerai dan kini berpacaran dengan pemain bola. Aku ngefans berat dengannya, aku suka akan bodynya yang yahut itu, wajahnya menggoda, walau bagian dadanya hasil operasi, namun aku tidak mengurungkan niatku untuk mengewe Julia Perez. Entahlah setan mana ketika ada konser Julia Perez aku berniat bertemu dengannya. Pada awalnya aku hanya melirik Julia Perez, Julia Perez pun membalas lirikan dan terkadang ketika bertemu pandangan matanya semakin berbeda, habis melirikku Julia Perez selalu tersenyum, kubalas senyuman itu. Saling lirik itu selalu kami lakukan, sikap Julia Perez pun sebenarnya juga baik padaku, perkenalanku dengan Julia Perez pun karena sama sama bertemu pada konser konser yang diadakan dan kebetulan aku memang selalu ketiban pekerjaan jika Julia Perez yang manggung. Niatku sendiri nyaris kesampaian menggeluti Julia Perez ketika berdua di sebuah ruangan. Julia Perez memandangku dengan tersenyum, namun ketika kami sudah saling dekat itu, pintu ruangan diketok dari luar, padahal aku sendiri sudah memegang pinggang Julia Perez, tapi Julia Perez ketakutan karena aku ketahuan ngaceng, bagian selakanganku sudah menyembul. Julia Perez sampai menggigit bibirnya, setelah bibirnya tidak tergigit kulihat bibir Julia Perez gemetar.
Selepas Julia Perez dan kru lain keluar, aku langsung mengirimkan sms, kalo aku ingin mengajaknya kencan, namun jawaban Julia Perez pun menolak
“Jangan aaaah .. aku bukan cewek murahan yang bisa dikencani “ jawab Julia Perez dengan smsnya. Namun aku tidak menyerah, aku yakin Julia Perez mau diajak kawin di atas tempat tidur.
Aku pun tidak mau kalah, dengan seronok aku membalasnya
“Pokoknya aku pengin kawin sama kamu di atas tempat tidur “
Julia Perez hanya menjawab
“Brengsek lu “ balas Julia Perez.
Entahlah lepas panggung itu aku merasa mendapat angin segar, kulihat Julia Perez sedang beristirahat selepas menyanyi, keringat di wajahnya membanjir, aku sudah tidak tahan, apalagi Julia Perez menggunakan rok pendek, aku sendiri yang punya hak masuk ke dalam ruangan tersebut, saatnya aku segera menggarap Julia Perez yang nakal ini, Julia Perez dengan santainya berada di sofa, aku pun masuk lewat belakang, aku langsung membuka celanaku, hanya kusisakan kaosku, aku telanjang di bagian selakangannya, aku sudah tidak tahan kontolku diemut oleh Julia Perez.
Ketika Julia Perez sedang santai santainya bicara lewat telepon, suara konser di luar berisik, namun tetap saja lancar bicara, Julia Perez berposisi menyamping agak serong sedang aku berada di sampingnya, ketika Julia Perez sudah selesai bertelepon aku langsung menyodorkan kontolku, sontak Julia Perez langsung terperanjat
“Prasssssssssss .. bajingan kau “ maki Julia Perez dengan takut melihat kontolku yang ngaceng bak tugu monas itu.
Julia Perez mundur namun di belakangnya sudah dinding, sehingga Julia Perez terpojok
“Aku ndak tahan pengin diemut sama kamu Jup .. ayolah Jupe pasti doyan kontol “ ajakku dengan wajah menyorot tajam, kutatap matanya dengan tajam, membuat Julia Perez semakin gemetar ketakutan, Julia Perez ingin berteriak namun suaranya seperti tersekat, tenggorokannya bergerak naik turun, tanda tidak kuat menatap ke kontolku yang ngaceng besar itu
“Prasetyo .. jangan kurang ajar .. aku kira lu apa ?” maki Julia Perez, namun aku tak kurang akal, kunaikan rok Julia Perez yang pendek itu, Julia Perez menahan tanganku, roknya juga di tahan, namun aku berhasil mengelus elus pahanya, Julia Perez sampai gemetar ketakutan.
Aku sudah tidak kuat lagi, kutindih Julia Perez dengan paksa, Julia Perez melawanku, namun aku berhasil mencekal dan memeluknya, kuhujani dengan lumatan, Julia Perez memukulku dengan keras, namun aku tidak menggubrisnya.
“Tolong .. Praas .. jangan lakukan .. jangan lakukaaan “ teriak Julia Perez yang suaranya sudah lemah, pegangan tanganku kulepas, aku langsung merogoh ke selakangannya yang hangat, sontak Julia Perez semakin terperanjat.
“Tolong .. please aaaah .. jangan Pras .. tolong please .. aku bayar kamu berapa agar tidak melakukan.. please “
“Jupe .. aku ingin dirimu .. bukan uangmu .. ayolah Jup .. Jupe pasti doyan kontol “ rangsangku dengan nakal langsung meremas buah dadanya, sontak Julia Perez menjadi blingsatan, mengelak akan remasanku namun posisi sofa di bagian pojok, Julia Perez hendak keluar, namun aku sudah menahannya.
julia-perez-hot14“Jupe .. jangan biarkan aku merusak tubuhmu yang indah ini .. ayolah Jupe .. kita kawin yaa “ ajakku dengan nakal langsung membelah pakaian jupe bagian dadanya yang terbuka itu, Julia Perez sontak langsung menutup dadanya itu. Namun aku langsung mendorong pundaknya agar berebah, Julia Perez menahanku namun rebah juga, ketika hendak bangun, aku langsung menarik celana dalamnya, Julia Perez semakin tak karuan, berusaha melawan, namun aku menatap matanya dengan tajam, Julia Perez menjadi keder.
Kulepas celana dalamnya sampai di bawah lututnya, memeknya benar benar indah sekali, jembutnya lumayan lebat, rambut kemaluan Julia Perez. Julia Perez semakin tak kuasa melawan, aku kemudian menindihnya, mengarahkan kontolku ke memek Julia Perez yang sudah mulai membasah, aku langsung melumat bibir Julia Perez, namun Julia Perez menahan kepalaku, menolak lumatanku, kemudian menampar pipiku, namun tanganku cepat menangkapnya
“Jangan ingkari nafsumu Jupe .. aku yakin kamu juga doyan kontol “ sorotku lagi membuat Julia Perez memandangku dengan wajah kosong, aku pun kembali melumat, dan kugesekan kontolku, lumatanku tetap tidak dibalas, namun aku terus merogoh ke bawah dan memegang kontolku kutekan dalam memek Julia Perez, Julia Perez sampai ingin meronta, perlahan Julia Perez pun mulai kelabakan tidak menyangka aku segera mencoblosnya tanpa kondom.
“Please aaaaaaaah .. jangaaan aaaaaaah .. duuuh .. tolong pleasee “ tolak Julia Perez dengan menekan ke dadaku agar aku tidak menindihnya, lumayan sulit juga aku ingin menembus pertahanan memeknya itu, Julia Perez pun kemudian juga menahan kontolku, ketika tangan Julia Perez ke bawah justru yang kepegang malah kontolku, jadilah Julia Perez langsung menarik tangannya.
Kurasakan lubang basah, kudesak kontolku dengan kuat, membuat Julia Perez langsung menggeliat, aku sudah tidak tahan lagi, kutahan kedua tangan Julia Perez agar tidak berontak, kupegang dengan kuat sambil menekankan kontolku agar masuk lebih dalam.
“Tolong aaaaaaaaaah .. tolong .. “ teriak Julia Perez lebih keras, aku menjadi kelabakan, aku kemudian melepaskan tanganku dan hendak menampar Julia Perez, namun Julia Perez kemudian menutup mukanya takut kutampar, peluang itu kugunakan untuk memegang kontolku dan kudesakan membuat Julia Perez menjerit
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh .. sakit .. ampun .. ampun “ iba Julia Perez dengan nafas dan wajah penuh keringat.
Kontolku sudah melesak lebih dalam membuat Julia Perez menjadi menggeliat bak cacing kepanasan. Bagian dadanya sudah terbuka, bongkahan susunya benar benar padat, aku terus berjuangkan menceploskan kontolku dalam memek Julia Perez yang hangat itu, kurasakan kontolku mulai terjepit, Julia Perez sudah lemah tidak melawan lagi, sehingga kutarik kontolku dan kudesakan, aku kemudian merenggangkan kedua pahanya itu
“Lebar, Jupe sayaaang .. memekmu enaaaaaaaak “
“Cuuuuuuuuuuuuuuuuuh “
jupeJulia Perez meludahi mukaku, aku kemudian mengelap mukaku, kulap dan tanganku kubawa ke kontolku, kutarik lalu kuolesi kontolku dengan air liur Julia Perez, aku langsung mencoblosnya dengan air liurnya, Julia Perez menjadi tak karuan.
“Sudahlah, Jupe sayaaang .. rasakan kontolku sayaaang “ rayuku semakin menggila, kutarik dan kutekan lagi sehingga kontolku lebih dalam masuk, kurasakan kontolku dijepit memeknya yang sempit itu.
“Please aaaaaaah, Prasss .... pleasee ..aaaaaaaaaah aaaaaaaaauh ssssssssshhh ssssssssshh hh .. sudaaah aaaaaaaah .. aduuuh .. jangaaaaan .. jangaaaaaaaaaan mmmmmmmmmmmhhhh “ Julia Perez mulai menggeliat seiring perjuanganku mencoblos memeknya, aku merasa akan mentok, kutarik kontolku dan kucoblos dengan hujaman membuat Julia Perez mendongak dan rambutnya yang panjang itu terburai tak karuan
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh “ erang kami merasakan tubuh kami bersatu, Julia Perez sampai ngos ngosan karena semakin tak berdaya akan rangsangaku itu, Julia Perez meliuk liuk bak cacing kepanasan kutindih itu.
“Jupe, sayaang .. enaaak ya kontolku ?”
“Tauk .. “
Julia Perez hanya diam dengan mata terpejam, matanya tidak berani dibuka, kini tinggal aku menggenjot memeknya, artis satu ini sering membuat kontolku gatal ingin menggenjotnya.

Julia Perez menggeliat merasakan desakan kontolku itu, benar benar sesak memek satu lonte ini. Julia Perez sampai mengerang kesakitan karena aku memaksakan kontolku masuk. Tangan Julia Perez sampai mencakarku namun aku tetap berusaha menahannya sakitnya itu, aku lebih konsentrasi bagaimana menggenjot Julia Perez yang sudah, aku menindih Julia Perez di sofa itu sambil tanganku berusaha mengeluarkan gudukan sekal di dada itu akan terlihat merangsangku, tangan Julia Perez berpindah berusaha agar aku tidak membuka cup branya itu, namun terlambat, tangannya lepas dan kemudian menamparku.
“Plaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak “
Aku mendongak sebentar, aku dengan cepat kemudian mencekal kedua tangan Julia Perez itu
“Bajingan kaaaaaaau “ maki Julia Perez yang sangat marah padaku, namun belum sempat menyadari kemarahannya aku langsung menarik kontolku dan kutekan dengan paksa sehingga Julia Perez langsung menggeliat.
“Luaar biasa susumu, Jupe sayaaaang .. uuuuuuuuh .. jangan melawan Jupe .. nikmati kontolku .. ayo donk, sayaaaang .. “ bisikku dengan menekankan kontolku lebih dalam lagi, memek Julia Perez benar benar ketat, kepalanya menggeleng geleng sambil meringgis merasakan sakit memeknya tersumpal kontol
“Praaaaaaas .. kamuuuuuuu .. baaaa .. jiingaaaan .. uuuuuuuuuuh .. ampuun aaaaaaaaah “ maki Julia Perez dengan berusaha masih ingin melepaskan kontolku dari memeknya itu.
Perlawanan demi perlawanan dengan cara menolakku mengakibatkan stamina Julia Perez cepat drop sehingga kini tubuhnya mulai melemah seiring pemberontakan yang tidak membuahkan hasil, tubuh Julia Perez kini mulai lunglai namun aku tidak serta merta melepaskan, takutku itu merupakan trik Julia Perez agar nantinya bisa langsung mendorongku sehingga memeknya yang tersumpal kontolku bisa lepas. Tangan Julia Perez yang kutekan di sofa itu mulai mengendur perlawananya, Julia Perez masih memandangku dengan wajah marah, namun kemudian menghela nafasnya.
“Mau apa kau ?” tanya Julia Perez dengan wajah judesnya
“Genjotin kamu , Jupe .. rasakan kontolku “
“Sialan kau Praas .. bajingan .. tolong Praas .. jangan perkosa aku .. “ rengek Julia Perez yang bercampur dengan makian. Aku tersenyum padanya.
“Cuuuuuuuuuuuuuuuuuuh “
Julia Perez meludahi aku, sehingga aku langsung menarik kontolku dan mulai memompa memek Julia Perez itu, perlahan lahan
“Ooooooooooooooow .. aaauuuuh .. tolooooooong aaaaaaaah .. tolong aaaaaaaaaaaaaauh .. oooh No .. tidaaaaaaaaaaaaaaak .. tidaaaaaaaaaaaak “ seru Julia Perez yang masih menolak genjotanku itu, perlahan lahan aku terus melakukan genjotan demi genjotan, Julia Perez menggeliat, kepalany menggeleng geleng tidak tahan akan genjotan kontolku itu, tubuh Julia Perez mulai melemah, aku langsung melepaskan tangannya, kemudian dengan cepat aku langsung melebarkan pakaian bagian dadanya dan menurunkan kedua cup bra itu, sehingga buah dadanya menyembul, sambil menggenjotnya Julia Perez ikut tergoncang goncang.
“Wooo .. uuuuuuuuuh .. memekmu enaaaaaaaaaaak Jupee , sayaaaaaaaaaang . uuuuuuh .. aaaah .. sereeeeeet .. sereeeeeeeeet .. “ erangku sambil terus melakukan genjotan, Julia Perez kini sudah tidak melawan, tangannya justru mencengkeram ke sofa, sehingga aku langsung melebarkan baju dadanya, buah dadanya kemudian aku remas remas, Julia Perez langsung memegangi tanganku agar berusaha aku tidak meremasnya. Namu tangan Julia Perez seolah tiada artinya, sehingga aku terus menggenjotnya, kini kedua kaki Julia Perez bergerak liar tak karuan, bagian selakangannya juga berusaha menolakku namun tindihan di selakanganku begitu kuat sehingga Julia Perez menjadi pasrah
Kulakukan terus genjotan demi genjotan itu.
“Juuuuuuuuupe …..aaaaaaaaaaaaah .. ooooooooh .. kontolku sesaaaaaaak .. uuuuuuh .. ayoo Jup .. ayo sayaaang .. goyangnya jangan berontaaaak donk .. rasakan kontolku .. nikmati “ sahut di sela sela aku menghela nafasku yang tersengal
“Jaaa .. aaaaaaaaaauh .. uuuuuuh .. sssssssssssssshh ssssssssssshh hhhh .. ti .. ti daaaak .. aaaaaaaauuh .. eeeeeeeehh .. aaaaaaaaauh .. jaaaangaaaaan ..aaaah .. berhenti ti ti ….. “ desis Julia Perez yang tidak karuan ucapannya
“Stooop .. jangaaan …. Uuuuuuh aaaaah .. berheennti .. saaaaaaaaakit … uuuuuuuuuuuh .. aaaaaaaaaauh … sssssssssssssshh ssssssssssshh hhhh “ Julia Perez sampai menggeleng geleng sehingga rambutnya berantakan, aku kemudian menindihnya sambil berusaha melumat bibirnya, kurenggut bibir Julia Perez itu dengan paksa kulumat sambil aku meremasi buah dadanya, Julia Perez menjadi semakin liar, menekan ke dadaku berusaha mendorongku, namun aku sudah menindihnya dengan kuat sambil pantatku naik turun menggenjot memek Julia Perez yang hangat itu.
“Ooh Noo .. aaaaaaaaaah .. memekmuu .. ketaaaat .. aaaaaaaaaauh Juuuuuuuup ..aaah .. lebaarkan kakimuuu .. ayoo Jupeee .. ayoo jupe, sayaaaaaaaang “ erangku dengan melepaskan remasan tanganku di buah dadanya dan mengelus elus paha Julia Perez yang sangat mulus itu
Perlawanan demi perlawanan itu mengendur, Julia Perez kini mulai pasrah dengan mendesis dan mengerang tak terkendali, lenguhan demi lenguhan keluar dari mulutnya itu, kepala Julia Perez menggeleng geleng namun kemudian diam, kepalanya melihat ke bawah dan matanya langsung melotot melihat kontolku sudah mulai lancar mencoblos memeknya yang sesak itu, Julia Perez menjadi syok
“Aaaaaaaampuuuuuun aaaaaaah .. aaaaaampuun .. aaaaaaaaaaaauh … Praas aaaaaaaauh .. mmmmmmmmhhhh ..eeeeeeeeeeeeh .. eeeaaanaaak .. aaaah tidaaaaaaaak .. nnnnnnnnnngggg ngggg .. mmmmmmmmmmff .. aduuuuh duuuh …. Sssssssssssssssssshhh sssssssssshhh hhh .. mmmmmmmmhh .. uuuuuuuuuuuh aaaaaaaaaah .. uuuuuuh aaaaaaaauh .. mmmmmmmmmhh .. Oh Noooooo .. tidaaaaaak tidaaaaaak .. rasanyaaaaaaaaa aaaaaaaaaaaaaaah .. uuuuuh aaah … sudaaaaaaah aaaaaaaah .. sudaaaaaaaah aaaaah .. sssssssssssshhh ssssssssssssshh hhh “ erang dan desis serta lenguhan Julia Perez semakin menggila, Julia Perez kini mulai pasrah padaku
“Selesaikaaaaan .. aaaku ndaaak kuaaaaaat .. aaaaaaaaaauh Praaaaaaaas “ rengek Julia Perez, aku merasakan Julia Perez tak karuan dengan cara menggigit bibirnya, matanya kini terpejam mengikuti gerakan genjotanku
“Geraak Juuup .. imbangi goyangaaankuu … ayo donk Jup .. aku yakin kaaamuu aaaaaaah .. sanggup bergoyang “ ajakku dengan gencar menghujamkan kontolku dengan cepat, sesekali aku menghujam keras
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaauh “ teriak Julia Perez dengan tak karuan itu.
Julia Perez akhirnya ikut bergoyang seiring genjotanku sehingga aku merasakan kontolku terasa dipijat pijat, diremas remas dalam memeknya yang basah tak karuan
“Ooooooooh Juuupee .. aaaaaaah ..enaaaaaaak .. ayo Jup .. tinggal dikit lagi .. aaaaaaauh .. ssssssssh ssssssssshhh hhh .. enaaaaaaaknyaaaaaaaa aaaaaaaaaauh .. mmmmmmmmhh .. aaaaaaaarggh .. “ lenguhku sambil lebih cepat memompa memek Julia Perez itu.
Julia Perez mulai menggeliat hebat dengan cara berusaha menggulingkan badannya ke kanan dan ke kiri, kurasakan memeknya lebih ketat lagi menjepit kontolku
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaarggggggh . nnnnnnnnnnnnggg …..mmmmmmmmmmmmmmhhh “ eram Julia Perez tidak tahan aku menggenjotnya naik turun dengan cepat, kuhujamkan kontolku dengan keras setiap lima kali genjotan
“Aaaaaaaaaaaauh “ lenguh Julia Perez ketika aku menghujam
Kuputar putar pantatku untuk melakukan variasi, mata Julia Perez langsung membeliak namun kemudian menutup lagi
“Oooh Praas .. aaaaaaaaaaaah .. aaaku ndaaaaaaak kuaaaaaaaat .. teruus Praas .. teruuus aaaaaaaaaaah .. mmmmmmmmmmmmmhhh “ ucap Julia Perez tidak sadar karena saking enaknya kontolku keluar masuk itu, Julia Perez mulai mengikuti naluri seksnya.
“Iyaa aaaaaaaaaah .. huuuuuuuuuuuh .. seeeempit .. aaaaaaaaaaaauh ..mmmmmmmmhhh .. enaaknyaaa .. Jupe .. doyan kontol … aaaaaaaaaaah .. “ erangku dengan semakin cepat menghujam hujam itu, tubuh Julia Perez sampai tergoncang goncang naik turun.
Kulihat tubuh Julia Perez yang sudah basah oleh keringat, demikian pula dengan kaosku basah tak karuan, genjotan demi genjotan, erangan demi erangan membuatku semakin tidak tahan
“Aaayoo aaaaaaaaaaaaaaaah “ erangku mengajak Julia Perez untuk saling melumat, Julia Perez pun tidak mau namun lima kali aku melumatnya, Julia Perez mulai membuka bibirnya menanggapi lumatanmu, hanya sekali lagi, sehingga aku kembali menghujamkan kontolku dalam dalam, Julia Perez akhirnya mau mengikuti lumatanku, kuhisap bibir Julia Perez dengan rakus, Julia Perez pun ikut menghisap, kutahan genjotanku dengan menaikan kedua kaki Julia Perez agar melebar, kedua kakinya yang mulus itu aku angkat sampai di samping kedua pinggangku, kukunci kedua kakinya dengan kedua lenganku sehingga kaki Julia Perez kini tepat berada di atas dadanya, Julia Perez memandangku dengan sayu, sebelum kugenjot lagi kutanyakan
“Aku genjot ya Jupe, saaaaaaayaaaaaaang “
Julia Perez hanya mengangguk pelan, sehingga aku kembali gencar melakukan genjotan lagi, buah dada Julia Perez ikut tergoncang goncang
“Shiiiiiiiiiiiiiit “ maki Julia Perez dengan mengikuti gerakanku, kupegang kedua bukit kembarnya sehingga kaki Julia Perez semakin merapat.
“Aaaaakuu aaaaaaaaah .. uuuuuuuuuh ..aaaaaaaaah “ erang Julia Perez lagi, matanya merem melek keenakan tak karuan itu
Kurasakan memek Julia Perez menyempit dengan cepat, kontolku juga tidak tahan lagi dijepit memeknya, Julia Perez memejamkan matanya dengan erat, kemudian badannya melengkung ke atas dan Julia Perez pun tegang mendapatkan orgasme yang pertama
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauuuuuuuuuuh “ jerit Julia Perez mencapai puncak kenikmatan, kurenggangkan remasanku untuk membuat tubuh Julia Perez melengkung itu, barulah setelah melengkung sangat erortis itu aku meremasnya, tubuh Julia Perez kemudian berdebam ke sofa lagi, aku terus menggejotnya, kupegang kedua kakinya dan kulebar, kemudian aku menggenjotnya, tubuh Julia Perez berkelonjotan bak disetrum ribuan volt, tubuhnya kemudian miring ke kanan, kaki kirinya aku anggat, sehingga posisi Julia Perez kini miring.
Kuhujamkan kontolku berkali kali, Julia Perez semakin tidak berdaya, kurasakan kontolku sudah tidak kuat lagi, dadaku panas luar biasa, dengan cepatnya merayap ke selakanganku, kuhujamkan tiga kali dan pada hujaman terakhir itu tegang melengkung sambil mendesakan kontolku dalam dalam
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “
“Crooooooooot .. crooooooooot .. crooooooot .. crooooooot .. croooooooot “
Kusemburkan isi kontolku dalam dalam di memek Julia Perez itu, kurasakan aku memuntahkan isi kontolku muncrat muncrat bertubukan dengan cairan hangat dari memek Julia Perez yang masih keluar, kurasakan lendir kentalku meleleh keluar paksa dari sela sela memek Julia Perez yang tersumpal kontolku, aku pun langsung tersungkur menindih Julia Perez.
“Ooooooooooh .. enaaaknyya … uuuuh ..andaaaaaaaaaaai .. bisaaa .. samaa Depe … “ erangku sambil berdebam dengan nafas tersengal, aku berhasrat threesome dengan Dewi Perssik bersama Julia Perez.
Aku lemas dengan tubuh tanpa tulang, aku seolah olah terbang, tubuh terasa ringan sekali, aku memejamkan mataku menikmati menyetubuhi Julia Perez ini. Kami diam dengan nafas berat, aku merasakan geliat Julia Perez yang ternyata sudah lebih sadar, namun masih lemah dalam tindihanku.
Aku menggeliat bangun, kemudian menarik kontolku keluar dari memek Julia Perez dengan paksa, kutarik celana dalam Julia Perez yang di lantai kemudian aku mengelap kontolku, Julia Perez masih terpejam, kubairkan memek Julia Perez berlendir itu, kulihat dengan mataku sendiri, lendir kental itu keluar perlahan lahan, memeknya Julia Perez ibarat bak gunung yang mengeluarkan lava.
Lendir kental itu terus keluar perlahan lahan, turun sampai bagian anusnya, pikiranku semakin ngeres untuk menyodomi Julia Perez. Aku bangun dan kemudian kulepaskan kaosku, aku kemudian menggulingkan tubuh Julia Perez, kulepas pakaiannya itu sampai tuntas, walau tangan Julia Perez berusaha menahanku, kaitan bra aku lepas sekalian, kutarik branya itu, kutelanjangi Julia Perez sampai telanjang bulat, kubuka pahanya lagi, lendir kental itu semakin banyak, menetes keluar ketika Julia Perez berguling itu.
Julia Perez membuka matanya, kesadarannya pulih, Julia Perez kemudian langsung terperanjat dan mencoba untuk menjauhi aku, namun aku sudah kembali menindihnya
“Kau menikmati adegan kawin kita, Jupe “ bisikku dengan menahan kedua tanganya
“Bajingan kau Pras .. aduuh Pras .. kamu jahaaaaaaaaaaaat “ maki Julia Perez.
“Lihat kamera hapeku tuh .. kita kawin dengan direkam .. jika ingin aman . kita lakukan lagi .. aku pengin coblos anusmu “ bisikku yang disambut dengan geraman Julia Perez itu, namun Julia Perez pasrah, tanganya melemah, aku pun melepaskan kemudian aku keluar dari tindihan ke tubuh Julia Perez itu.
Kududuk di sampingnya, mata Julia Perez sayu. Kukocok kontolku, tak lama kemudian kontolku ngaceng, kutarik tangan Julia Perez, kupaksa kepalanya di atas kontolku
“Emut kontolku, cepaaaaaaaat “ perintahku, Julia Perez berusaha tidak menatap kontolku, menggeleng geleng namun kemudian diam membuka matanya, tangannya bergerak perlahan lahan dengan gemetar dan memegang kontolku. Kurasaka genggaman tangan Julia Perez kaku, namun kemudian lemas dan luwes melakukan kocokan pelan itu, mata Julia Perez menatap dengan mata lebar ke kontolku yang ngaceng bak tugu monas itu. Persetubuhan dengan suka sama suka baru di mulai. Nantikan adegan jupe dicoblos anusnya sampai berdarah darah, menjerit jerit tak tertahankan.

Pandangan Julia Perez pada kontolku perlahan lahan dialihkan ke lain pandangan, dari bibirnya meludah. Entah merasa jijik atau tidak mau, namun tangannya masih memegang kontolku dengan gemetar. Kupegang kepalanya sehingga mata Julia Perez kembali beralih ke kontolku, aku yakin Julia Perez pasti doyan kontol, hanya saja Julia Perez ternyata tidak mudah ditaklukan, Julia Perez masih tidak rela kuajak bersetubuh dengan suka sama suka, aku sudah tidak tahan lagi kontolku diemut oleh Julia Perez, Julia Perez kemudian menggeleng geleng, menarik kepalanya dan kemudian memandangku dengan wajah kesal, Julia Perez hendak pergi, namun aku langsung mencekal tangannya. Julia Perez pun akhirnya kembali duduk di sampingku dengan cemberut, aku kemudian mengelus elus pipinya, Julia Perez memandangku dengan wajah terdiam.
“Jupe, sayaaang .. emut kontolku ya, aku yakin kamu pasti piawai bermain main dengan kontol, ayo dong Jup .. kontol itu enak .. jilati donk kontolku “ pintaku dengan suara yang lembut.
Jupe memandangku tak suka, kepalanya kemudian disandarkan ke sofa, mengusap wajahnya kemudian baru bicara
“Prasetyo .. tolong donk .. jangan perlakukan aku seperti ini .. “ iba Julia Perez
“Baik Jupe, sayaaang .. emut kontolku dulu .. kemudian aku coblosi memek lu, jupe .. habis itu kita bubar .. gimana ?” ajakku dengan tersenyum
“Aku ndak mau Pras .. aku ndak semurah itu “ tolak Julia Perez dengan mengusap wajahnya yang berkeringat itu.
Memang tidak mudah menaklukan Julia Perez, namun aku yakin kalo Julia Perez sudah ditaklukan apapun pasti akan dilakukan oleh Julia Perez termasuk digangbang dengan teman temanku, aku yakin Julia Perez termasuk pemuja seks, pemuja kontol, maniak kawin, hobby anal seks, dan sejenis permainan liar lain ketika berada di ranjang, aku terus mendesaknya agar Julia Perez main mengulum kontolku. Kontolku sudah kembali ngaceng tak karuan namun Julia Perez masih ngotot tidak mau, aku pun dengan paksa langsung memegang kepala Julia Perez dan membentaknya
“TELAAAAAAAAAAAN “ bentakku yang membuat Julia Perez berusaha menarik kepalanya, kepala kontolku membentur bibirnya yang merapat itu.
“Ayoo buka mulutmu Jupe, sayaaaang .. “ bisikku dengan pelan ke telinganya.
“Mmmmmmmmmmmmmhhhh “ Julia Perez masih menolak ketika aku menekan lagi kepalanya, sehingga kontolku lebih menekan ke bibirnya yang terkatup rapat itu. Rambut Julia Perez aku naikan agar tidak menerpa ke kontolku itu, kusingsikan rambutnya itu sambil aku kembali menekan ke bagian belakang kepalanya itu, aku menengok ke samping melihat bagaimana Julia Perez membuka mulutnya, namun tunggu punya tunggu, Julia Perez masih menolak, aku pun kemudian ke pantat Julia Perez yang benar benar menggairahkan, tanganku meremas pantat Julia Perez itu, woow .. nikmat banget pantat Julia Perez, kurasakan kekenyalan pantatnya itu, Julia Perez menggeliat bagian dada dan pantatnya akibat remasanku, sehingga kepalanya ikut tergoncang, akibatnya secara tak sengaja bibirnya terbuka sedang tangan kiri masih menekan, tak ayal kontolku pun masuk dalam mulut Julia Perez, Julia Perez sampai mengeram tidak tahan kontolku melesak masuk dengan paksa sampai mengeram tak karuan, tangannya menggapai gapai
“Mmmmmmmmmmmmmmmmhhhhhhhhh …..aaaaaaaaaaaargggggggggggggh “ eram Julia Perez yang tersumpal kontolku itu. Julia Perez berusaha mengeluarkan kontolku, kurasakan aku juga kesakitan gigi Julia Perez menggesek bagian terluar batang kontolku itu.
Mata Julia Perez sampai mendelik tak karuan, kutahan kepalanya dengan kedua tanganku
“Lakukan Jupe, sayaaang .. lakukan .. ayo gerakan kepalamu mengoral kontolku .. jangan bohongi dirimu yang doyan kontol .. marilah Jupe, sayaaaaaaaaang .. kalo kau mau aman .. ikuti aku .. kujamin kau tetap eksis .. “ kataku sambil berusaha menahan kepala Julia Perez dengan merenggangkannya, akibatnya kepala Julia Perez naik lalu aku menekan lagi, Julia Perez pun mengeram lagi
“Oooooouh ….mmmmmmmmmmmmmmmmmmhhhh “ suara kembali keluar dari mulut Julia Perez yang masih tersumpal kontolku itu.
Kurasakan nikmat luar biasa kontolku melesak lebih dalam lagi ke mulut Julia Perez itu, perlahan lahan Julia Perez mulai mengikuti arah permainanku, kepala Julia Perez pun kemudian naik turun dengan perlahan lahan, lidahnya menekan kuat ke kontolku
“Oooooooooow .. Juuuuuuuupeee …….aaaaaaaaaaauh .. truuuuuuuus Jupe, sayaaaaaan .. ayooo . teruus Juuuuuuupe .. Ooh Juliaaa Pereeeeeeeeeek .. ooh Prez .. Oh .. Perek .. Perekku sayaaaaaaang .. lakukans ayaaaaaaaang teruuuuuuuuuus Jupeee “ erangku merasakan kuluman Julia Perez yang pelan pelan sangat nikmat itu, tangan kulepaskan untuk melihat reaksi Julia Perez, aneh bin ajaib, Julia Perez justru malah naik turun sendiri kepala mengoral kontolku walau kuluman Julia Perez tidak rakus, namun aku justru menyukai kuluman Julia Perez yang pelan pelan nikmat itu.
Kusingsingkan lagi rambutnya itu ke pundaku, ku elus elus pundaknya, kemudian ke punggung dan turun ke bawah sambil aku menahan rasa nikmat luar biasa dioral oleh Julia Perez.
“Aaauuh . mmmmmmmmmhh .. ssssssssssshhh sssssssshh ..hhhh .. teruus Julia Perek .. nikmatnya .. uuuuuuh .. sepong donk, Jupe sayaaaaaaaang “ kataku sambil mengelus elus punggungnya sampai turun ke pahanya setelah meremas bokong indahnya itu, kuangkat kakinya yang menekuk itu, sehingga Julia Perez kini tiduran di pangkuanku, sehingga pantatnya yang mokal itu membentuk gudukan yang sangat merangsang, kususuri pantat mokal itu, Julia Perez sampai menggeliat di pantatnya itu, aku kemudian membelah batas pantatnya itu, kemudian jariku nakal menusuk ke anus Julia Perez, sontak Julia Perez mengeram
“Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmhhhhhhhhhhhhhh “ eram Julia Perez sambil berusaha mengeluarkan kontol besarku, namun kalah cepat karena tanganku menekan kembali ke belakang kepalanya itu, sontak Julia Perez pun kembali berontak dengan mencengkeram ke pahaku itu, kutahan rasa cakaran itu.
Aku kemudian kembali merangsang Julia Perez dengan mengelus elus pahanya itu, kontolku perlahan lahan dioral oleh Julia Perez lebih cepat walau tidak cepat banget, kurasakan Julia Perez mulai mau kuajak oral kontol
“Huuuuh .. ayoo jupe .. aaayoooo .. ayoo Perekku .. nikmati .. aaaaaaaaaaaoh .. Jupee ..aaaaaaaaaah .. teruus Jupe .. sekaraaang .. keluarin .. kocok kontolku “ ucapku sambil menarik kepala Julia Perez, kontolku keluar Julia Perez kemudian mengocok kontolku, aku pun kemudian menyusupkan tanganku ke paha paha Julia Perez, kuangkat dan kusapu belahan pantatnya itu,kujilati anus Julia Perez itu, Julia Perez terkejut dan langsung mencoba berontak
“Tooloong .. jangan anal akuu .. tolong aaaaaaah .. aaaaku ndaaak maaaaaaaau “ tolak Julia Perez berusaha menahanku.
“Ini hukumanmu Jupe, kau pembohong .. pembohong harus disodomi “ ancamku dengan nada setengah marah, Julia Perez menjadi gemetar di bibirnya
“Emut lagi kontolku .. aku lebarin anusmu “ bentakku dengan nada lebih tinggi, Julia Perez pun menurut, aku langsung kembali menjilati anus Julia Perez, tanganku nakal membelah anusnya itu, Julia Perez sampai mengeram tak karuan merasakan jari jariku masuk ke dalam anusnya dan memaksa melebarkan
Mulut Julia Perez kembali tersumbal kontolku, kutahan rasa sakit kontolku terbenam di mulut Julia Perez, Julia Perez hanya bisa diam merasakan ulahku yang mengorek anusnya itu, aku harus memenuhi anus Julia Perez dengan lendirku.
Kupaksakan jariku masuk lebih dari dua, sehingga Julia Perez melepaskan kontolku dan mengerang
“Aaaaaaaaaaaaaaaaauh ….aaampuuuuun …aaampun .. tolooooong aaaaaaaaaaaaah .. jangaaan ..aaaaaaaauh .. Ooh Noo .. jangaaaaaaaan “ iba Julia Perez dengan mengiba iba itu
“Tidaaaaaaak Jupe, sayaaaang … ini hukuman yang harus kau terima .. atau adegan kita kawin aku sebarkan ke teman temanmu .. agar kau digangbang berame rame “ ancamku yang membuat Julia Perez menjadi down dan menyerah
“Apa yang harsu kulakukan … “ tanya Julia Perez dengan perasaan takut takut
Kulepaskan tanganku di paha Julia Perez, aku kemudian menepuk pantat Julia Perez
“Plooooooook “
“Sekarang nungging .. kontolku sudah tidak tahan mencoblosmu Jupeee “ perintahku dengan menarik tubuh Julia Perez dan kupaksakan nungging itu
“Too .. tooloong .. jangaaan yaaa .. lewaaat vaginaku sajaa “ tawar Julia Perez dengan nada keberatan
“Namanya memek .. bukan vagina. Jupe ..Perekku sayaaang “ ucapku dengan nada lebih tegas
“Iyaa .. lewat memek aja yaa .. “
“Anus dulu jupe, itu khan hukumanmuu “ ucapku dengan memposisikan pantat Julia Perez menungging dan anusnya terlihat lebih lebar.
Aku pun kemudian berposisi di belakang Julia Perez, kupegang kontolku dan kemudian kuarahkan ke anus Julia Perez, Julia Perez tegang dengan memegang sofa sekuatnya, Julia Perez menggeleng gelengkan kepalanya, sehingga rambutnya sampai berhamburan di depan wajahnya, Julia Perez kemudian menekan kepalanya ke sofa.
“Tahaaaaaaaaan Jupe, sayaaaaaaaaaaang “ucapku dengan menekan paksa ke anus Julia Perez itu, Julia Perez menjerit kecil
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh .. Ooooh .. tiiii daaaaaaaaaak “ erang Julia Perez, namun kontolku sudah masuk menekan sampai terasa seret bagiku, kutarik kontolku dan kutekan lagi, Julia Perez sampai memukul mukul ke sandaran sofa itu.
Kurasakan kontolku benar sesak dalam anus Julia Perez, kuludahi telapak tanganku walau kontolku basah oleh air liur Julia Perez yang mengoral kontolku itu
“Aaaaaampuuuuuuuun ..aaaaaaaaaaaampuun aaaaaaaaah saaaaaaaaaaaaakit “ teriak Julia Perez dengan menggeliat tak karuan di bagian dadanya itu, tanganku merogoh ke dadanya, buah dada besar nan kenyal itu kunikmati dengan relaks, sehingga aku merasakan buah dada itu betapa sangat ranum nan nikmat, kontolku kudesakan lebih dalam Julia Perez pun berteriak kesakitan
“Saaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakit aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaoooooooh .. ooh .. hoooo… sudaaaaaah aaaaaaaaaaah .. jangaaaaaaaaaaan aaaaaaaaaaah ..ssssssssssssssssshh sssssssssshh hhhh “ erang Julia Perez tak karuan itu.
“kontolku maaau muncraaat .. “ ucapku yang disambut dengan tekanan tangan Julia Perez di pahaku itu, Julia Perez tidak kuat menahan besarnya kontolku masuk lewat anusnya itu, aku menahan rasa sakit nan nikmat, anus Julia Perez tak beda dengan memeknya, kontolku terasa dijepit lebih sesak dari pada memeknya
Perlahan lahan aku menarik dan menekan, Julia Perez sampai mendongak tak karuan
“Oooooooooh aaaaaaaaaaaaauh aaaaaaaaaauh .. huuuuuuuuuuh .. huuh … aaaaaaaauh .. mmmmmmmmmmh .. aaaaaaaaaaaaoh .. ooh no .. ampuuuuuuun .. suuuuuuuud ..aaaaaaaaah .. aaaauh ..aaaaaah ..uuuh ..aaah …uuuh “ lenguh Julia Perez tanpa henti ketika kontolku sudah maju mundur menyodomi anusnya itu
“Praas .. jangaaan keraas .. keraaaaaaaas aaaaaaaaaah “ sahut Julia Perez dengan menahan ke pahaku itu.
Kupelan genjotanku sehingga Julia Perez kembali menekan kepalanya ke sofa, aku terus menggenjotnya pelan pelan, Julia Perez kini mulai menggeliat dan hendak meronta ronta, Julia Perez sampai kembali mandi keringat, kurasakan genjotanku sangat nikmat di anus Julia Perez itu, kucepatkan sedikit membuat Julia Perez tak karuan menggeliat lagi.
“Mmmmmmmmmmmhhh aaaaaaaaaaauh ..ssssssssssssssshh ssssssssshh hhh “
Genjotan demi genjotan aku lakukan, Julia Perez kini sudah pasrah aku sodomi, dengan gencar aku menggenjot anusnya itu, Julia Perez hanya bisa bergerak seiring genjotanku itu, kulihat kakinya gemetaran tak karuan
“Sudaaaaaaaaaaaaaaaah “ teriak Julia Perez.
Kutarik kontolku dengan paksa, Julia Perez langsung kubalik badannya, sehingga kini buah dada Julia Perez kembali terlihat membasah oleh keringat, kuangkat kedua kakinya sehingga kaki mulus itu tepat di atas dadanya, kutekan lagi sampai kaki Julia Perez tepat dekat kepalanya, aku maju lagi, kutahan kedua kakinya dengan tangan kiriku, tangan kananku memegang kontolku
Dengan paksa aku kembali mencoblos anusnya
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaw ..aaaaaaaaaaaaaaaarggggggh ………mmmmmmmmmmmmhhh ..aaaampuun “ iba Julia Perez
“Diaam kau perek .. mengerang eraaang aaaaajaa .. kontolku masu masuk laaaaagi .. uuuuh “ dampratku, Julia Perez terdiam aku kembali mencoblos anusnya itu.
Aku kemudian kembali merasakan jepitan anusnya itu, aku kemudian menggenjotnya perlahan lahan, Julia Perez hanya bisa merem melek menikmati genjotan kontolku di memeknya
“Aaaamppun saaaaaaaaakit aaaaaaaaaaaooh … uuuuh ..aaaaaaaaaaaah … uuuuuuh “ Julia Perez kembali melenguh tak karuan
Aku semakin cepat menggenjot, kurasakan ada bercak darah keluar dari anus Julia Perez, rupanya anus Julia Perez berdarah karena kontolku sesak dalam anusnya itu.
“Uuuh ..dapaaat .. daaaaaaapaaaaaaaaaat “ eranku dengan terus menggenjot anus Julia Perez dengan cepat, Julia Perez sampai menggeleng geleng tak karuan.
“Uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuh “ lenguhku dengan terus menggenjotnya, kurasakan darah dari anus keluar, membuat setengah kontolku agak memerah walau tidak dominan. Julia Perez sudah pasrah, aku juga tidak tahan, kontolku lancar sekali masuk anus Julia Perez itu
“Aaaaaaaaaaaaaaah .. “ erang Julia Perez dengan nada pasrah, Julia Perez hanya pasif menerima sodokanku itu.
Cepat sekali aku bergerak menggenjot sehingga Julia Perez pun tergoncang goncang, kutatap buah dadanya yang bergoyang goyang sangat indah, kurasakan aku hendak mencapai klimaks, kutahan sebentar dan aku pun tak tahan lagi, kudesakan kontolku lebih dalam pada genjotan terakhir
“Crooooooot .. croooooot ..crooooooot ..crooooot “
Kontolku muncrat sperma dalam anus Julia Perez itu, kurasakan aku pun tersungkur menindih Julia Perez, Julia Perez langsung mendorong dadaku sehingga kontolku pun lepas dari anusnya, kulihat sejenak lendir kental itu bercampur dengan darah, Julia Perez menekan anusnya itu kemudian menarik tangannya
“Bajingaaaaaaan kaaaaaaaaaau aaaaaauh anusku saaaaaaaaaaaakit .. huuuuuuuuuh “ maki Julia Perez dengan meringgis kesakitan, aku lemas di sofa dengan tiduran, Julia Perez pun juga melemas karena kecapekan, kami berdua diam dengan pikiran masing masing. Aku harus cepat cepat on lagi, kalo tidak Julia Perez pasti akan kabur.
Benar juga ketika aku membuka mataku, Julia Perez hendak bangun melangkahkan kakinya ke lantai, namun terasa berat karena masih ada rasa sakit di anusnya
“Mau kemana ?” tanyaku yang di jawab dengan rebahnya kembali Julia Perez ke sofa
“Toolong .. jangan gitu lagi “ pinta Julia Perez
“Makanya layani aku dengan sepenuh hatimu Jupe ..ayo deh .. kalo kau menurut .. akan sama sama enak .. “ ajakku.
Julia Perez menatapku, tak disangka Julia Perez pun mengangguk
“Baiklaaaaaaaaaaah …. Janji yaa “ sahut Julia Perez dengan nada tanpa ekspresi
“Bicaralah yang vulgar Jupe .. ayo donk .. Jupe minta diewe gitu dengan kontolku “ bisikku dengan nada nakal, Julia Perez hanya diam. Namun aku kembali menepuk pipinya pelan
“Iyaaa yaa .. e ee ee we wee aaa ku dengan ngaan kooon .. koontoolmuuu “ ucap Julia Perez dengan terpatah patah
“ambil nafas dan hembuskan berkali kali, Jupe sayaaaaaaaang “ perintahku, Julia Perez pun melakukan berkali kali, kutunggu
“Sekarang ucapkan lagi, Jupe pengin diewe “ kataku lagi
“Iyaa .. aku mau diewe sama kamu dengan kontolmu itu “ kata Julia Perez dengan memandangku dengan perasaan berat.
Aku tersenyum pada Julia Perez, namun Julia Perez tidak membalas senyumanku, kubiarkan saja karena toh nanti akan menikmati genjotanku, kupeluk Julia Perez aku kemudian memberikan ketenangan dengan mengelus elus kepalanya
“Tenaang Jupe, sayaaang .. kalo disodomi dengan cara kamu menurut nggak bakalan kesakitan .. nikmati sajaaa yaaa .. kontolku juga tidak tahan kawin sama memekmu juga .. maukah Jupe, kuewe dengan kontolku ini ? kukawini, kuentoti, kugenjot, kusemburkan spermaku di dalam memek dan anus Jupe, jangan nolak yaaa .. kalo nolak aku genjot dengan keras kayak tadi “ ancamku dengan nada tegas membuat Julia Perez menjadi keder
“Iyaa yaa .. aaakuu maaaaaaau .. terserah mau diapain .. tapi jangan kasar kasar .. boleh keras “ sahut Julia Perez dengan membenamkan kepalanya di dadaku.
“Entar .. jepit kontolku di belahan susumu, jupe .. “ bisikku kecil dan membuat Julia Perez menjadi rileks dalam pelukanku, kami berdua diam sejenak, kami hendak melanjutkan lagi permainan ini, kurasakan Julia Perez sudah mulai mengikuti alur permainanku. Selamat Datang Julia Perez … selamat datang Perek nakal .. kau harus jadi betina jalang beneran dan doyan digangbang sama teman temanku. Ucapku dalam hati.

Julia Perez benar benar kelelahan aku genjot anus dan memeknya malam itu selepas konser, aku merasa tak aman juga karena tempat kami saling mengumbar syahwat itu di tempat kamar yang disediakan untuk Julia Perez. Julia Perez sangat kelelahan dan cara jalannya juga tidak normal, bokongnya bergoyang sambil menggigit bibirnya, dengan memaksakan diri sehabis membenahi pakaiannya, Julia Perez langsung meluyur pergi menuju pintu belakang, seorang cewek menemaninya pulang, aku pun tersenyum habis menggeluti perek satu itu, kupakai pakaianku, mataku melihat celana dalam Julia Perez masih berada di bawah meja sofa itu, kuambil dengan kumasukan pada tas plastik. Aku keluar juga namum lewat pintu depan. Aku bertemu dengan Cahyo, Cahyo ini teman baikku yang sering menggodaku karena kelewat batas menggoda Julia Perez. Belum lagi ketika aku mengobrol dengannya mendadak datang Jokey, sebenarnya anak ini bernama Joko, namun karena ingin ngetrend minta dipanggil Jokey. Jokey ini pernah mendapatkan tamparan keras ketika setengah iseng meraba pantat Julia Perez. Aku malah pernah menangkap basah Jokey mengocok kontolnya sambil mulutnya komat kamit menyebut nama Julia Perez.
Aku terasa masih capek ketika bertemu dengan kedua temanku ini, aku duduk termenung
“Tumben Pras .. badan kamu loyo “ tanya Jokey dengan memberikan aku fanta kaleng yang dibawanya habis dari Alfamart.
“Capek ngewe si Jupe itu … “ sahutku dengan nada yang pelan yang disambut tawa ledakan kedua temanku ini. Kukeluarkan handphone dan kuambil rekaman ketika aku menggenjot memek Julia Perez itu, kedua temanku langsung melotot melihat aku menggenjot Julia Perez dengan keras itu
“Busyet .. elu ndak bagi bagi ..” maki Jokey yang sangat penasaran ingin merasakan kenyalnya buah dada dan pantat Julia Perez itu.
“Boleh aja Jokey, tapi tolong deh .. aku ngebet sama Tantemu, Tante Miesye Arsita .. Tantemu khan juga artis .. ngebet pengin ngawini tantemu itu .. menggoda sekali sikapnya sama aku .. “
“Baaaaaaaaaah ! enak aja .. “ maki Jokey dengan nada mendengus
“Silakan kocokin kontolmu mbayangi Jupe “ ledekku
“Tapi gimana ya agar tanteku bisa diewe sama kamu, Pras “ ucap Jokey dengan menggaruk kepalanya. Cahyo yang mendengarkan hanya tertawa saja.
“Gini aja .. aku meluncur duluan ke rumah Jupe .. lagian Gaston sedang pulang .. aku masih pengin ngewein satu perek itu .. baru satu kali kontolku mencoblos memek Jupe .. pengin ngulangi .. ntar nanti aku akan buat kondisi kalian berdua masuk belakangan .. perkosa aja tuh cewek .. kontol kalian pasti ngaceng khan ?” ledekku sambil melihat selakangan Cahyo dan Jokey bergantian
“Sialan kau .. ini kontol dah nggak tahan mencoblosi Jupe je “ balas Cahyo dengan menampar pelan pipiku. Setelah itu kami bubar
Malam kian melarut, kucari rumah Julia Perez yang lumayan jauh, ketika sampai rumahnya, kulihat Julia Perez terlihat dari halaman belakang, situasi rumahnya tidak berpagar tinggi pada bagian belakang, sedang bagian depan berpagar lebih tinggi. Aku kemudian menyusup ke belakang. Ku dengar suara lantunan lagu mengalun merdu, entah lagu aku tidak tahu, aku kemudian lewat samping, kulihat Julia Perez hanya menggunakan handuk hendak mandi, aku pun melihatnya menutup pintu kamar mandi, aku kemudian masuk dan mencopot seluruh pakaianku, kuambil bangku yang empuk di depan kamar mandi, kontolku ngaceng tak karuan menunggu Julia Perez selesai mandi, hampir sepuluh menit aku menunggu, akhirnya Julia Perez membuka pintu dan keluar dengan handuk dililitkan, ketika membuka pintu itu Julia Perez membawa handuk yang dipakai dengan cara mengusap wajahnya, jadi Julia Perez tidak melihatku duduk dengan norak memamerkan kontolku, ketika sudah dekat barulah Julia Perez membuka handuknya, sontak Julia Perez langsung kaget dan syok
“Bajingaan kaaaaaaau “ maki Julia Perez hendak pergi, namun aku cepat menarik handuknya, sehingga handuk itu terlepas, Julia Perez pun berusaha menghindar, aku langsung mencekal tangannya, Julia Perez gelagapan, kubekap mulutnya, handuk itu lepas dan tubuh Julia Perez telanjang bulat, kontolku menempel ketat di belahan pantatnya itu, Julia Perez berusaha melawan
“Tenaang Jupe .. aku belum puas .. kita main dengan lembut ya .. awas Jupe .. kalo ndak mau akan kusebarkan video kita itu “ bisikkku yang membuat Julia Perez menjadi luruh, perlahan lahan perlawana Julia Perez melemah, Julia Perez pun akhirnya mendorong dadaku.
“Lepaskan aku dulu “ sahut Julia Perez dengan mata mendelik, aku pun melepaskan dan kembali aku duduk di kursiku, Julia Perez tetap gemetar di bibirnya
“Ayoo Jupe .. lakukan oral pada kontolku .. lakukan dengan sepenuh hatimu jika kau mau aman “ ancamku yang akhirnya Julia Perez pun luruh dan jongkok dengan berjalan dengan lututnya menuju ke arahku yang duduk melebarkan pahaku
“Aku tak sanggup Pras .. tolong . Pras .. jangan kasari aku .. aku mau melakukan apa yang kau inginkan .. tapi jangan terus menerus .. aku capek Pras “
“Tubuhmu benar benar menggairahkan Jupe, sayaang .. ayo deh Jupe, bilang sayang donk .. Oh .. Prasetyo, sayaang .. prasetyo kontolku sayaaang .. ayolah Jupe .. kau bisa “ bisikku ketiak Julia Perez sudah di depanku dengan mata memandang ke samping menghindar pandangan pada kontolku itu.
“Baa baaik Praas .. saa saaayang “ ucap Julia Perez dengan gemetar, aku tersenyum.
“Nah itu baru Jupe .. ucapkan lagi Jupe .. aku ingin kontolmu “ bisikku lagi membuat Julia Perez akhirnya menatapku, senyumnya dipaksakan
“Iya .. Pras .. aku ingin kontolmu lagi “ ucap Julia Perez dengan nada berat.
“Bagus Jupe . penuhin otakmu dengan kontol, ayo .. ucap kontol berulang ulang “ perintahku lagi, Julia Perez sudah pasrah, tinggal bagaimana membuat Julia Perez menjadi ketagihan
“kontol .. kontol .. kontol .. kontol .. kontol .. kontol .. kontol .. siaalan kau Pras .. kau kira aku ini pelacur apa ?” debat Julia Perez dengan mata menatapku setengah marah
“Sudahlah Jupe .. ayo emut kontolku jangan lama laama .. gantian aku oral memekmu kemudian kau naik ke pangkuanku .. genjot aku Jupe, sayaaaaaaang, sekali lagi .. jika kau mau aman .. lakukan perintahku, lagian kau menikmati perewean kita .. “ sahutku lagi yang disambut dengan tatapan mata Julia Perez pada kontolku itu.
Dengan bersimpuh di depanku, rambut Julia Perez disampirkan ke belakang, tangannya kemudian memegang kontolku, Julia Perez langsung saja membuka mulutnya, kontolku dimasukan, kali ini Julia Perez dengan rakus melakukan oral dan kuluman pada kontolku lebih liar
“Iyaaa Jupeeeeeee aaaaaaaaaah .. terus Jupe, sayaaang “ ucapku sambil mengelus elus kepala Julia Perez itu, aku kemudian menurunkan tanganku dan meremas buah dada besar milik Julia Perez itu.
Kali ini Julia Perez dengan rakus bermain dengan kontolku, kontolku sampai dipakai bak sikat gigi oleh Julia Perez, kontolku digosokan di giginya bagian kiri sehingga pipi Julia Perez menggelembung disumpal kontolku itu, berkali kali Julia Perez melakukan itu sehingga air liurnya menetes keluar, aku sampai tak karuan menahan rasa nikmat dioral oleh Julia Perez itu
“Uuuuuuuuuuh .. Juuuupeeeeee aaaaaaaaaah .. mmmmmmmmmhhh ssssssssssshh sssssssssshhh hhhh …enaaaaaaaaak .. uuuuuuh .. teruuus Jupeee .. aaah … “ erangku dengan mendongak sambil meremas buah dadanya yang sekal itu, kurasakan kekenyalan dan keempukan buah dada Julia Perez itu
“Sudaaaaaah lamaaa .. aku pengin menyumpal mulutmu dengan kontoolku Juuupe .. ayo Jupee “ ucapku dengan menatap kembali ke kepala Julia Perez yang naik turun, kurasakan Julia Perez memindah kontolku ke belahan pipi sebelahnya, setelah kontolku ditepuk tepuk ke pipinya bagian luar.
Habis itu Julia Perez kemudian melakukan oral dengan menjilati kontolku di dalam mulutnya, aku sampai menahan rasa ngilu disepong oleh Julia Perez itu. Berkali kali Julia Perez melalukan sepongan itu sampai mengeluarkan suara keras
“Creeeeeeeeeeeeeeeeep “
Aku sampai melenguh tak karuan.
“Sudaaaaaaaaah Jupe . sayaaang .. gantian aku merasakan memekmu “ ucapku dengan menahan dagu Julia Perez yang hendak menunduk ingin mengulum kontolku lagi.
“Iya .. Praas sayaaaaaaang .. lakukan Pras .. aku relaa .. aku sudah milikmu .. ayo Pras sayaaaaang “ ucap Julia Perez dengan menarik kepalaku, Julia Perez kemudian menaikan selakangannya, aku kemudian turun dan kepalaku turun di bawah selakangan Julia Perez, kuusap terlebih dahulu memek Julia Perez itu. Julia Perez sampai terpejam ketika aku dengan nakal mengelus elus memeknya yang basah itu
“Oooh Praas aaaaaaaaaah .. enaak Pras .. teruus Pras .. tusukin jarimuuu “ desah Julia Perez dengan memegang kepalaku itu, kepalaku ditekannya dengan kuat, jariku kutusukan sampai membuat Julia Perez mengerang lagi
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh .. aaaaaaaaaah . Pras .. nakaaaaaal aaaaaaaaah “
“Jadilah perekku Jupe .. akan kuberi kenikmatan yang lebih “ ucapku dengan melawan tekanan tangan Julia Perez itu. Julia Perez menatapku
“Oh ya .. kenikmatan lebih apa yang akan kau berikan ?” tanya Julia Perez dengan mata berbinar.
“Nanti saj Jupe, saaaaaaaayang .. yang penting aku pengin mencoblos memekmu dulu .. aku belum pernah digenjot dirimu .. “
“Oke Praas .. oke . .. segera oral memekku, sayaaang .. kutunggu kenikmatan lebih .. aku yakin kamu jago ngewe cewek “ sahut Julia Perez dengan mengedipkan matanya itu.
Aku pun akhirnya memiringkan kepalaku dan menjilati memek Julia Perez yang basah itu, kulebarkan dengan lidahku menjilati dan menghisapnya, Julia Perez ampai menggeleng geleng tak karuan, tangannya memegang berpindah memegang ke dudukan kursi itu,
“Ooooooooouuwwwh .. Prasssss ..aaaaaaaah ..mmmmmmmmmmhhh ……. Sssssssshhh ssssssssssshhh .. hhhh .. jangaaan lamaaaaa lamaaa .. aku ndak kuaaaaaat aaaaaaaaaah .. “ lenguh Julia Perez yang tubuhnya berkeringat, bau harum semerbak memenuhi sekelilingku. Kepalaku sampai kembali ditahan oleh Julia Perez karena aku begitu rakus mengoral memeknya sampai memerah
“Sudaaaaaah Praas .. kamu duduk aja .. aku naikin kamu “ ajak Julia Perez dengan menarik kepalaku, bibirku langsung dilumat oleh Julia Perez dengan rakus, kuladeni lumatan Julia Perez itu sampai kami megap megap dengan nafas memburu.
“Nanti menari bugilah untukku Jupe sebelum kau kuberikan kenikmatan lebih “ ucapku lagi
“Ogaaaaah aaaaaaaaah “
“Ayolah Jupe . aku ingin kau menari striptease … atau kau akan .. “ ucapku diputus dengan telunjuk Julia Perez di mulutku
“Baiklah .. aku akan menari bugil untukmuu, sayaaaaaaang, sekarang duduk Pras “ ucap Julia Perez dengan mata jalang padaku.
Aku kemudian berdiri dan duduk di kursi, Julia Perez ikut berdiri dan mengangkangkan pahanya, memeknya memerah melebar, perlahan Julia Perez melangkahkan kaki kanannya menekan ke pahaku, kontolku dipegang dengan kuat oleh Julia Perez
“Meganginya jangan keras keras donk Juuupe .. sakit tauuuk “ umpatku sambil menyusu ke punting Julia Perez itu, Julia Perez pun memajukan dadanya
“Silakan kulum Pras .. nikmat Jupemu “ goda Julia Perez dengan tersenyum padaku. Kurasakan punting Julia Perez itu dan kusedot sedot, Julia Perez menaikan kaki kanannya menekan ke pahaku, dengan nakal Julia Perez langsung mengarahkan kontolku ke memeknya, Julia Perez sampai terpejam merasakan penetrasi kontolku itu.
“Aaaaaaaaaaaaaaaauh Praaaaaaaas … huuuuuuuuuh .. kontolmu kok ngacengnya keras .. oooooouh .. memekku sakit .. aaaaaaaauh Praaaaaas .. sesaaaaaak aaaaaaaaaah “ erang Julia Perez dengan menggeleng geleng tak karuan, Julia Perez dengan paksa menenggelamankan kontolku itu, Julia Perez sampai naik turun dengan pelan melakukan penetrasi, Julia Perez kemudian menghujamkan selakanganya sambil menjerit tak karuan
“Aaaaaaaaaaaaaaaauh ..aaaaaaaaaah .. aduuuuuuuuh aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah ..aaaaaaaaaaaaaaaauh .. sssssssssssssssssssssssshh ssssssshhhh sssssssshh hhhhhhhh hhhh .. uuuh …sesaaaknya .. memekku kayak di bor “ erang Julia Perez dengan merapatkan kedua kakinya menjepit pinggangku itu, kurasakan akibat kedua kaki Julia Perez itu naik tubuhnya turun sehingga kontolku amblas terjepit dalam memek basahnya yang hangat, kurasakan pilinan dinding memeknya itu, aku terpejam bersama Julia Perez. Julia Perez kemudian membuka matanya, memagut bibirku dan aku pun menanggapi pagutan itu. Julia Perez kemudian bergerak naik turun dengan merangkulkan pundakku
“Ooh Jupee .. aaah, sayaaang .. ayo genjot Jupee .. enaaknya .. kaaau aaaaaaah .. aaaaaaaauh Jupee … goyanganmu hot bangeeet .. enaak Jupee “ erangku tak karuan digenjot oleh Julia Perez yang tidak hanya naik turun, goyangan pantat Julia Perez memutar dan berbalik arah sampai membuatku mendelik, Julia Perez sampai ngos ngosan melakukan genjotan itu, kami terus saling memacu, genjotan demi genjotan yang sangat bernafsu dari Julia Perez membuat kami cepat mencapai klimaks.
Kurasakan Julia Perez begitu liar di pangkuanku, memeknya cepat sekali mengkeret menjepit kontolku dengan ketat.
“Praas .. aaaku maaau muncaaaaaak aaaaaauh .. Praas ..aaaaaaah , sayaaaaaaaang .. aaaku ndaaak kuaaaaaaat “ erang Julia Perez dengan gencar melakukan genjotan cepat nan liar itu, aku pun tak tahan juga, kontolku terjepit sangat ketat dalam memeknya.
“Iyaa aaaaaah bareeeeeeeeeeeeeeeeeng “ ucapku singkat
Genjotan demi genjotan dilakukan oleh Julia Perez itu.
“Dikit laaaaaaagi .. dikit laaaaaaaaaaaagi “ ucapku tanpa melihat Julia Perez yang naik turun itu, Julia Perez menekan sampai mentok di atasku, aku tidak tahan lagi, Julia Perez membenamkan selakangannya dalam dalam di selakanganku dan aku pun muncrat tak karuan nyaris bersamaan dengan Julia Perez yang melengkung membentuk busur panah itu, kuremas buah dadanya dengan keras, kepala Julia Perez sampai mendongak ke belakang, kurasakan siraman cairan panas keluar dari memek Julia Perez yang diam dengan tubuh tegang bersamaku yang muncrat sperma menembak rahimnya
“Craaaaaaaaat .. craaaaaaaaat .. craaaaaaat .. craaaaaaat “
Kurasakan sperma itu meleleh keluar karena saking sesaknya kontolku, tubuh Julia Perez kemudian luruh ke depan memelukku erat, kami berkelonjotan bersamaan di atas kursi itu, tubuh kami penuh dengan keringat birahi. Julia Perez lemah tak berdaya, kami diam sejenak, Julia Perez yang membuka matanya terlebih dahulu, aku pun ditepuk tepuk oleh Julia Perez. Kubuka mataku Julia Perez tersenyum dengan mata berbinar
“Kontolmu enak, sayaang .. mau lagi aaaaaaah “ rajuk Julia Perez dengan tersenyum penuh kepuasan
“Menari dulu Jupe .. “
“Oh yaa .. siap sayaaaaaaang “ sahut Julia Perez singkat, kulirikan mataku, dua kepala yang tak lain Cahyo dan Jokey sedang merekam adegan kawinku dengan Julia Perez, ini merupakan kesepakatanku dengan mereka, jika tidak ditaati aku akan membela Julia Perez. Kedua temanku sepakat, setelah aku mengewe Julia Perez, kemudian kuajak menari bugil keduanya baru boleh muncul. Nantikan Julia Perez digangbang 3 orang, Julia Perez terkapar dengan tubuh lemas tak bangun bangun. Habis aku pulang, Jokey mendapatkan hak mengewe Julia Perez, sedang aku paginya diajak ke rumah tantenya, untuk mengewe Miesye Arsita. Artis senior yang masih sekal badannya

Ngentot Syahrini


Di mana ada Anang, pasti ada Syahrini, kedua sejoli ini sudah dilanda asmara, Krisdayanti, mantan istrinya sudah menjadi pelampiasan birahiku, bahkan Krisdayanti selalu menagih nagih kapan ingin diajak bercinta, malah kakaknya Yuni Shara ikut ikutan ngeseks denganku. Dah gitu masih memberikan Siti Nurhaliza sampai menarik bugil di depanku. Lagi pula Syahrini mempunyai paras yang cantik, rambut panjang, buah dada besar walau tidak montok, tinggi tubuhnya tidak tinggi.
Karena sudah kepalang berpikiran ngeres, dan suka mencari informasi bagian kehidupan hitam artis, baik dari sembunyi memotret dan merekam aktifitas seks para artis, sehingga aku tertantang untuk mencoba mencari peruntungan untuk bisa menggumuli Syahrini, ingin menikmati kesintalan tubuhnya. Sudah putih, mulus dan tubuhnya bener bener seksi, apalagi aku suka dengan bibirnya yang seksi.
Menguntit Syahrini tidak gampang, Anang selalu setia menemani, bahkan kedua sejoli ini sudah sering ngamar bareng, kemungkina sudah tidur sambil bercinta. Suntuk juga berhari hari menguntit tanpa mendapatkan titik terang gimana mencari obyek yang tepat, hanya foto Anang mencium dahi Syahrini.
Konser pun dilaksanakan di kota Semarang, kukuntit kesana, tapi sial di Semarang malah bertemu dengan Alice Norin, jadilah kami ngeseks semalam dengan Alice Norin yang lagi liburan. Setelah Alice Norin tepar kemudian pulang pagi pagi, aku keluar kamar, tak disangka aku melihat Anang dan Syahrini pagi pagi itu chek in di hotel yang sama, aku pura pura tak tahu dan aku menyamar menggunakan topi, kuketahui mendapatkan kamar tepat di sebelah kamarku, tapi kamarnya berseberangan. Setelah membawa semua koper masuk ke dalam kamar aku mencoba mencari celah pada enternit hotel. Aku mengawasi mereka kapan keluar hotel. Tepat jam 9 pagi mereka berdua keluar kamar. Pilihan sulit, kamar Syahrini di sebelahku dan kamar Anang lain seberang, mana yang kupilih aku akhirnya jatuh mengawasi kamar Syahrini saja, tapi aku juga jaga jaga dengan kamera kecil kain.
Aku membuka plafon dan lumayan longgar ukuran plafonnya, dengan bekal peralatanku aku mencoba membuka plafon di kamar Syahrini, kulubangi plafon itu dengan hati hati tepat di atas ranjang, untung sebelah plafon pojokan ternyata bisa dibuka lalu aku mencoba turun dan aku sudah berada di dalam kamar Syahrini, kupasang kamera kecil di dalam kamarnya, dan kulubangi sebuah tembok yang ternyata empluk sekali karena untuk meredam suara dalam kamar, dan tembus ke kamarku. kupasang kamera itu yang panjangnya tembus sampai kamarku sehingga aku bisa menyambungkan kabel lebih mudah.
Bagian atas plafon tertutup lampu, sehingga aku terasa aman untuk menyembunyikan kamera itu. Stelah puas dan dirasa yakin, aku naik lagi ke plafon dengan tali dan menutup plafon lalu kembali ke kamar. Di kamar aku menyiapkan laptop dan kabel lalu kusambungkan, test record lancar, tinggal menunggu adegan hot mereka, semoga saja mereka bercinta.
Aku menunggu hanya dalam kamar hotel, laptop aku nyalakan seharian, tepat jam 08 malam mereka pulang sampai kelelahan, mereka berdua masuk kamar Syahrini. Hanya sebentar karena kelelahan, Syharini mematut di depan cermin, kemudian Anang keluar kamar Syahrini, setelah keluar Syahrini membuka pakaiannya dan telanjang bulat, aku sempat merekamnya, lumayan bisa melihat tubuh polos Syahrini. Tanpa menggunakan pakaian sehelai benang pun Syahrini mengambil telpon dan mengundang Anang masuk kamarnya, aku sempat bisa melihat vagina Syahrini yang penuh dengan rambut kemaluan, bahkan aku sampai ngaceng tak karuan, benar benar hot banget ini cewek. Setelah Anang masuk, terjadilah percintaan yang panas, saling memeluk dan memilin, dari kameran atas terlihat jelas, Syahrini menggenjot Anang sampai kewalahan, rupanya Anang tidak jago di ranjang, Anang menggelepar terlebih dahulu, dan membuat Syahrini sedikit kecewa.
Paginya mereka keluar hotel, masih ada kekecewaan pada diri Syahrini, ternyata Anang tidak jago urusan ranjang, hanya jago urusan nyanyi.
Setelah aku mengedit hasil rekaman, saatnya aku melakukan perhitungan dengan Syahrini, lagian Krisdayanti juga masih jengkel sama Anang, maka kalo mau picik aku bisa memanfaatkan Krisdayanti, namun aku tak mau .. satu satu caranya adalah menculik Syahrini. Namun aku perlu juga nomer hape Syahrini, maka aku mencari informasi ke Krisdayanti, setelah kuajak bercinta semalam, Krisdayanti sampai menggelepar minta ampun, kuperiksa hapenya, banyak nomer hape artis, dan ketika sampai pada abjad S, ada namanya Syahrini. Kusimpan dalam hapeku dan aku tidur kembali memeluk Krisdayanti yang masih terlelap tidur dalam mimpi.
Esoknya dengan sedikit mengancam aku mengirimkan sms, kusertai sebuah foto telanjang Syahrini ketika bertelepon. Mendapatkan sms seperti itu membuat Syahrini kaget, bingung, hendak lapor Anang aku sudah mengancamnya kalo foto foto dan adegan bercintanya akan aku kirim ke rapidshare dan forum forum, sehingga membuat dirinya panik sampai menelpon aku, namun aku sudah mematikan nomer hapeku.
Kubiarkan dia bingung, hari demi hari aku masih menguntit Syahrini, ketika dia sendirian dalam menuju ke kantor Anang, aku mencegatnya dengan duduk di parkiran basement Mall Sarinah, ketika mendapatkan sms itu, dia langsung menuju ke basement mall Sarinah, dia mencari mobilku, kupersiapkan obat pembius yang aku tuangkan pada sapu tangan untuk membuat Syahrini pingsan. Posisi parkirnya pun mojok sehingga mobilnya aman kalo nanti aku setelah puas menggumuli Syahrini.
Dengan wajah tegang dan ketakutan Syahrini berjalan dan berhenti tepat di mobilku, hari itu menggunakan celana panjang dan kaos oblong dan buah dadanya memang besar tapi tidak montok. Sehingga membuat penisku berdiri tegak lalu kutututupi dengan bajuku. Kunyalakan lampu mobilku dan Syahrini mendekat, kubuka pintu mobil sebelah kiri, dan dengan wajah ketakutan Syahrini akhirnya masuk
“Silakan masuk .. “ kataku
“Mas .. tooo toloong ya .. jangan dipublish ..kaaa karirku bisa hancur .. “ kata Syahrini dengan takut takut
“Tak semudah itu anda menyuruh saya .. “
“tolong berapapun kau minta uang akan saya bayar .. anda kejam dan tak berperikemanusian .. memeras orang .. “ ujar Syahrini dengan wajah marah dan cemberut.
Kuberikan beberapa foto hot dia, juga foto hubungan seksnya dengan Anang
Syahrini makin syok dan bingung, nafasnya tak teratur namun tidak mengurangi kecantikannya, ketika sibuk dengan melihat foto berjumlah sepuluh itu, aku langsung membekapnya dengan sapu tangan, Syahrini berontak dengan mencakar tanganku, namun terlambat obat bius itu sudah keburu terhirup ke dalam dadanya. lima detik kemudian sudah pingsan, lalu dengan nakal, aku mencoba membuka celana panjang dan celana dalamnya kutarik, alamak .. vaginanya sempit bener .. pantesan Anang cepat KO, lalu tanganku naik dan masuk ke bajunya dan masuk ke dalam cup BHnya dan kuremas buah dadanya. Hmmm.. empuk dan kenyal . puntingnya lancip. Kurapikan lagi celana dan bajunya, aku langsung melesat keluar kota Jakarta, masih ada dua jam Syahrini sadar.
Kubawa ke sebuah villa yang jauh dari keramaian, kumatikan hape Syahrini, kumasukan mobilku sampai garasi dan kubopong tubuh Syahrini sampai ke ruang tengah, kuletakan duduk di sofa tanpa kuikat, ku persiapka layar LCD 21 inchi dan video percintaan Anang dan Syarini.
Kuambil air dan kuguyur muka Syarini, namun sebelumnya aku mencium pipinya dan bibirnya, manis sekali nih cewek, namun aku tak mau memperkosanya. Akibat aku guyur dengan air akhirnya Syahrini bangun, matanya dibuka dan dikucek kucek dan tertuju ke layar LCD di mana ada adegan hubungan seksual mereka
“di mana aaku .. dimanaa “ kata syahrini dengan bingung, setelah kesadarannya pulih barulah merasa asing di tempat itu.
“bangsat .. kau menculikku .. “ umpat Syahrini dengan hendak berdiri, namun aku mendorongnya kembali rebah
“Kalo mau macem macem … rasain “ kataku ketus.
Syahrini ketakutan, bahkan makin bingung, adegan seksnya membuat dia sampai menutup mulut dengan tangannya.
“maas .. tolong lepaskan saya “ Syahrini memohon dengan menangis
“Aku mau melepaskan dirimu, tapi ada syaratnya … nggak bisa seenaknya .. “ kataku dengan menunjuk ke layar samping Syahrini, ada slide show foto syahrini yang sedang telanjang bulat tanpa sehelai benangpun
“Toloong .. jangaaaan perkosa sayaaaa .. saya akan bayar berapapun .. “
“Yakin … mau bayar saya berapapun harganya ?” tanyaku
“Yakin … “ jawab Syahrini dengan tegas.
Kuambil amplop besar di meja, dan kuberikan pada Syahrini
“Masukkan semua perhiasanmu ke kantong ini ?” perintahku
“Baaaik .. baaa iiik “ ujar Syahrini dengan nafas ketakutan matanya tidak berani menatap ke layar, karena adegannya ketika Syahrini mengenjot Anang penuh nafsu dan liar.
“Sudah .. sekarang lepaskan saya … “
“Belum .. aku tidak meminta perhiasanmu .. itu dimasukan ke dalam tasmu “
“Maksud anda ?”
“Kamu tuli nggak sih ?” tanyaku balik
Karena takut Syahrini lalu memasukan amplop itu di dalam tasnya.
“Kau tahu khan akibatnya kalo semua foto foto telanjangmu dan videomu aku kirim ke internet dan didownload jutaan orang .. kau bisa diperas sama di Roy Suryo, atau mungkin lapor polisi, bolehlah lapor polisi .. tapi percuma … lapor polisi tapi karirmu hancur … Anang pasti akan meninggalkanmu …”
“Tolong Mas .. jangan lakukan itu .. aku siap bayar berapapun .. “ Syahrini tetap dengan amat sangat memintaku melepasnya.
“Kau lihat, jika lelaki melihat videonya pasti ingin merasakan kehangatan tubuhmu .. “
“Mas .. toolong.. toolong . jangan lakukan itu .. “
“Sekarang … “ kataku dengan menekan tombol upload
Syahrini tak tahu arti ketika aku menekan keyboard.
“semua video itu dan fotonya sudah aku simpan di server di amerika, susah dilacak, sekarang sedang upload ke beberapa hosting storage dalam satu jam, akan didowload jutaan lelaki .. “
“jangan .. jangaaaan .. jangaaan lakukan ..”
“Sekalipun laptop dan komputer ini dirusak .. tetap percuma, karena kendalinya ada di komputer server, dan caranya pun kau ndak bakalan tahu cara menghentikan “ jelasku dengan tenang
“Toooloong .. please .. hentikan .. aku mau melakukan apa saja “ ujar Syahrini dengan menangis
“Sekarang, aku ingin melihat dirimu tanpa busana”
“Apaaaaa “ Syahrini tersentak dan kaget
“Tuli ya ?” tanyaku ketus
“Kita akan menghabiskan malam ini dengan bercinta, layani aku seperti Anang “ kataku dengan tersenyum menlanjutkan
“Nggak mau .. tolong jangan lakukan itu . “
“Lihat deh … proses pengiriman ke internet masih berlangsung, ingat karirmu, ingat kehormatanmu, segera lakukan perintahku .. aku ingin melihatmu telanjang “
Dengan menangis Syahrini sampai ketakutan
“Jangan perkosa saya “
“Aku tidak memperkosamu .. tapi mari kita bercinta .. akan kupuaskan dahagamu, Anang tuh letoy, tauk” semprotku kesal
“Saya nggak mau .. “
“Ya dah … tunggu saja besok akan ada berita heboh .. “
Dengan berat hati dan air mata Syarini pelan pelan membuka bajunya
“Buang tangismu . aku benci orang menangis “ kataku dengan membuka kaosku dan memberikan kaosku untuk mengelap air matanya.
Pelan pelan, baju Syahrini dilepaskan, BHnya sudah kelihatan, dengan menunduk dan merasa dihina sampai batas asusila Syahrini membuka bajunya lalu dilepaskan, diletakkan di lantai.
“Ayoo lakukan “ perintahku
“Kau memang bajingan, bangsat .. awas kalo kau nanti dibunuh sama Anang “
“kalo membunuhku mudah .. tapi Anang pasti masuk penjara .. siapa yang ngurus kamu ?”
Lalu tanpa bicara Syahrini membuka celan panjangnya, kedua tangannya menutup buah dadanya karena dengan mata nakal aku melihatnya dengan pandangan nafsu
Dengan setengah ragu, Syahrini membuka celana dalamnya
“Ternyata jembutmu lebat juga .. “ kataku dengan mencopot celana panjangku yang tanpa celana dalam. Lalu aku mendekatinya lalu dengan nakal menarik kaitan BHnya, lepaslah pelindung buah dada Syahrini.
“Sekarang .. kulum penisku .. “ perintahku
“Tak mau .. “
“Brengsek . lakukan sekarang .. “ umpatku kesal
Dengan perasaan tak karuan dan masih menitikan air mata Syahrini memegang penisku, dan mengulum dengan perasaan ketakutan
“Kau lebih bagus karaoke penis dari pada mikropon “ ejekku nakal.

Dengan masih menangis aku semakin jengkel, kuperpanjang upload menjadi 3 jam, kutarik tangan Syahrini menuju kamar, dan aku sudah mempersiapkan tali dan sabuk, kupaksa kulemparkan ke ranjang.
“Kalo kau masih ngeyel aku mau mengikatmu .. “ ancamku
“Baik .. baik .. “
“Hapus air matamu .. lakukan kulum penisku segera “ kataku dengan hendak mengikat Syahrini.
Kuberikan selimut untuk menghapus air matanya. Aku lalu duduk di depan Syahrini, lalu Syahrini memegang penisku, dan kemudian membungkuk, besaran penisku tak sampai jari jari Syahrini melingkarinya. Syahrini menjilati penisku dengan ragu ragu, kadang meludah karena entah jijik atau memang terpaksa.
“Lakukan sepenuh hatimu, sayang .. kau nanti akan kupuaskan .. jika kau mau menurut aku nanti akan melepaskanmu … “
“Baaaik .. “ ujar Syahrini dengan kemudian menjilati penisku, kini buah zakarku juga jilati dengan lidahnya, penisku kemudian masuk ke dalam mulutnya untuk dikulum, mulutnya terasa sesak dimasuki batangku yang besar, sampai sampai Syahrini membuka mulutnya lebar lebar.
“Sedot cobak … aku ingin lihat seberapa hebatmu mengulum penis, Rin “ kataku dengan meremas buah dada Syahrini yang montok itu, dan membuat Syahrini menggelinjang, aku lalu menuju k belakang pantatnya dan meremas membuat Syahrini menggelinjang di pantatnya. Syahrini kemudian menyedot dengan keras membuatku sampai menahan rasa sensasi luar biasa.
Penisku terus dikulum dengan pelan oleh Syahrini, keluar masuk di mulutnya, disedot sedot dan dijilati, tidak tampak lagi air mata di Syahrini, pertanda sudah takluk dalam kekuasaanku. Syahrini semakin lama lama lembut teratur mengulum penisku. Kemudian dikocoknya
“Seharusnya kau melakukan baik baik .. jangan paksa aku dengan cara begitu “
“Makanya .. ikuti permainanku .. akan kuperlakukan bak istri “ timpalku dengan meremas buah dadanya
“Aaaaauh .. pelan aaah … “ semprot Syahrini yang kembali mengulum penisku lagi dan disedot sedot.
“Cuuuukuup “ kataku dengan mendorong Syahrini rebah, aku melihat penisku mengkilap dikulum oleh Syahrini. Kulihat Syahrini hanya diam saja mengamati penisku yang ngaceng bak tugu monas.
“Sekarang Rini .. balikkan badan “ perintahku yang disambut respek Syahrini dengan membalik badan, aku tak mau mengoral vaginanya dengan berada kepalaku di depan dadanya, bisa bisa aku dipukul di tengkuk.
Kutarik kaki Syahrini sehingga berada di bibir ranjang, lalu aku menyuruh Syahrini agar bertumpu pada pinggangnya, kuangkat kakinya, kini Syahrini memperlihatkan liang kemaluannya yang sudah basah, selain mengulum penisku Syahrini juga mengelus elus vaginanya sendiri.
Kujilati vaginanya itu membuat Syahrini mendesis
“Aaaauh ..aaaaah … uuuuuh “ rintih Syahrini dengan menggigit bibirnya.
Lubang kemaluannya yang sempit itu aku jilati dan aku sedot sedot membuat Syahrini sampai meremas sprei sekuat mungkin, rambut kemaluannya aku sibakkan, lalu aku menjilati di lubangnya itu, dikit dikit lubangnya membasah dengan cepat, lalu aku menjilati ke atas dengan rakus membuat Syahrini sampai merem melek.
“Teruuusss… “ erang Syahrini
Aku terus melakukan oral ke vagina Syahrini, lubang itu makin lama makin lebar, aku terus melakukan jilatan mondar mandir di lubangnya.
“Yaaa ..aaaah …uuuh …aaaauh … hhhhssss .. mmmm” dengus Syahrini yang sudah memejamkan matanya menikmati oralku. Kuelus pahanya untuk memberikan rangsangan lagi membuat Syahrini semakin menggelinjang dengan geliat yang mengundang birahi. Tanganku semakin nakal menyelusup lewat kakinya meremas buah dadanya, puntingnya yang lancip itu membuat tanganku semakin gatal untuk mempermainkan Syahrini.
Lubang kemaluan Syahrini semakin lama semakin membasah, aku jilati dan telan cairan itu, lubangnya semakin besar, sedang Syahrini semakin meronta ronta.
“Addduuuuh ..aaaaah … “ lenguh Syahrini dengan mencakar ke sprei hingga robek
Klitorisnya aku sentil sentil, setiap lidahku menyentil klitoris Syahrini, membuat dirinya sampai menggelinjang tak karuan
“Terusss ..aaah … enaaak “ lenguh Syahrini dengan semakin tenggelam dalam permainan oralku, kakinya menjepit kepalaku, pertanda mau orgasme, aku terus menghisap dan membuat Syahrini langsung menegang dengan kaku
“Aaah ..aaakuuu ..aaakuuuuu “ lenguh Syahrini dengan memejamkan matanya dan menegang kemudian berkelonjotan, dari vaginanya mengucur cairan panas, tubuhnya berkelonjotan dengan membenturkan mukanya ke ranjang. Syahrini kemudian diam dengan nafas memburu. Kubiarkan Syahrini menikmati orgasmenya.
Kurangsang dengan mengelus pahanya yang mulus itu.
“Sayang .. enak khan mengulum penisku yang besar “ candaku dengan meremas buah dadanya dengan gemas
“Masukin … aku pasrah dan mau diapain terserah .. akan kulayani kamu, tetapi setelah itu lepaskan aku” pinta Syahrini dengan memohon padaku
“Baik … “ kataku dengan singkat.
“Sekarang kamu naik ke pangkuanku .. “ perintahku disambut anggukan Syahrini. Kukocok penisku sedikit lama agar aku gampang muncrat
“Pake kondom ya “
“Kamu ndak berhak mengatur, Rin .. kau milikku .. “ kataku dengan menarik tangannya
“Kok gitu sih .. “ sungut Syahrini
“Kau main sama Anang tanpa kondom .. enak saja “ balasku tak kalah bersungut
Syahrini kemudian bertopang tangan di bahuku, lalu aku memegang batangku, Syahrini menurunkan selakangannya dan mempaskan batangku pada lubangnya, ketika penisku menusuk, Syahrini sampai menggigit bibirnya. Terasa susah sekali memasukan kepala penisku ke lubang Syahrini.
“Punyamu gede sekali .. nggak masuk nih “ sungut Syahrini
“Pelan .. tekan pantatmu .. pelan saja “ ajakku dengan memegang pinggang Syahrini dan gantian Syahrini memegang penisku, pelan pelan penisku masuk pada bagian kepala, ketika penisku mulai masuk di bagian kepala itu sudah membuat Syahrini sampai membuka mulutnya dengan besar pertanda kesakitan
“Aaaaaaauuuuuuuuuuuuuuuh “ pekik Syahrini yang kesakitan dimasukin penisku besarku yang dua kali lipat punyanya Anang.
Syahrini menekan dengan pelan, sehingga kini tinggal menekan terus, setiap Syahrini menekan ke bawah, kepalanya sampai digeleng gelengkan
“Gillaaaaa … penismu .. gede banget … gimana rasanya “ keluh Syahrini dengan nafas memburu dan peluh menetes.
“Rini .. katakan sayang dong .. “ pintaku dengan mengelus pipi Syahrini
“Baik., sayang “ ucap Syahrini dengan senyum, entah terpaksa atau puas akan besaran penisku.
Pelan pelan batangku mulai masuk mili demi mili dengan pelan sekali, Syahrini menekan terus dengan menahan nafas dan mata sampai mendelik, lubangnya benar benar ketat sekali, aku sampai tak tahan diremas penisku dalam lubangnya itu. Aku sampai gemetaran di kakiku
“Kamu kok gemetar, sayang “ tanya Syahrini dengan merangkulkan tangannya dan melumat bibirku, lumatan Syahrini terasa enak sekali, seperti tidak ada keterpaksaan sama sekali, rupanya Syahrini lebih baik memilih mengalah sehingga bisa cepat menyudahi ulahku.
Tekanan pantat Syahrini semakin besar membuat Syahrini semakin berteriak teriak
“Jangan dipaksa .. tarik dulu ya .. “ ajakku dengan memagut bibir Syahrini dan Syahrini membalas pagutanku. Lalu Syahrini menekan lagi dengan tenaga besar namun secara pelan tenaganya diatur sehingga penisku semakin tenggelam, separo sudah batangku amblas. Aku sampai menahan nafasku dalam dalam membuat Syahrini tersenyum padaku
“Kenapa ?” tanyaku
“Rasain kalo suka maksa orang “ canda Syahrini dengan tersenyum
“Hmmm . sukakah kamu akan kontolku yang besar ?”
“Suka, sayang .. kapan kapan kalo boleh aku bisa menikmati lagi ya “ pinta Syahrini membuatku terkejut
“Kulepas kau ndak bakalan mau lagi “ kataku dengan meremas buah Syahrini
“Please .. asal kamu mau diajak kerja sama sih aku nggak masalah .. baru kali ini kurasakan kontol yang besar sekali .. Anang tidak ada apa apa .. “
“Aku bakalan muncrat .. “
“Ndak apa apa .. tadi kamu kocokin lama “ ujar Syahrini dengan kembali menekan lagi membuat kami semakin terpekik bersama sama
“Auuuuuuh sakitnya “ pekik Syahrini dengan merangkulku erat.
Aku masih merasakan keraguan kata kata Syahrini, itu cuma akal bulus untuk menyenangkan aku saja, Syahrini menarik pantatnya dan kemudian menekan lagi dengan tenaga besar membuat penisku menjadi amblas sampai tenggelam, Syahrini sampai terpekik keras sekali, tangannya mencakar ke pundakku.
Kami diam dengan saling memeluk
“Jangan gerak dulu yaaa .. please .. kontolmu besar sekali .. aduuuuh .. nikmat sekali .. andai punya Anang segede ini “ kata Syahrini dengan memandangku tersenyum.
Syahrini lalu bergerak naik turun dengan pelan, setiap menghujam kebawah kami sampai terpekik.
“Sayaaang ..aaah .. nikmatnya ..gesekannya itu lho … beda banget “ ujar Syahrini dengan menggeleng gelengkan kepalanya sehingga rambutnya acak acakan, kupagut dan kulumat bibir Syahrini dan Syahrini membalasnya tak kalah rakus dengan tetap bergerak menggenjotku. Kupegang kepalanya dan kembali kami saling melumat. lumatan Syahrini semakin lama semakin rakus, menahan kepalaku dan melepas pagutan kemudian mengenjotku naik turun, gerakan Syahrini semakin liar, tidak hanya naik turun namun kadang memutarkan pantatnya membuat aku sampai mendelik merasakan remasan dan sedotan di vaginanya.
Rupanya Syahrini tak tahan lama, pertanda dia mempercepat genjotannya membuat aku meladeni gerakannya, genjotan Syahrini kadang miring menbuatku semakin erat memegang pinggangnya.
Menit demi menit kami saling menggenjot, saling melumat
“Saaaayaaan ..aku nggak taaahaan nih “ seru Syahrini dengan nafas memburu dan keringat bercucuran, jepitannya semakin kuat dan dengan sekali genjot keras Syahrini melengkungkan badanya dengan menegang, kuremas dengan kuat buah dadanya
“Aaaaaaaaaaaaah …. “ lenguh Syahrini melengkung, kemudian berkelonjotan, vaginanya menjepit kuat penisku, kutahan agar aku tidak orgasme. Dari vaginanya memancar cairan panas membasahi penisku, Syahrini langsung berkelonjotan dan kupeluk dengan erat, kuciumi pada pundakknya, Syahrini memelukku dengan membuang nafas.
Lama lama tubuhnya diam, hanya dadanya masih bergerak membuang nafas.
“Namamu siapa, sayang “ tanya Syahrini dengan pelan
“Burhan .. panggil saja Han “ kataku dengan mengelus punggung Syahrini.
“Baru kali ini aku rasakan .. Anang selalu keluar sekali main .. payah tuh “ semprot Syahrini. Kata kata Syahrini membuatku semakin bersemangat, aku akan bertahan tidak orgasme ronde selanjutnya
“Rasakan saja nanti . kamu akan ketagihan sama kontolku “
“Aku sudah ketagihan, sayang “ ucap Syahrini.
Kedua kaki Syahrini menjepit pinggangku dengan erat. Kedua tangannya merangkul ke pundakku dengan erat.
“Janji ya .. kalo lain waktu aku main lagi sama kamu … kamu jahat .. menculikku .. aku banyak pekerjaan .. kalo aku senggang kamu mau khan ?”
“Mau .. “
“Baik … beri akuw aktu dulu ya .. ndak apa khan ?” tanya Syahrini
“Terserah .. “
“Nanti keluarkan spermamu di dalam saja … “
“Siapa yang memperawanimu,sayang “ tanyaku
“Anang si brengsek itu .. “ maki Syahrini.
“Kecewa yaaa ?”
“Demi alasan duit saja .. kalo nggak digituin nggak mau .. Anang lebih jahat dari pada kamu .. sudah jahat letoy lagi .. “
“Kok masih mau ?”
“Tauk .. nyesal aku memberikan keperawananku pada dia .. “ sesal Syahrini dengan memelukku lagi lebih erat, mengatur nafasnya dengan teratur.

Mendadak ada suara dering hape, ternyata hape Syahrini yang berada di ruang depan
“Sayang .. boleh nggak aku telepon .. janji aku nggak lapor polisi “ pinta Syahrini dengan mengelus pipiku, kemudian melumat bibirku dengan rakus
“Boleh .. “
“Cabut dulu yaaa “ pinta Syahrini dengan mencoba menarik pantatnya pelan pelan, penisku terasa seret sekali dicabut, Syahrini sampai meringis kesakitan
“Siaaal .. gede banget nih kontolmu, sayaaang “ pekik Syahrini dengan gemas, untung belum mengering, aku sebenarnya nggak tahan juga kalo genjot lagi aku bakalan muncrat, sempit sekali lubang vagina Syahrini.
Kami terpekik bersama saat berusaha melepaskan tubuh kami, dengan tenaga ekstra akhirnya lepas juga, Syahrini langsung keluar kamar menuju ruang tengah. Sedang aku langsung ngeloyor ke kamar mandi, kukocok penisku dengan cepat dan keras agar muncrat, aku sampai merem menikmati oralku dan aku muncrat dengan lirih, air maniku muncrat sampai menembak ke dinding, aku merasa lemas. Aku hirup nafas dalam dalam menguasi situasi, lalu aku membersihkan penisku.
Kubayankang tubuh seksi Syahrini telanjang bulat, pelan pelan penisku mulai menegang lagi, kukocok lagi dan lama lama penisku setengah ngaceng, aku lalu keluar kamar, kemudian melihat Syahrini yang berdiri membelakangiku, aku langsung memeluknya lagi belakang dan meremas buah dadanya, membuat Syahrini langsung menggelinjang. Tangan kirinya menahan tanganku yang semakin nakal meremas buah dadanya bergantian, Syahrini kemudian menutup teleponnya
“Kamu nakal … ayooo .. terusin lagi yaaa .. “ ujar Syahrini dengan menarik tanganku kembali menuju ke kamar. Sampai di kamar, Syahrini langsung memelukku dan kami saling melumat dan memilin di ranjang, kami sangat rakus sekali memadu birahi.
“Keluarkan kejantananmu, sayang .. beri aku kepuasan dengan kontolmu .. ayoo masukin “ perintah Syahrini dengan tersenyum, nafasnya memburu dengan cepat.
Aku langsung mempaskan batangku ke lubang Syahrini
“Akan kubuat kau merintih rintih, meronta ronta … “ ejekku dengan menekan batangku ke lubang kemaluan Syahrini.
“Pelan, sayang .. huh .. kontolmu benar benar besar sekali .. tak pernah aku merasakan sebesar dan senikmat ini .. sayang kalo diliewatkan .. “ kata Syahrini dengan tersenyum padaku, kemudian meringis dengan menggigit bibirnya karena aku menekan batangku dengan sekuatku membuat batangku melesak sampai separonya, itu saja sudah membuatku sampai gemetaran lagi, kedua kaki Syahrini dilingkarkan di pinggangku.
“Tarik dulu .. dorong yaaa .. nanti genjot aku .. “ ujar Syahrini dengan memagut bibirku dan kami berpagut dengan penuh kemesraan, seperti tak ada lagi rasa takut pada diri Syahrini.
Sebelumnya menolak nolak diajak, setelah dipaksa dan mau, kini malah ketagihan dan ingin dipuaskan dengan segera.
Aku terus menekankan batangku lagi, mili demi mili batangku melesak pelan pelan, dengan kutarik dan kusentak membuat Syahrini mendongak dengan melenguh
“Aaauh ..aaah … sakitnyaaaa .. jahat kamuuuu “ pekik Syahrini dengan melingkarkan kedua tangannya memelukku.
“Enak sekali lubangmu, Rin … jangan biarkan si Anang terlalu sering menyetubuhimu .. biar aku saja” pintaku dengan tersenyum
“Asal kamu ndak maksa maksa aku nggak masalah .. caramu itu yang jahat .. “ ledek Syahrini dengan mencubit ke punggungku.
“Janji ya kalo ada waktu luang kita bercinta lagi ya “
“Iyaaa . ayo genjot … hajar aku … “ ajak Syahrini dengan mulai menggerakan pantatnya memutar.
“Siap siap Rini, sayangku “ kataku dengan tersenyum dan disambut senyum dan pagutan Syahrini.
Aku langsung melumat bibir Syahrini dengan rakus, kemudian aku menyodokan batangku dengan pelan pelan, tangan kananku meremas buah dadanya sekerasnya, membuat Syahrini langsung berontak, menggelinjang, lumatan yang rakus dan meneydot nyedot dibalas oleh Syahrini tak kalah rakus, aku terus melakukan sodokan keluar masuk vagina Syahrini, tanganku dengan gemas meremas keras lagi buah dada Syahrini.
Syahrini menarik kepalaku.
“Kau buas sekali .aaah ..aaauh …hhhhssss… mmmm “ pekik Syahrini yang belum selesai bicara sudah aku lumat lagi, membuat Syahrini sampai kepayahan melawanku, bagian dadanya berusaha montang manting kesana kemari, namun tanganku tak pernah lepas dari buah dadanya, gantian aku dengan tangan kiriku yang meremas buah dada sebelahnya, sedang tangan kananku memegang dahi Syahrini, sehingga membuat Syahrini berhenti melawan lumatanku, hanya rintihan dan lenguhan saja yang terdengar.
Batangku keluar masuk dengan mantap, Syahrini mengimbangiku dengan pelan, tak seimbang dengan gerakanku yang semakin cepat dan keras menyodok nyodok.
“Haaan ..aaah … pelan aah ..sakit “ erang Syahrini dengan menahan kepalaku agar tidak melumat, namun aku tak menyerah dengan terus menyerbu bibir manis Syahrini itu. Kusodok sodok dengan cepat, terasa sekali batangku diremas dua kali lipat lebih keras membuatku ingin terus menggenjotnya.
“Ayooo .. keluarkan spermamu, sayang “ kata Syahrini dengan memelukku erat dan melayani nafsuku dengan melumat lagi dan kami saling memeluk dengan erat, Syahrini selalu mendongak ke atas ketika aku dengan gemas menciumi lehernya dan buah dadanya aku remas, serta aku menyodokan batangku
Menit demi menit aku menggerakkan pantatku lebih cepat membuat Syahrini semakin kepayahan, jepitan vaginanya di batangku menyempit dengan cepat pertanda mau orgasme
“Saaayaaang ..aaah .. kuaaaatnya kaaamuuu “ pekik Syahrini dengan menahan ke dadaku, tangan kirinya mencegah tanganku meremas buah dadanya, namun aku terus menyodokan dan kuhentikan remasanku, lalu aku bertopang dengan kedua tanganku dan kini aku menggenjot Syahrini dengan keras dan membuat Syahrini orgasme lagi, kedua kakinya menjepit dengan keras pada sodokanku yang membuat Syahrini.
Syahrini melengkung dengan melolong
“Akuuu daapaat ..dapaaaaaat “ erang Syahrini dengan menegang kemudian berkelonjotan bak cacing panas, kuhentikan sodokanku dan Syahrini masih berkelonjotan, terkadang mengejan dengan keras memuntahkan cairan orgasmenya, penisku kembali disiram cairan hangat lagi dan Syahrini kemudian lemas pelan pelan, dadanya naik turun menikmati orgasme. Nafasnya tak teratur. Kutundih dan kuberikan ciuman di lehernya, kemudian aku gigit untuk memberikan cupangan, Syahrini menahan kepalaku namun sudah terlambat, aku menggigitnya sehingga Syahrini mendelik dan mengerang
“Aaaauuuuuh ….saaaakiiit “ pekik Syahrini yang akhirnya pasrah saja.
Kami terdiam kemudian dengan mengatur nafas, habis itu Syahrini dengan marah mencakar punggungku
“Kamu jahaaaaaaaaaaaat .. bikin cupang segala .. jahaaat “ ucap Syahrini dengan mata marah
“Kau milikku, sayang .. aku berhak melakukan apa saja … “ balasku tak kalah memandang matanya dengan menahan rasa sakit cakaran tangan Syahrini
“Lain kali kalo cupang jangan di leher … bisa ketahuan orang .. “ ujar Syahrini dengan mengelus lehernya yang perih, lalu dengan diam memalingkan mukanya
“Itu masih bisa ditutup dengan baju kok, nggak di leher atas “
“Lain kali kalo nyupang di buah dadaku saja … “ ucap Syahrini dengan mengalah
“Tapi kamu suka khan ?” ledekku
“Nggak .. enak saja .. “ maki Syahrini dengan kesal.
“Ya dah .. nanti aku cupangin kamu di buah dadamu “ kataku lagi dengan tersenyum
“Jangan ah .. kapan kapan saja .. aku nggak mau main lagi kalo kamu jahat begitu .. “ keluh Syahrini
“Oke deh … tapi kalo Rini nggak mau kuatur .. awas “ ancamku
“Ndak masalah … kuatnya kamu belum keluar juga .. Anang tidak ada apa apanya deh … letoy banget”
“Dah tuwek kali .. “ ledekku
“Tuwek .. plus letoy … satu ronde saja dah menyerah “ maki Syahrini dengan kesal.
“Masih mau nerusin ?”
“Ihhh .. kamu belum keluar .. nanti kamu keluarin yaaa .. kamu kuat dan perkasa, aku mendambakan lelaki perkasa sepertimu .. sayang kamu kasar dan jahat .. kalo kamu mau romantis .. aku nggak masalah bercinta denganmu terus .. “
“Aku kesal sama kamu nggak nurut “
“Baiklah sayang .. kuberikan diriku seutuhnya padamu .. puaskan dahagaku .. berikan aku kenikmatan luar biasa seperti tadi .. setubuhi aku sepuasmu .. buat aku menggelepar tak berdaya minta ampun “ ajak Syahrini dengan tersenyum
“Okeee .. kau akan merasakan kenikmatan cinta sangat luar biasa Syahrini sayang .. Syahrini, oh .. betapa mulus dan seksinya kamu .. akan kusetubuhi dan kuhamili dirimu “
“Aku nggak bakalan hamil, aku tidak dalam masa subur .. enak saja menghamili aku .. kalo aku hamil, aku nggak bisa merasakan kenikmata cinta lagi .. ntar ya beri waktu .. nanti biar aku atur, agar Anang tidak minta menyetubuhiku .. aku milikmu .. bukan milik Anang lagi .. “ ucap Syahrini dengan memelukku dengan erat dan membisikkan kata romantis
“Kau hebat, sayang .. kontolmu hebat .. segede kontol kuda .. mantap, besar panjang … ganas dan juga jahaaat “ bisik Syahrini dengan menjilati telingaku
“Kau sangat seksi sekali Syahrini .. lonteku, gundikku .. “
“Ih .. kamu makin jahat nyebut aku lonte, gundik .. jangan pake kata itu .. nggak romantis “ ledek Syahrini dengan menggigit telingaku pelan
“Lalu apa, sayang “ tanyaku dengan berbisik lagi
“Jadikan aku sebagai bak istrimu .. salurkan libidomu ke aku terus .. aku puas akan sodokanmu yang sangat mantap sekali .. jadikan aku peliharaanmu saja “
“Apa bedanya .. itu sama saja gundik “ semprotku nakal menjahil telinga Syahrini
“Huuuuh .. ya deh .. jadikan aku pemuas nafsumu .. aku akan selalu melayani kamu .. lain kali kalo aku minta kamu kudu siap ya “
Kami tertawa kecil dan memeluk dengan erat dan kami diam kembali mengatur nafas.

Setelah kami merasa cukup untuk mengembalikan tenaga, aku mengajak Syahrini untuk kembali menuntaskan asmara birahi.
“Mau berhenti atau terus ?” godaku
“Berhenti ? enak saja .. terusin .. “ pekik Syarini dengan mencubitiku.
“Nah . ketahuan belangnya .. tadi nolak nolak diajak .. sekarang malah nagih “
“Habis kamu jahaat duluan … “ semprot Syahrini dengan memelukku dan menggulingkan sehingga kini aku dibawa.
“Nungging ya .. Anang nggak bisa tuh .. kalah satu ronde langsung menggelepar “
“Oke .. cabut dulu, sayang “ ujarku dengan menahan pantatku, Syahrini menaikan pantatnya, terasa sangat seret tercabut batangku yang masih ngaceng itu.
Syahrini sampai meringis keenakan ketika gesekan penisku
“Gilaaa bener nih .. enak sekali kontolmu, sayang “ puji Syahrini dengan tersenyum lalu membalikan badannya dengan nungging. Kedua tangannya ditumpukan dengan ditekuk di ranjang, aku menjadi terangsang dengan posisi nungging Syahrini, aku lalu duduk dan langsung meremas pantat Syahrini, Syahrini langsung menggoyangkan pantatnya
“Kalo aku goyang kamu suka khan ?” tanya Syahrini dengan mengerling nakal
“Betul .. nikmat sekali pantatmu, sayang “ pujiku dengan maju lebih dekat, selakanganku kutempelkan ke pantat Syahrini, batangku lalu kupegang, aku mendesak maju, memasukan batangku, pelan pelan aku menekan. Posisi nungging Syahrini sangat merangsang sekali, apalagi buah dadanya yang menggelantung sangat indah sekali, siapa tak tahan pasti akan segera meremas buah dadanya yang montok itu. Aku majukan lagi pantatku menekan dengan tenaga besar membuat Syahrini berteriak
“Pelaaaan, sayaaang .. sakit aaah “ erang Syahrini dengan menggigit bibirnya.
“Maaf ya … “ kataku dengan pelan pelan menekan, lalu menarik lagi dan kusodokan dengan keras membuat Syahrini langsung menjerit
“Haaaaaaaan .. sialan kaaau “ maki Syahrini dengan setengah marah namun kemudian tersenyum sangat nakal dengan mengerling. Penisku sudah melesak separo lebih dan kutarik dan kutekan lagi, Syahrini menahan dirinya agar tidak kesakitan kalo aku menekannya dengan keras, namun Syahrini kecele
“Siaaal kau, sayang .. ngerjain aku yaaa “ ujar Syahrini dengan mengempitkan kakinya menjadi batangku terjepit sangat keras
“Waduuuuuh .. sakiiit “ erangku dengan gemas
“Rasaaiiin “ maki Syahrini dengan tertawa dan kemudian kembali memandang ke depan, tepat di seberang ranjang ada cermin besar, terlihat Syahrini menggigit bibirnya, kadang menggeleng geleng pertanda nikmat sekali batangku masuk lewat belakang
“Tekan yaaa .. amblasin saja … mau keluar ndak ?”
“Aku nggak tahan kalo dijepit begini .. gila ini vaginamu Rin … legit dan ketat “ pujiku dengan memajukan tanganku dan meremas buah dadanya.
“Yaaa … enaak sekali Han, sayang … uuuuuh ..aaaaah .. “ puji Syahrini yang disambung dengan erangan.
“Fiuuuh “ siulku dengan senang
“Remes buah dadaku, sayang .. sesukamu saja “ ajak Syahrini dengan menekan ke belakang dan membuat penisku menjadi amblas. Lalu aku menarik penisku dan menggenjotnya maju mundur membuat Syahrini tergoncang goncang
“Auuuuh ..aaaah .. uuuuh .. hhhhhhsss. …. fiuuuuuuuh “ lenguh Syahrini yang termakan birahi tinggi, senang sekali rasanya Syahrini bisa disodoki dengan penis besar
“Aku senang sayang .. kontolmu yang besar menyodokiku dari belakang ..aaaaah ..aaayoo . genjot lagi dengan keras “ ajak Syahrini
“Oke “ jawabku singkat dengan menggenjotnya lebih cepat, Syahrini sampai melolong, berteriak tak karuan, kepalanya menggeleng geleng, dadanya menggelinjang karena aku remas. Kupegang kedua buah dadanya membuat Syahrini sampai menekan kepalanya ke ranjang
“Gilaaa .. Haaan .. nikmaaaaaaat …. bangeeeeeet nih “ pekik Syahrini dengan menggigit bibirnya lagi.
Aku menggenjot Syahrini dengan cepat karena aku tak tahan lagi, batangku terasa panas, gesekan batangku menimbulkan suara merdu dan membuat Syahrini tertawa senang
“Ayooo ..soooodooook .. yaaa .. soooodoook “ Syahrini memberi aba aba.
Menit demi menit aku menyodoki dari belakang itu membuatku tak tahan lagi, demikian pula dengan Syahrini. Kami mencapai orgasme setelah penisku dengan keras menyodoki, jepitan Syahrini di vaginanya menyempit dengan cepat, Syahrini melolong dan berteriak
“Saaayaaang .. maaauuu ..sampaii nih “ pekik Syahrini yang tergoncang goncang aku sodoki
“Iyaaa .. sama .. kempitkan kakimu aaah .. aku mau muncrat “
“Oke .. di dalam yaaa “ ujar Syahrini dengan mengempitkan kakinya, Syahrini mengangkat kepalanya ke atas dan menegang dengan kaku, aku menegang kaku mneyusul kemudian, batangku kembali disiram cairan panas, lalu kutembakkan air maniku dan kusodokan dalam dalam.
“Creeeeeet … creeeeeet .. creeeeeeeet … creeeeeeeeet “ lebih dari lima kali aku menyemburkan isi penisku. Syahrini menggelepar dengan bertumpu pada kepalanya, sedang aku menahan dengan memegang kedua buah dadanya dengan menindih Syahrini yang masih nungging
Penisku mengucur cairan kental keluar dari sela sela lubang kemaluan Syahrini, Syahrini berkelonjotan, demikian pula dengan aku. Kami akhirnya diam dengan mengatur nafas.
“Sayaaang .. cabut aaah .. “ pinta Syahrini.
Aku menarik penisku yang penuh dengan lendir, melihatku yang hanya memandang ke penisku, Syahrini membalik badannya
“Yaaaaaaa .. aaampuuun .. banyak sekali “ pekik Syahrini dengan berbinar lalu dengan rakus dijilati penisku lalu dikulum untuk dibersihkan, tanpa jijik Syahrini menelan semua air maniku yang bercampur dengan cairan Syahrini. Lama lama penisku menjadi bersih walau tidak ngaceng sekali, setelah itu Syahrini tersenyum padaku. Lalu menghempaskan badannya tiduran untuk mengatur nafas, matanya dipejamkan,s edang aku juga menyandarkan badanku dengan mengambil bantal
Kami diam sangat lama sampai kami tertidur.
Aku bangun terlebih dahulu, kulihat Syahrini yang pulas dan kubangunkan.
“Makasih Han .. aku mandi .. setelah itu pulang .. yuuuk .. kumandiin kamu “ ajak Syahrini
Kami mandi bersama dengan cepat karena Syahrini memintaku untuk menghemat waktu, setelah mandi Syahrini mematut di cermin, lalu memelukku dan memberikan pagutan mesra. Kuremas pantatnya.
“Gimana mau pulang nih .. aku nggak tahu jalan pulang .. aku di mana nih “ tanya Syahrini
“Tenang … aku antar yaaa .. kamu keluar dulu “ kataku dengan tersenyum
“Okee “
Syahrini keluar dari kamar, aku membuka obat bius cairan yang bisa membuat orang pingsan, kusimpan di tempat tersembunyi lalu aku membasahi sapu tangan, kemudian aku keluar dari kulihat Syahrini tersenyum padaku, kini sudah sangat cantik dipoles dengan beda dan lisptik.
“Tuuuuh .. lihat keluar “ kataku
“Ada apa .? “ tanya Syahrini dengan membalikkan badanya, aku langsung membekap hidungnya dengan sapu tangan itu, Syahrini meronta ronta namun tak berapa kemudian menjadi pingsan, aku membopong Syahrini menuju mobilku. Kubawa tas Syahrini dan di mobil itu aku langsung membuka roknya lalu menarik celana dalamnya dan kulepas lalu kusimpan dalam saku celanaku, demikian pula dengan BHnya aku lepas dan bajunya aku rapikan kembali
Aku menuju kembali ke Jakarta, kembali ke parkiran mobil di mana mobil Syahrini terparkir, hari sudah menggelap ketika aku sampai, kebetulan lahan sampingnya kosong, aku langsung memindah Syahrini dan kududukan di kursi stir. Aku menunggu lumayan lama, kuciprati dengan air mineral agar bangun.
Pelan pelan Syahrini membuka matanya dengan sayu. Mengucek matanya pelan, lalu kesadarannya pulih
“Dimana aku “ tanya Syahrini dengan mengelap mukanya, lalu memalingkan wajahnya bertemu denganku
“Dimana Han ? aah .. kamu apain aku tadi “ tanya Syahrini dengan melotot
“Sudahlah .. kamu sudah sampai Jakarta dan berada di mobilmu sendiri “
“Kamu membiusku yaaa .. jahat kamuuu “ ujar Syahrini dengan marah
“Aku tak mau kamu tahu di mana kita tadi .. aku takut kamu lapor polisi “
“Aku nggak lapor .. aku malah puas bercinta denganmu … “ balas Syahrini dengan tersenyum
“Ya sudah .. selamat pulang .. lain hari kita janjian yaa” kataku dengan memegang kepala Syahrini dan melumatnya dengan rakus, Syahrini membalas lumatanku, lama kami saling memagut.
Kami menyudahi saling pagutan itu, aku keluar dari mobilnya dengan tersenyum, Syahrini belum sadar kalo tidak memakai BH dan CD. Kuberikan CD dan BHnya itu membuat Syahrini meraba buah dada dan selakangannya
“Kamu jaaahaaat .. jaaahaat “ maki Syahrini dengan gemas.
Aku tak mengubris dan meninggalkan Syahrini, lalu aku masuk ke dalam mobilku dan melenggang pergi, Syahrini lalu menghidupkan mobilnya dan menguntit aku.
Keluar di keramaian Jakarta yang malam itu lenggang, aku masih dikuntit oleh Syahrini, aku masuk ke parkiran basement di jalan jenderal Sudirman, lalu aku keluar lagi menuju Senayan, sesampai di Senayan aku ngebut masuk tol, mobil Syahrini ketinggalan karena aku zig zag menyalip trus, aku lalu keluar dari tol. Tak lama kemudian mobil Syahrini terlihat di jalan tol dan tidak keluar, aku lalu memutar lewat jembatan Tomang. Kutelpon Syahrini.
“Hallo “ jawab Syahrini
“Kecele yaaa .. aku sudah nggak di jalan tol “ kataku dengan penuh kemenangan
“Sialaaan kau .. jahat .. “
“Yaaa dah .. puas khan tadi ?”
“Iyaaa … kapan mau bercinta lagi sayang ?” tanya Syahrini
“Kapan saja .. hubungi nomer ini yaaa .. “
“Okeee “
Paginya aku mengganti mobilku dengan kepunyaan teman untuk membuntuti Syahrini, pagi pagi aku sudah berada di perumahan Syahrini. Lama sekali tak keluar sampai jam 10.00, baru jam 11 siang Syahrini keluar dengan mobilnya. Aku langsung membuntutinya.
Mobil Syahrini menuju ke arah Semanggi dan berputar menuju ke arah Blok M, di depan Polda Metro Jaya, Syahrini memelankan kendaraannya, lalu terhenti. Rupanya Syahrini mengalami kebimbangan, ingin melaporkan kasus penculikan namun mendapatkan kepuasan seks yang luar biasa, pikirannya berkecamuk, aku juga berhenti pada sebuah warung di bawah jembatan Semanggi.
Aku langsung menelponnya
“Haalooo “
“Mau lapor polisi ya ?”
“Haaah .. kamu di mana ?”
“Kalo kamu lapor polisi .. foto dan videomu agar tayang sejam lagi “ ancamku
“Nggak ah .. aku di rumah kok “ ujar Syahrini bohong
“Enak saja .. kamu di depan Polda Metro .. “ kataku dengan ketus
Syahrini membuka jendela mobil dan mencari cari aku
“Kamu di mana ?”
“Segera masuk … sana lapor … aku tenang sajaaa ”
“Nggak ah … bingung .. mau ngelaporin kamu .. nantinya aku nggak bisa dapat kepuasan kayak semalam .. gimana ya .. aku takut karirku hancur .. please … asal kamu jangan upload aku nurut kok “
“Kamu hendak lapor .. kalo ketemu kamu akan kuhukum .. “ ancamku dengan pelan
“Aaaah jangan aah .. ampuni aku .. “
“Kau milikku sayang .. jangan rusak dirimu … nasibmu ditanganku ..”
“Iyaaa .. aku milikmu please .. aku janji nggak lapor .. janji .. sungguh “ ujar Syahrini dengan memohon mohon.
“Hukuman pertama .. besok kamu temuin aku yaaa .. bawa uang 5 juta untukku .. “
“Hmmm .. kamu mau memeras yaaa “ ejek Syahrini dengan ketus
“Tidak .. itu kesalahanmu pertama hendak lapor .. setiap kesalahan ada hukuman, aku masih mending mendendamu .. kalo kamu aku ikat dan kusodoki gimana ?”
“Okeee .. okeee aku nurut saja .. baik aku nggak lapor “
“Percuma lapor polisi .. kamu malah malu diliput wartawan .. tuh di dalam banyak wartawan, nikmati saja, sayang … kamu khan puas kuservice .. janjinya nggak lapor tapi malah mau ke polda .. gimana nih”
“Iyaaa sih .. tolong yaaa .. jangan hancurkan karirku .. aku menurut kamu saja, aku milikmu… terserah mau diapaain .. tapi aku kudu dipuasi lagi ya besok “
“Naah .. ngaku pasrah kok ngeyel “
“Oke ..sudah ah .. aku nurut kamu .. besok aku bawain uang lima juta tunai “ jawab Syahrini dengan berat.
“Anggap saja kemaren hari buruk yang berakhir dengan kepuasan .. nikmati saja harimu .. akan kupegang teguh janjiku asal kamu nurut dan nggak lapor. Kamu bimbang mau lapor nggak dapat lagi kepuasan seks .. iya khan ?”
“Iyaaa .. “ jawab Syahrini dengan menghembuskan nafasnya yang terdengar di handphoneku.
“Ya dah .. tinggalkan polda metro .. kerja atau pulang .. jalan “
Syahrini menjalankan mobiilnya lagi dan meninggalkan Polda Metro dan menuju ke arah Blok M. Dalam mobilnya menetes air matanya lagi. Berhenti di pinggiran halte dan terpekur
“Bingung .. mau lapor .. kok semalam aku puas banget bercinta dengan dia .. Anang letoy banget, nggak bisa ngasih service kayak dia .. huh .. ya sudahlah .. dari pada karirku hancur .. aku nurut saja, lebih baik itu .. puas sekali aku bercinta dengannya .. aku sampai menggelepar .. mainnya enak banget .. “ ujar Syahrini dengan berbicara sendiri lalu dihapusnya air matanya lalu menjalankan mobilnya lagi.

Setelah kami merasa cukup untuk mengembalikan tenaga, aku mengajak Syahrini untuk kembali menuntaskan asmara birahi.
“Mau berhenti atau terus ?” godaku
“Berhenti ? enak saja .. terusin .. “ pekik Syarini dengan mencubitiku.
“Nah . ketahuan belangnya .. tadi nolak nolak diajak .. sekarang malah nagih “
“Habis kamu jahaat duluan … “ semprot Syahrini dengan memelukku dan menggulingkan sehingga kini aku dibawa.
“Nungging ya .. Anang nggak bisa tuh .. kalah satu ronde langsung menggelepar “
“Oke .. cabut dulu, sayang “ ujarku dengan menahan pantatku, Syahrini menaikan pantatnya, terasa sangat seret tercabut batangku yang masih ngaceng itu.
Syahrini sampai meringis keenakan ketika gesekan penisku
“Gilaaa bener nih .. enak sekali kontolmu, sayang “ puji Syahrini dengan tersenyum lalu membalikan badannya dengan nungging. Kedua tangannya ditumpukan dengan ditekuk di ranjang, aku menjadi terangsang dengan posisi nungging Syahrini, aku lalu duduk dan langsung meremas pantat Syahrini, Syahrini langsung menggoyangkan pantatnya
“Kalo aku goyang kamu suka khan ?” tanya Syahrini dengan mengerling nakal
“Betul .. nikmat sekali pantatmu, sayang “ pujiku dengan maju lebih dekat, selakanganku kutempelkan ke pantat Syahrini, batangku lalu kupegang, aku mendesak maju, memasukan batangku, pelan pelan aku menekan. Posisi nungging Syahrini sangat merangsang sekali, apalagi buah dadanya yang menggelantung sangat indah sekali, siapa tak tahan pasti akan segera meremas buah dadanya yang montok itu. Aku majukan lagi pantatku menekan dengan tenaga besar membuat Syahrini berteriak
“Pelaaaan, sayaaang .. sakit aaah “ erang Syahrini dengan menggigit bibirnya.
“Maaf ya … “ kataku dengan pelan pelan menekan, lalu menarik lagi dan kusodokan dengan keras membuat Syahrini langsung menjerit
“Haaaaaaaan .. sialan kaaau “ maki Syahrini dengan setengah marah namun kemudian tersenyum sangat nakal dengan mengerling. Penisku sudah melesak separo lebih dan kutarik dan kutekan lagi, Syahrini menahan dirinya agar tidak kesakitan kalo aku menekannya dengan keras, namun Syahrini kecele
“Siaaal kau, sayang .. ngerjain aku yaaa “ ujar Syahrini dengan mengempitkan kakinya menjadi batangku terjepit sangat keras
“Waduuuuuh .. sakiiit “ erangku dengan gemas
“Rasaaiiin “ maki Syahrini dengan tertawa dan kemudian kembali memandang ke depan, tepat di seberang ranjang ada cermin besar, terlihat Syahrini menggigit bibirnya, kadang menggeleng geleng pertanda nikmat sekali batangku masuk lewat belakang
“Tekan yaaa .. amblasin saja … mau keluar ndak ?”
“Aku nggak tahan kalo dijepit begini .. gila ini vaginamu Rin … legit dan ketat “ pujiku dengan memajukan tanganku dan meremas buah dadanya.
“Yaaa … enaak sekali Han, sayang … uuuuuh ..aaaaah .. “ puji Syahrini yang disambung dengan erangan.
“Fiuuuh “ siulku dengan senang
“Remes buah dadaku, sayang .. sesukamu saja “ ajak Syahrini dengan menekan ke belakang dan membuat penisku menjadi amblas. Lalu aku menarik penisku dan menggenjotnya maju mundur membuat Syahrini tergoncang goncang
“Auuuuh ..aaaah .. uuuuh .. hhhhhhsss. …. fiuuuuuuuh “ lenguh Syahrini yang termakan birahi tinggi, senang sekali rasanya Syahrini bisa disodoki dengan penis besar
“Aku senang sayang .. kontolmu yang besar menyodokiku dari belakang ..aaaaah ..aaayoo . genjot lagi dengan keras “ ajak Syahrini
“Oke “ jawabku singkat dengan menggenjotnya lebih cepat, Syahrini sampai melolong, berteriak tak karuan, kepalanya menggeleng geleng, dadanya menggelinjang karena aku remas. Kupegang kedua buah dadanya membuat Syahrini sampai menekan kepalanya ke ranjang
“Gilaaa .. Haaan .. nikmaaaaaaat …. bangeeeeeet nih “ pekik Syahrini dengan menggigit bibirnya lagi.
Aku menggenjot Syahrini dengan cepat karena aku tak tahan lagi, batangku terasa panas, gesekan batangku menimbulkan suara merdu dan membuat Syahrini tertawa senang
“Ayooo ..soooodooook .. yaaa .. soooodoook “ Syahrini memberi aba aba.
Menit demi menit aku menyodoki dari belakang itu membuatku tak tahan lagi, demikian pula dengan Syahrini. Kami mencapai orgasme setelah penisku dengan keras menyodoki, jepitan Syahrini di vaginanya menyempit dengan cepat, Syahrini melolong dan berteriak
“Saaayaaang .. maaauuu ..sampaii nih “ pekik Syahrini yang tergoncang goncang aku sodoki
“Iyaaa .. sama .. kempitkan kakimu aaah .. aku mau muncrat “
“Oke .. di dalam yaaa “ ujar Syahrini dengan mengempitkan kakinya, Syahrini mengangkat kepalanya ke atas dan menegang dengan kaku, aku menegang kaku mneyusul kemudian, batangku kembali disiram cairan panas, lalu kutembakkan air maniku dan kusodokan dalam dalam.
“Creeeeeet … creeeeeet .. creeeeeeeet … creeeeeeeeet “ lebih dari lima kali aku menyemburkan isi penisku. Syahrini menggelepar dengan bertumpu pada kepalanya, sedang aku menahan dengan memegang kedua buah dadanya dengan menindih Syahrini yang masih nungging
Penisku mengucur cairan kental keluar dari sela sela lubang kemaluan Syahrini, Syahrini berkelonjotan, demikian pula dengan aku. Kami akhirnya diam dengan mengatur nafas.
“Sayaaang .. cabut aaah .. “ pinta Syahrini.
Aku menarik penisku yang penuh dengan lendir, melihatku yang hanya memandang ke penisku, Syahrini membalik badannya
“Yaaaaaaa .. aaampuuun .. banyak sekali “ pekik Syahrini dengan berbinar lalu dengan rakus dijilati penisku lalu dikulum untuk dibersihkan, tanpa jijik Syahrini menelan semua air maniku yang bercampur dengan cairan Syahrini. Lama lama penisku menjadi bersih walau tidak ngaceng sekali, setelah itu Syahrini tersenyum padaku. Lalu menghempaskan badannya tiduran untuk mengatur nafas, matanya dipejamkan,s edang aku juga menyandarkan badanku dengan mengambil bantal
Kami diam sangat lama sampai kami tertidur.
Aku bangun terlebih dahulu, kulihat Syahrini yang pulas dan kubangunkan.
“Makasih Han .. aku mandi .. setelah itu pulang .. yuuuk .. kumandiin kamu “ ajak Syahrini
Kami mandi bersama dengan cepat karena Syahrini memintaku untuk menghemat waktu, setelah mandi Syahrini mematut di cermin, lalu memelukku dan memberikan pagutan mesra. Kuremas pantatnya.
“Gimana mau pulang nih .. aku nggak tahu jalan pulang .. aku di mana nih “ tanya Syahrini
“Tenang … aku antar yaaa .. kamu keluar dulu “ kataku dengan tersenyum
“Okee “
Syahrini keluar dari kamar, aku membuka obat bius cairan yang bisa membuat orang pingsan, kusimpan di tempat tersembunyi lalu aku membasahi sapu tangan, kemudian aku keluar dari kulihat Syahrini tersenyum padaku, kini sudah sangat cantik dipoles dengan beda dan lisptik.
“Tuuuuh .. lihat keluar “ kataku
“Ada apa .? “ tanya Syahrini dengan membalikkan badanya, aku langsung membekap hidungnya dengan sapu tangan itu, Syahrini meronta ronta namun tak berapa kemudian menjadi pingsan, aku membopong Syahrini menuju mobilku. Kubawa tas Syahrini dan di mobil itu aku langsung membuka roknya lalu menarik celana dalamnya dan kulepas lalu kusimpan dalam saku celanaku, demikian pula dengan BHnya aku lepas dan bajunya aku rapikan kembali
Aku menuju kembali ke Jakarta, kembali ke parkiran mobil di mana mobil Syahrini terparkir, hari sudah menggelap ketika aku sampai, kebetulan lahan sampingnya kosong, aku langsung memindah Syahrini dan kududukan di kursi stir. Aku menunggu lumayan lama, kuciprati dengan air mineral agar bangun.
Pelan pelan Syahrini membuka matanya dengan sayu. Mengucek matanya pelan, lalu kesadarannya pulih
“Dimana aku “ tanya Syahrini dengan mengelap mukanya, lalu memalingkan wajahnya bertemu denganku
“Dimana Han ? aah .. kamu apain aku tadi “ tanya Syahrini dengan melotot
“Sudahlah .. kamu sudah sampai Jakarta dan berada di mobilmu sendiri “
“Kamu membiusku yaaa .. jahat kamuuu “ ujar Syahrini dengan marah
“Aku tak mau kamu tahu di mana kita tadi .. aku takut kamu lapor polisi “
“Aku nggak lapor .. aku malah puas bercinta denganmu … “ balas Syahrini dengan tersenyum
“Ya sudah .. selamat pulang .. lain hari kita janjian yaa” kataku dengan memegang kepala Syahrini dan melumatnya dengan rakus, Syahrini membalas lumatanku, lama kami saling memagut.
Kami menyudahi saling pagutan itu, aku keluar dari mobilnya dengan tersenyum, Syahrini belum sadar kalo tidak memakai BH dan CD. Kuberikan CD dan BHnya itu membuat Syahrini meraba buah dada dan selakangannya
“Kamu jaaahaaat .. jaaahaat “ maki Syahrini dengan gemas.
Aku tak mengubris dan meninggalkan Syahrini, lalu aku masuk ke dalam mobilku dan melenggang pergi, Syahrini lalu menghidupkan mobilnya dan menguntit aku.
Keluar di keramaian Jakarta yang malam itu lenggang, aku masih dikuntit oleh Syahrini, aku masuk ke parkiran basement di jalan jenderal Sudirman, lalu aku keluar lagi menuju Senayan, sesampai di Senayan aku ngebut masuk tol, mobil Syahrini ketinggalan karena aku zig zag menyalip trus, aku lalu keluar dari tol. Tak lama kemudian mobil Syahrini terlihat di jalan tol dan tidak keluar, aku lalu memutar lewat jembatan Tomang. Kutelpon Syahrini.
“Hallo “ jawab Syahrini
“Kecele yaaa .. aku sudah nggak di jalan tol “ kataku dengan penuh kemenangan
“Sialaaan kau .. jahat .. “
“Yaaa dah .. puas khan tadi ?”
“Iyaaa … kapan mau bercinta lagi sayang ?” tanya Syahrini
“Kapan saja .. hubungi nomer ini yaaa .. “
“Okeee “
Paginya aku mengganti mobilku dengan kepunyaan teman untuk membuntuti Syahrini, pagi pagi aku sudah berada di perumahan Syahrini. Lama sekali tak keluar sampai jam 10.00, baru jam 11 siang Syahrini keluar dengan mobilnya. Aku langsung membuntutinya.
Mobil Syahrini menuju ke arah Semanggi dan berputar menuju ke arah Blok M, di depan Polda Metro Jaya, Syahrini memelankan kendaraannya, lalu terhenti. Rupanya Syahrini mengalami kebimbangan, ingin melaporkan kasus penculikan namun mendapatkan kepuasan seks yang luar biasa, pikirannya berkecamuk, aku juga berhenti pada sebuah warung di bawah jembatan Semanggi.
Aku langsung menelponnya
“Haalooo “
“Mau lapor polisi ya ?”
“Haaah .. kamu di mana ?”
“Kalo kamu lapor polisi .. foto dan videomu agar tayang sejam lagi “ ancamku
“Nggak ah .. aku di rumah kok “ ujar Syahrini bohong
“Enak saja .. kamu di depan Polda Metro .. “ kataku dengan ketus
Syahrini membuka jendela mobil dan mencari cari aku
“Kamu di mana ?”
“Segera masuk … sana lapor … aku tenang sajaaa ”
“Nggak ah … bingung .. mau ngelaporin kamu .. nantinya aku nggak bisa dapat kepuasan kayak semalam .. gimana ya .. aku takut karirku hancur .. please … asal kamu jangan upload aku nurut kok “
“Kamu hendak lapor .. kalo ketemu kamu akan kuhukum .. “ ancamku dengan pelan
“Aaaah jangan aah .. ampuni aku .. “
“Kau milikku sayang .. jangan rusak dirimu … nasibmu ditanganku ..”
“Iyaaa .. aku milikmu please .. aku janji nggak lapor .. janji .. sungguh “ ujar Syahrini dengan memohon mohon.
“Hukuman pertama .. besok kamu temuin aku yaaa .. bawa uang 5 juta untukku .. “
“Hmmm .. kamu mau memeras yaaa “ ejek Syahrini dengan ketus
“Tidak .. itu kesalahanmu pertama hendak lapor .. setiap kesalahan ada hukuman, aku masih mending mendendamu .. kalo kamu aku ikat dan kusodoki gimana ?”
“Okeee .. okeee aku nurut saja .. baik aku nggak lapor “
“Percuma lapor polisi .. kamu malah malu diliput wartawan .. tuh di dalam banyak wartawan, nikmati saja, sayang … kamu khan puas kuservice .. janjinya nggak lapor tapi malah mau ke polda .. gimana nih”
“Iyaaa sih .. tolong yaaa .. jangan hancurkan karirku .. aku menurut kamu saja, aku milikmu… terserah mau diapaain .. tapi aku kudu dipuasi lagi ya besok “
“Naah .. ngaku pasrah kok ngeyel “
“Oke ..sudah ah .. aku nurut kamu .. besok aku bawain uang lima juta tunai “ jawab Syahrini dengan berat.
“Anggap saja kemaren hari buruk yang berakhir dengan kepuasan .. nikmati saja harimu .. akan kupegang teguh janjiku asal kamu nurut dan nggak lapor. Kamu bimbang mau lapor nggak dapat lagi kepuasan seks .. iya khan ?”
“Iyaaa .. “ jawab Syahrini dengan menghembuskan nafasnya yang terdengar di handphoneku.
“Ya dah .. tinggalkan polda metro .. kerja atau pulang .. jalan “
Syahrini menjalankan mobiilnya lagi dan meninggalkan Polda Metro dan menuju ke arah Blok M. Dalam mobilnya menetes air matanya lagi. Berhenti di pinggiran halte dan terpekur
“Bingung .. mau lapor .. kok semalam aku puas banget bercinta dengan dia .. Anang letoy banget, nggak bisa ngasih service kayak dia .. huh .. ya sudahlah .. dari pada karirku hancur .. aku nurut saja, lebih baik itu .. puas sekali aku bercinta dengannya .. aku sampai menggelepar .. mainnya enak banget .. “ ujar Syahrini dengan berbicara sendiri lalu dihapusnya air matanya lalu menjalankan mobilnya lagi