Ngentot olla ramlan
- Privacy Police
Ngentot Olla Ramlan
Cerita kali ini tidak menggunakan nama, hanya disebut
dengan nama “aku”, tujuan artikel ini seolah olah kita sebagai pelaku
sendiri, jadi dalam artikel ini tidak ada nama lelaki namun hanya nama
artis saja. Jika pembaca tidak berkenan silakan copy pastekan ke program
Microsoft Office anda, dan ganti kata “aku” dengan nama terserah anda
sebutkan, baru kemudian dibaca. Tidak semua keinginan pembaca bisa
diakomodasi, ini menyangkut selera penulis, menulis tidak bisa
dipaksakan, jika dipaksakan tulisan menjadi kacau dan alur cerita
menjadi melenceng. Beberapa administrator pada undur diri karena
“dipaksa” mengikuti skenario, padahal mereka tidak dibayar sama sekali,
tidak ada iklan di blog ini. Kami hanya mengikuti kemauan para penulis,
masukan dari pembaca menjadi pertimbangan para administrator, tapi
keputusan tetap pada penulis bersangkutan. Jadi harap maklum jika ada
pembaca yang tidak puas, jika tidak puas silakan menulis cerita seks
sendiri, atau mencari blog lain yang mungkin lebih menarik, setiap blog
punya kekhasan sendiri. Terima kasih
Kusadari malam ini sungguh malam
yang tak mengenakan bagiku, sejak pagi sampai malam aku luar biasa
capeknya, baru menginjak jam 9 malam aku menyelesaikan pekerjaanku,
namun Jakarta jam sembilan pun masih ada macet di mana. Mataku tertumbuk
pada seorang wanita yang selama ini selalu bertemu denganku di gedung
kantorku, di mana kantorku menyewa gedung itu selama sepuluh tahun,
pesona artis satu ini selalu membuatku melayang ingin menikmati
kesintalan tubuhnya. Janda satu ini selalu membuatku terpana dengan
kecantikannya, tatapannya selalu membuatku teduh, belum lagi, aku
merasakan ada tatapan yang beda ketika aku bertemu kesekian kalinya,
seperti biasa Olla Ramlan menunggu taksi yang malam ini antrinya
panjang, entah kenapa malam itu, kuberanikan diri mendekati Olla Ramlan
yang menyambutku dengan tersenyum, duduk sendirian setelah ada casting
dengan sebuah produksi film, yang kantornya tepat berada satu lantai
dengan kantorku, tiga kali aku bertemu dengannya, dan Olla Ramlan selalu
menyapaku terlebih dahulu, benih benih ketertarikan menjadi hal yang
lumrah.
“Malam Tante Olla “ sapaku sambil duduk, kuberikan minuman
hangat yang kubeli dari sebuah mesin kopi di pojok lantai bawah itu.
Petir dan hujan sudah menggelegar ketika aku turun lewat lift menuju
lantai bawah itu, aku pun tertahan ndak bisa pulang jika hujan deras
begini, jalanan ke rumahku pasti tergenang, aku menjadi terbiasa
menginap di kantor jika ada kabar jalan pulang tidak bisa dilewati,
sebenarnya sih bisa namun aku sering malas, lagian aku membawa mobil
sedan, jadi agak riskan jika mobilku terendam air.
“Malam juga, kawan
.. gimana pekerjaanmu hari ini “ balas Olla Ramlan dengan ramah dan
senyumnya yang indah itu, aku selalu terkesima dengan kecantikan satu
janda ini, bagian dadanya yang menonjol itu membuatku ingin meremasnya,
namun aku selalu bersikap sopan, namun otakku sendiri menjadi piktor
jika bertemu dengan Olla Ramlan ini “Kapan aku kawini memekmu, Tante
Olla Ramlan .. kontolku tak sabar mencoblosmu “. Dan aku sendiri tidak
tahu, bahwa sebenarnya Olla Ramlan juga mengincarku.
“Busyet … mulus
banget pahanya, kontolku ngaceng nih .. pengin malam ini aku geluti .. “
batinku dengan menatap sejenak ke paha sangat mulus itu. Kemudian aku
tersenyum padanya, Olla Ramlan pun tersenyum padaku.
“Mau ke kantorku
sejenak .. kita bisa bebas ngobrol .. hujan makin deras dan di sini
angin bertiup basah, saya kasihan kalo Tante Olla masuk angin .. “
tawarku
“Kalo aku masuk angin kamu yang harus kerokin aku ya “ goda Olla Ramlan dengan tergelak
“Oh
yaa .. aku mau deh aku ngerokin Tante Olla … “ kataku dengan berdiri,
namun aku tak menyangka Olla Ramlan memegang lenganku untuk berdiri,
sehingga bebanku berdiri menjadi berat, sontak aku ikut tergoyang ke
belakang, secepat kilat aku reflek memegang pinggang Olla Ramlan agar
tidak berdebam ke kursi itu, Olla Ramlan bergelanyut di pundakku,
lenganku sampai menyenggol buah dadanya yang kenyal itu, kontolku makin
tak karuan ngacengnya.
Kurasakan keempukan dan kekenyalan buah
dadanya sejenak sampai tubuh Olla Ramlan bergerak, namun justru Olla
Ramlan malah menekan dadanya ke lenganku sambil tersenyum padaku, toh
akihirnya kami berjalan bersama, walau tidak bergandengan tangan, aku
kembali ke kantorku, untung hari ini aku ketiba jadwal piket sehingga
kunci kantor yang membawa aku, kami berdua naik ke lift lagi sambil,
kami saling obrol di lift itu, dari masalah pribadi sampai kantor, aku
sampai bingung ketika ditanya
“Kamu sudah punya pacar belum ?” tanya Olla Ramlan dengan menggigit bibirnya, aku hanya tersenyum saja sambil menggeleng.
“Belum punya ?” tanya Olla Ramlan lagi.
“Belum
Tante .. “ sahutku pendek sambil membuka pintu kantor dengan kunci yang
kubawa, kami berdua masuk dan ketika kututup itu, Olla Ramlan berbalik
arahku, aku bersender pada pintu yang habis kututup itu, dan aku nekad
mengatakan padanya
“Aku tertarik sama Tante Olla .. “ kataku dengan
nada datar tanpa ekspresi, Olla Ramlan hanya tergelak saja karena
menganggap aku masih dianggap bercanda, aku pun kemudian menuju ke ruang
tamu kantor yang bersofa mewah itu, kubuka lemari kecil di mana
menyimpan minuman hangat, wine yang kutawarkan membuat Olla Ramlan
menjadi tersenyum
“Nah itu .. yang kusuka .. thank .. “ sahut Olla
Ramlan dengan tersenyum padaku, aku menatapnya penuh arti, namun aku
selalu menangkap basah mata jalang Olla Ramlan yang mencuri curi pandang
ke selakanganku. Namun aku ragu memulai, aku akan membuat situasi agar
Olla Ramlan yang memulai.
Dua tenggak gelas kecil itu membuatku agak
rileks, aku kemudian berpura pura pusing sambil memijit mijit bagian
dekat alis mataku
“Kamu pusing ?” tanya Olla Ramlan dengan memijati pundakku.
“Iyaaa
“ kataku bohong yang beralasan agar tubuh wangi itu mendekat dan aku
bisa kembali merasakan kemulusan kulitnya itu, perlahan lahan wanita
janda itu mendekat, memijati aku pelan pelan, aku kemudian menjadi
rileks, tanganku secara tak sengaja tertopang di pahanya, namun Olla
Ramlan tidak bereaksi, kuberanikan diri mengelusnya pelan membuat Olla
Ramlan langsung bereaksi menahan tanganku
“Jangan lakukan itu “ bisik
Olla Ramlan dengan berbisik ke telingaku, aku menjadi berhenti, namun
tangan Olla Ramlan perlahan berpindah ke dadaku mengelus elus, kurasakan
hembusan dari hidung Olla Ramlan yang seolah tidak menahan nafsu
syahwatnya karena menjanda itu, sontak aku pun langsung ditekan ke
sandaran sofa dan Olla Ramlan langsung menduduki aku, tangannya langsung
merogoh ke selakanganku, aku menjadi terkejut kalau Olla Ramlan sangat
angresif, matanya menatapku dengan penuh kerinduan ingin bercinta
“Aku
suka padamu .. kau ganteng .. kau punya ini yang besar “ bisik Olla
Ramlan dengan pelan sambil meremas kontolku pelan, aku menjadi tak
karuan, walau aku sudah meniduri banyak wanita, namun kali ini aku
merasakan hal yang berbeda, perlahan lahan tangan Olla Ramlan berpindah
ke bagian depan bajunya, membuka kancing bajunya sendiri sambil
tersenyum, aku kemudian rileks sejenak, mataku sampai melotot tak
sabaran bagian dada Olla Ramlan terbuka.
“Aku tertarik padamu Tante .. “ sahutku yang yang dijawab dengan senyum mesum Olla Ramlan
“Aku
juga sayaaang…. “ sahut Olla Ramlan dengan agresif memundurkan tubuhnya
sehingga tangannya yang sudah membuka bagian dadanya sampai di perutnya
itu, mataku tak berkedip memandang ke belahan buah dadanya yang ranum
itu, kulitnya sangat mulus. Tak kusangka artis ini ngebet minta
disetubuhi olehku, aku berusaha sabar.
“Aku tahu kamu menginginkan
aku lebih khan ?” sudut Olla Ramlan dengan menaikan daguku yang
memandang kesintalan di dadanya itu, namun aku tidak seagresif Olla
Ramlan, sikap inilah yang membuat Olla Ramlan menjadi tak karuan,
sikapnya menjadi manja dan berani melakukan serangan lebih agresif
“Keluarkan penismu, sayaaaaaaang “ bisik Olla Ramlan dengan gemas dan tersenyum nakal padaku.
“Aku
sudah nggak kuat menahan libidoku, sayaaang . puaskan aku malam ini ..
aku sudah tidak kuat menahan ini .. aku hanya tertarik padamu .. kau
ganteng, sayaaang .. “ rayu Olla Ramlan dengan tersenyum padaku,
kemudian mengecup bibirku, aku membalas kecupan itu, kutahan kepala Olla
Ramlan yang hendak melumat bibirku itu, Olla Ramlan menjadi mendelik
“Kau
membuatku penasaran, sayaaaaang “ sahut Olla Ramlan dengan semakin
agresif memaksakan kaitan celanaku lepas, habis itu menarik reslutingku
kemudian tangannya masuk dan merogoh kontolku
“Woooooow .. gedhe
banget, saaaayaaaaang .. aku sengaja menunggumu tadi di bawah .. “ ucap
Olla Ramlan dengan menjilati bibirnya sendiri. Kontolku sampai diremas
dengan nakal oleh tangan lentik janda satu ini.
Tubuh kami perlahan lahan berkeringat, keringat dingin muncul dari dahiku dan tangan Olla Ramlan menyapunya.
“Jangan
tegang, sayaaang .. sayaaang .. maukaah kaaaau .. “ tanya Olla Ramlan
dengan suara mendesah tidak kuat menahan nafsunya itu.
“Menyetubuhi Tante Olla Ramlan ?” tanyaku dengan mencoba vulgar
“Kau
tahu juga sayaaang .. aku yakin kamu kuat .. apakah kau tertarik padaku
karena tubuhku atau yang lain “ sahut Olla Ramlan sambil bertanya
menggodaku
Aku kemudian memegang pundak Olla Ramlan dan aku langsung
memeluk kemudian kutekan ke samping sehingga Olla Ramlan langsung
berebah ke sofa itu, aku kemudian menindihnya dan kulumat bibirnya,
kurasakan manisnya bibir janda itu
“Oooooooooooow .. sayaaaaaaang
aaaaaaaaaah .. mmmmmmmmmmhhhh “ desis Olla Ramlan ketika lumatan pertama
itu mendapatkan jeda karena kami menghirup nafas, lumatan demi lumatan
itu kami lakukan,sampai tanganku nakal meraba selakangannya yang sudah
basah itu
“Kau basah ya Tante Olla ?” tanyaku dengan tersenyum
“Sialan
kau .. sejak awal aku sudah bilang nggak tahaaaaaaaan .. kau dingin .. “
sudut Olla Ramlan.dengan tersenyum, tangannya berusaha merogoh ke
selakanganku namun terhalang pada Olla Ramlan, pahanya yang mulus itu
aku elus elus sampai membuat Olla Ramlan terpejam, kuelus lebih naik dan
tanganku masuk ke dalam belahan celana dalam warna coklat krem itu,
kuelus elus dengan jembutnya yang tidak begitu lebat.
“Teeeruuuuuuuus,
sayaaaaaaang .. oooooouh .. nikmaaatnya aaaah .. aaayoo nakaaaalin ..
nakaaaaalin aaaaku, sayaaang .. setubuhi aku .. aaaku tidak tahaaaaaaaan
.. please aaaaaaaaaaah “ desah Olla Ramlan dalam tindihan itu.
Kami
berdua kemudian saling berpagutan, Olla Ramlan menekan ke dadaku,
kemudian aku menarik badanku, Olla Ramlan kemudian berusaha mendesak ke
depan, sambil kami saling memagut dan melumat, bibir kami semakin penuh
dengan air liur, nafas kami saling memburu untuk mendapatkan kepuasan
birahi di malam yang hujan semakin deras.
Olla Ramlan kemudian
kembali menduduki pahaku, kemudian tangannya merangkul ke pundakku,
bagian dadanya yang terbuka lebar itu membuatku semakin tidak tahan, aku
kemudian memasukan tanganku lewat bagian bawah bajunya, kemudian
mencari kaitan bra, tangannya kemudian menahan lenganku
“Mau apa kau, sayaaaaaaaaang “ goda Olla Ramlan
“Aku tidak tahan ingin melihat susumu, sayaaaaaang “ucapku menggunakan kata sayang, Olla Ramlan menjadi tersenyum.
Perlahan
lahan tanganku mengelus punggungnya, kemudian menemukan kaitan bra itu,
perlahan aku lepaskan sambil mataku menatap ke dadanya, dan ketika
kulepas itu, bongkahan daging kenyal itu turun seiring cup branya lepas,
Olla Ramlan sampai menatap ke aksi nakalku itu di dadanya karena aku
langsung refleks memegang buah dadanya yang kenyal
“Remees
sayaaaaaaaaaaaang “ sahut Olla Ramlan dengan meta terpejam menikmati
remasan pelan pelan tanganku, namun tak lama, Olla Ramlan kemudian
menahan tanganku
“Aku ingin melihat punyamu, sayaaaaaaaaaang “ pinta
Olla Ramlan dengan tidak tahan menatap ke tonjolan kontolku, kepala
kontolku sudah menyembul keluar.
“Ucapkan dengan nama kontol deh Tante ., agar lebih vulgar “ kataku membuat Olla Ramlan mencubiti aku
“Iiiiiiiiih
. kamu jorok aaaaaaaaaaah, belum pernah aku menyebut dengan kontol ..
iih .. jorok banget .. nggak mau “ maki Olla Ramlan dengan tergelak,
padahal Olla Ramlan sebenarnya senang menyebut kontol, walau baru kali
ini mendapati lelaki yang vulgar sepertiku
“Kontolmu besar
sayaaaaaaang “ ucap Olla Ramlan sambil agresif menarik celana dalamku ke
bawah sehingga bagian tengah ke atas menjadi santapan empuk mata nakal
Olla Ramlan itu, Olla Ramlan kemudian turun dari pangkuanku dan berdiri,
Olla Ramlan kemudian melepaskan bajunya dengan tersenyum padaku, aku
pun tak mau kalah melepaskan pakaianku, aku telanjang terlebih dahulu,
aku sampai tegang menunggu celana dalam Olla Ramlan lepas, namun dengan
setengah menggoda Olla Ramlan tidak menurunkan celana dalamnya, ketika
maju aku langsung menarik celana dalamnya itu, sontak Olla Ramlan
menjjadi tergelak
“iih .. kamu nakal banget yaaa .. awas yaaa ..
ampuuuuuuuuuun .. kontolmu besar banget .. duuh .punyaku bisa sesak ,
sayaaaaaaaang .. aduuuh .. duuh .. besar banget .. “ ucap Olla Ramlan
dengan mata berbinar kemudian bersimpuh di depanku memegang kontolku
sambil diremas remas dengan pelan, kurasakan aku merasakan nikmat
kontolku dibelai belai tangan Olla Ramlan itu. Kurasakan aku semakin
bernafsu pada wanita ini, padahal aku sebelumnya ingin main bertiga
dengan Terry Putri besok pagi namun justru malam aku mendapatkan Olla
Ramlan duluan. Kami berdua saling menatap penuh nafsu. Aku tidak tahu,
tiba tiba Olla Ramlan menarik tas nya kemudian membuka, mengeluarkan
bungkusan kecil
“Pakai kondom ya “ sahut Olla Ramlan
Aku menggeleng pelan
“Ndak mau ?” tanya Olla Ramlan dengan menggigit bibirnya
“Aku
lebih senang menyemburkan isi kontolku dalam memek Tante Olla Ramlan “
sahutku enteng yang dijawab dengan tatapan yang tertahan di hatinya
karena kemungkinan takut hamil, namun karena sudah ngebet Olla Ramlan
pun akhirnya membuang bungkusan kondom itu
“Baiklaaaaaah .. kalo aku hamil kamu tanggung jawab “ sahut Olla Ramlan dengan tersenyum
“Nanggung
tubuhmu diatas aku yang mau, jawabnya ogah “ jawabku yang dijawab
dengan tergelak Olla Ramlan yang sudah telanjang bulat tanpa sehelai
benangpun di depanku sambil bersimpuh, tangannya memegang kontolku yang
ereksi dengan keras, Olla Ramlan sampai menggeleng geleng karena kontol
besarku itu
“Tunggu apalagi Tante ? masukin donk .. lakukan, jilatan
kuluman, sepongan, oral .. Tante suka ngoral kontol khan ?” tanyaku yang
disambut dengan senyum nakal Olla Ramlan itu. Sungguh menggoda janda
satu ini, agresif sekali untuk urusan syahwat, bahkan memancingku untuk
mengajaknya kawin di kantorku itu.
Wanita cantik berambut panjang
yang bersimpuh di depanku luar biasa menggoda imanku, dalam kondisi
pakaian yang lengkap saja aku sudah ngaceng tak terkendali, apalagi kini
bertelanjang bulat memamerkan seluruh bagiannya yang paling rahasia,
dari kemulusan tubuhnya, besarnya buah dada yang membusung itu, kemudian
turun ke bawah, aaaaah … memeknya itu .. ck ck ck ck .. aku benar benar
tidak tahan, jembutnya sangat rapi walau basah, justru itu indahnya
jembut yang memeknya sudah terangsang, mataku memandang ke selakangannya
itu, sungguh rapat, aku bakalan tidak mudah mencobloskan kontolku dalam
memek yang sempit itu, kubiarkan Olla Ramlan yang bermain main dengan
mengelus elus, meremas remas kontolku dengan perlahan sambil tersenyum
menggoda, kontolku menjadi bahan mainan dengan jari jarinya, terkadang
telunjuk tangannya menekan nekan ke kepala kontolku sambil menggeleng
geleng, tangan sendiri langsung membalas perlakuan Olla Ramlan dengan
kutempelkan ke memeknya yang basah itu mengusap usap nakal, kurasakan
kebasahan memeknya itu, Olla Ramlan memejamkan matanya merasakan elusan
perlahan tanganku di memeknya itu, kuusap usap dengan tangan kiriku,
sedang tangan kananku menuju ke buah dadanya sebelah kiri dan kupegang,
ketika kupegang itu, janda berambut panjang itu mengibaskan kepalanya
memutar yang bertujuan agar rambutnya berada di punggungnya, Olla Ramlan
kemudian mendongak merasakan remasan lembut tanganku yang nakal itu,
kurasakan puntingnya tertekan di telapak tanganku, kuremas dengan lembut
perlahan lahan menikimati kesekalan dan kemontokan buah dada Olla
Ramlan yang sangat ranum bagiku, tanganku kemudian berpindah ke buah
dada sebelah kanan, sedang tangan kiri nakal membuka belahan memeknya
yang basah itu, kutusukan perlahan, sontak tangan kiri Olla Ramlan
langsung menahan tanganku itu.
“Oooooooooh .. sayang aaaaaaaaah …
mmhhh … kamuuu aaaaaah .. teruus yang .. Tantee Olla nggak tahaaan nih
.. aduh .. aduuuuuh .. teruus .. remees .. tusuuuuk .. sssssssssssssshhh
sssssssssshh hhhhh “ lenguh dan desis Olla Ramlan tak karuan dengan
mendongak ke atas merasakan remasan tanganku di buah dadanya serta
colekan nakal jariku di lubang memek basahnya itu.
“Sungguh ..
bidadari yang sangat cantik kau Tantee Olla .. aku juga nggak tahan
ingin menyetubuhimu .. hmmmm .. oooh … buah dadamu Tantee .. sekal nan
montok .. akan kugeluti kau … “ pujiku sambil bermain main dengan
remasan ke buah dadanya, kadang tangan berputar merasakan kekenyalannya
itu.
“Say … puaskan aku .. aku sudah nggak tahan … please .. setubuhi
akuuu “ rengek Olla Ramlan yang sudah tidak tahan nafsu syahwatnya itu.
“Tidak
secepat itu Tante Olla .. kita saling bercumbu dulu … uuuh .. kulitmu
benar benar mulus, rambut panjangmu sungguh indah .. mimpi apa semalam,
jika aku sekarang bisa bercinta dengan wanita idamanku ini .. Ooh ..
Tante Olla .. akan kumasuki tubuhmu dengan kontolku .. “ dengusku sambil
perlahan lahan mengusap usap lengannya, kemudian turun dan menggenggam
jari jari tangannya itu. Olla Ramlan membalas genggamanku itu dengan
meremas pelan
“Tolong aaaaah .. tante minta tolong ..please ..
masukin kontolmu cepaat .. nggak tahaan aaaaaaah … sudah lama memek
Tante Olla nggak dicoblos sama kontol .. uuuuuuuuuuh .. sayaaaang aaaah
.. apa yang harus tante perbuat … agar kau mau menyetubuhi Tante Olla “
rengek Olla Ramlan dengan memegang kontolku kuat.
“Kita bercumbu dulu
tante .. marilah Tante .. naik ke pangkuanku, lepaskan kontolku “
bujukku dengan memandang ke memeknya sambil mengelus elus pahanya itu.
Olla
Ramlan memandangku dengan sayu, tidak kuat menahan nafsunya, matanya
kemudian turun memandang ke kontolku yang ngaceng mengeluarkan cairan
kental, jarinya menutup lubang kontolku itu, perlahan lahan pegangan
kuat di kontolku dikendorkan namun tidak dilepaskan, kemudian bibirnya
menggigit.
“Aduuh .. sayaaang .. mana kuat tangan Tante Olla
ngelepasin kontolmu ini .. katanya kau suruh jilati, emutin, dioral ..
aduuh .. sayaaaang .. kamu nakaaaal aaaaaaaaah .. mana kuat .. “ rengek
Olla Ramlan semakin tidak akan akan arah permainanku yang berubah cepat.
“Ikut
caraku saja Tante Olla .. kujamin Tante Olla akan mendapatkan kepuasan
tak terhingga .. akan kuisi malammu yang sepi ini dengan kontolku ..
betapa indah tubuhmu Tante .. tidak hanya memekmu yang basah ini
mendapatkan kepuasan .. namun seluruh tubuhmu akan kunikimat .. ayolah
Tante .. naik donk .. “ bujukku yang dijawab dengan gigitan di bibirnya
itu.
Perlahan Olla Ramlan kemudian berdiri, ketika berdiri itu,
mataku tak berkedip memandang kesintalan tubuhnya, kupandang pada bagian
dari kepala, kemudian leher, dadanya yang montok, perutnya yang rata,
kemudian aaaaaaaaaaaah .. memek basahnya itu membuat tidak tahan, namun
aku mencoba menghela nafas, mengendalikan nafsuku, kuelus elus pahanya
yang mulus itu sampai membuat kakiku malah meriding merasakan kemulusan
wanita beranak satu ini.
Olla Ramlan kemudian melangkahkan kaki ke
atas sofa kemudian naik dan kedua tangannya kemudian menopang ke
pundakku, kaki kirinya kemudian menyusul naik dan perlahan lahan
pantatnya yang sekal itu aku pegang dengan tanganku dan kuremas keduanya
“Ooh
sayaaang .. uuuh .. nakaal aaaaaah …. Reemeees lagi sayaaaaaaaang ..
aduuuh .. mmmmmmmmhhhh .. tangan nakaaal .. Tante Olla suka tanganmu
ngeremes bokong .. remees lagi yaaang .. yaaa .. uuuuuuuh … mmmmmmmhh …
mmmmmmmmmmfff .. “ desis dan desah Olla Ramlan dengan menggoyang
goyangkan pantatnya seiring remasan kedua tanganku di kedua bongkahan
sekal pantatnya itu, perlahan lahan pantatnya kemudian berada di antara
kedua pahaku, aku tetap meremas, tangan Olla Ramlan kemudian memegang
bagiak belakang kepalaku, kepalaku dimajukan dan Olla Ramlan memandangku
sambil menggigit merasakan nikmatnya aku tak henti hentinya bermain
main di pantatnya itu.
Olla Ramlan kemudian memajukan kepalanya dan
bibir kami berjarak sekitar 5 centi, kurasakan hembusan nafasnya itu,
kurasakan ada ganjalan dalam diri Olla Ramlan yang sudah tidak tahan
menahan libido dan nafsu syahwatnya itu. Olla Ramlan kemudian
memiringkan kepalanya, bibirnya dibuka, kami berdua perlahan lahan
menyatukan bibir kami, perlahan lahan kami akhirnya saling bertaut
bibir.
“Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmh “ suara yang keluar dari kami
bersahutan ketika bibir kami saling memagut pelan, kami merasakan
kenikmatan saling beradu bibir itu, sambil tangan kananku kutarik,
kuelus elus pahanya, sedang tangan kiriku tetap berada di pantatnya
meremas remas dengan lembut. Kami semakin terbakar nafsu, belum lagi
keringat sudah mengucur di sekujur tubuh kami, pagutan demi pagutan
sampai aku tidak tahan, kulepaskan elusan tanganku di pahanya, kemudian
langsung naik memegang buah dadanya dan kuremas remas, Olla Ramlan
semakin tidak tahan.
Lengannya begitu kuat menopang ke pundakku dan
tangannya menahan belakang kepalaku, bibir kami saling memagut, lidah
kami saling bertubukan, sehingga air liur kami sampai ada yang keluar
dari bibir kami, air liur itu kemudian merembes turun, perlahan air liur
itu merembes ke dagu Olla Ramlan dan meluncur turun, lidah kami saling
bertekan dan kami kemudian saling menghisap, menghangatkan badan kami
yang diburu nafsu kawin tak terkendali itu. Belum lagi aku harus
mengontrol nafsuku Olla Ramlan yang tak terkendali yang ingin cepat
cepat memeknya digenjot itu, kurasakan tanganku yang berpindah ke depan
kemudian mengelus elus dan mengusap usap memeknya, kurasakan Olla Ramlan
benar benar terangsang akan ulah nakal tanganku itu. Kami terus saling
bermain lidah, dengan nakal lidah Olla Ramlan menerobos dalam mulutku
mengejar lidahku, kami saling berbelit lidah, sehingga cucuran air liur
sampai tak karuan merembes sampai leher kami masing masing, Olla Ramlan
menahan kepalaku, kemudian langsung menjilati leherku, dijilati air
liurku, kemudian dengan cepat kepalanya kembali tegak dan mengajakku
saling beradu bibir, kupagut lagi, kuhisap, kemudian aku langsung
menarik kepalaku, kujilati bagian lehernya itu, menelan air liur yang
merembes itu.
“Mmmmmmmmmmmmmhhh ….sssssssssssssshhh ssssssssssssshhh
hhh “ desisku dengan memburu nafas, ditahannya kepalaku ketika hendak
kembali saling menghisap
“Saaay …. Teruuskan .. nikmaaat .. lakukan
…pagut aku lagi ..lumat bibirku .. sayaang .. uuuh .. aku tidak tahaan
sayaang .. “ desah Olla Ramlan dengan merogoh ke bawah mencekal ke
kontolku yang ngaceng itu. Dipegang dan dikocok kocok dengan pelan
sambil kami saling kembali memagut, pagutan demi pagutan, lumatan demi
lumatan, hisapan demi hisapan kami lakukan, Olla Ramlan semakin tidak
tahan lagi, tubuhnya kemudian kupeluk, kuusap usap punggugnya, kemudian
kembali aku ke belakang bagian pantatnya dan kuremas kuat membuat Olla
Ramlan menahan lumatannya
“Uuuuuuuuuuuuh aaaaaaaaaah … sayaaang ..
coblos Tante yaaa .. nggak kuaaaaaaat aaaaaaaaaah “ rengek Olla Ramlan
dengan mata sayu bak pengantin baru yang tidak tahan ingin segera
dicoblos itu, aku menatapnya dengan teduh, Olla Ramlan mengelus elus
dadaku dengan tangan kanannya, tangan kirinya bermain main dengan buah
zakarku sampai ditekan tekan, aku bak tak karuan merasakan jari jari
nakal Olla Ramlan yang memegang dan meremas buah zakarku itu
“Memek
Tante Olla sempit .. ndak mungkin kontolku bisa masuk .. “ ucapku yang
dijawab dengan gelengan kepala wanita janda beranak satu nan berambut
panjang itu
“Paksain donk, sayaaaaaaaaang … Tante yakin kontolmu
pasti muat dalam memek Tante .. nanti tante lebarin mengangkang deh ..
ini tante sudah gataaal .. lama nggak kawin .. ayolah sayaaang .. ooh ..
sayangku … masukin tubuhku .. kawinin aaakuu .. entotin tante .. ewe
Tante Olla cepat .. Tante Olla nggak tahaaaan lagi dicoblos coblos
dengan kontol besarmu … “ rengek Olla Ramlan yang luar biasa tidak
tahan, wanita bermuka haus kontol ini pun melepaskan pegangan pada
tubuhku, kemudian menekan ke pundakku
“Tiduran sayaaang … Tante Olla
yakin kamu pengin dioral ya .. sini Tante Olla oral kontolmu … Tante
Olla layani .. Tante juga pengin merasakan kontol besarmu ini … “
perintah Olla Ramlan dengan turun dari pangkuanku kemudian bersimpuh
kembali ke lantai, aku kemudian tiduran dan kontolku menjulang ke atas
saking ngacengnya
“Iiiiiiiiiiiih …. Kontol kok besar bangeeet nih …
pasti Tante Olla akan mengeraang eraaang tak karuan .. oooh .. Tante
Olla sudah bayangi bakalan teriak teriaak .. nggak tahan kamu genjot .. “
ungkap Olla Ramlan dengan menggeleng geleng menatap ke kontolku itu.
Olla
Ramlan kemudian mengibaskan kepalanya, rambut panjangnya kembali ke
belakang, kepalanya miring dan kemudian menjilati kontolku dengan rakus
ke atas
“Pelaaaaaaaaaaan Tanteee .. nikmati kontolku .. waktu masih
panjaaang .. jangan terburu buru “ ucapku sambil tersenyum, tanganku
nemplok di dadanya yang kumainkan punting susunya dengan kutekan tekan
“Aaaaaaaauh
.. uuuh .. saaaay .. Tante nggak terkontrol nih .. otak Tante Olla
hanya terisi kontolmu .. ndak bisa sabar sayaaaaaaaaaaang “ sahut Olla
Ramlan dengan menjilati kontolku naik turun dengan cepat dan rakus,
namun perlahan betina muka kontol ini memelankan jilatannya.
Kepalanya
miring ke kanan, kali ini menjilati sisi kontolku dari bagian
selakanganku, tangannya menekan ke dadaku, kemudian tangan itu naik
sampai di depan bibirku, jarinya kemudian dicelupkan ke lubang mulutku,
kuhisap jarinya itu, di dalam mulutku, jari jari itu bergerak gerak
nakal bertempur dengan lidahku.
Kurasakan jilatan demi jilatan itu.
Kontolku semakin basah oleh air liur yang dikeluarkan lewat lidah Olla
Ramlan yang semakin tak terkendali, dilepaskan jilatan nakalnya itu
kemudian mengocok ngocok kontolku, matanya tidak berkedip memandang
aksinya bermain main dengan kontolku
“Uuuuuuuuuuuuh .. pelaaan ..
ngocoknya .. saaaaaaaaakit aaaaaaaaaaah .. bisa cepat muncraaaaaaaat “
lenguhku merasakan agresifnya Olla Ramlan mengocok kontolku itu.
“Hmmm
…. Maaf, sayaaang .. Tante Olla Ramlan bernafsu banget sama kontolmu ..
sorry “ ucap Olla Ramlan dengan memelana kocokannya itu
“Ohh ..
iyaaaaaaa aaaaaaaaah .. enaaak Taaante .. aduuh .. Tantee .. Tante Olla
.. doyan kontol banget neh .. teruus Taan .. kocokin .. enaaak
aaaaaaaaaaaaaauh sssssssssssssshhh ssssssssshh hhh .. oooh oooh .. oooh …
huuuuuuuuuuuuuh .. aaaaaaaaaaaaauh .. Ooh Noo . Noo .. Tantee .. Tante
Olla Ramlan maniak kontol … “ erangku merasakan kocokan nakal itu.
“Sudaaaaaaaaah aaaaaaaaaah .. celupin dalam mulut Tante Olla .. sepong kontolku “ pintaku yang dijawab dengan gelengan
“Gimana
bisa nyepong .. kontol ini aja pasti sesak dalam mulut Tante .. baaaah …
kontol kok sebesar kontol jaran nih .. hihihihi .. pasti Tante nanti
nggak bisa bangun bangun kau kawini nih … “ goda Olla Ramlan dengan
membuka mulutnya, kepalanya dinaikan kemudian kepala kontolku dimasukan,
mulutnya membuka lebar namun kontolku sesak masuk dalam mulutnya
“Gilaaaaaaaaaaaaa
.. gilaaaaaaa .. kontol gilaaaaaaaa .. kegedeaaaaaaan aaaaaaah “ rutuk
Olla Ramlan dengan menarik kembali kepalanya, Olla Ramlan kemudian naik
ke sofa dan jongkok di belahan kedua pahaku.
“Tenang, sayaaang ..
Tante pengin merasakan kontolmu dulu .. uuuh .. betapa indahnya jika
nanti malam berlanjut sampai pagi … habis ini kita ke rumah Tante atau
hotel ya .. kita teruskan proyek kawin bikin anak .. Tante Olla Ramlan
sedang subur sayaaang .. demi kenikmatan kontolmu .. Tante Olla Ramlan
rela hamil .. aaah .. persetan dengan hamil aaah .. yang penting kau
harus coblosin memek Tante .. semburkan spermamu dalam rahim Tante Olla
Ramlan .. akan kukandung anak hasil kawin kita sayaaang .. maukah kau
menghamili Tante Olla Ramlan ?” ujar Olla Ramlan dengan diakhir bertanya
padaku. Aku tidak menjawab.
“Gimana sayaaang .. katanya kau sanggup
menanggung tubuh Tante Olla di atasmu, namun kau tidak mau jawab “ goda
Olla Ramlan dengan tersenyum sangat mesum padaku sambil menjilati
bibirnya sendiri.
“Asal Tante Olla .. nggak buru buru aaaah .. setiap
detik kita nikmati Tante .. sudah lama aku menginginkan tubuh montok
Tante Olla Ramlan … “ sahutku dengan tersenyum sambil menarik bantal
untuk mengganjal kepalaku
“Oh .. Tante Olla juga sayaang .. pertama
bertemu denganmu .. yang terpikir hanya kontolmu .. “ ucap Olla Ramlan
tanpa menatapku, membuka mulutnya lebar lebar kemudian memasukan
kontolku itu, tangan dengan nakal menahan ke belakang kepalanya,
memberikan tekanan, perlahan lahan gesekan gigi Olla Ramlan membuatku
ngilu, kontolku sesak dalam mulutnya.
Akibat tekanan itu, tangan Olla
Ramlan memberontak dengan mencengkeram ke pinggangku, sehingga aku
menggelinjang, akibat gelinjangan itu kontolku amblas tertelan dalam
mulutnya, kurasakan sesaknya mulut Olla Ramlan yang tersumpal kontolku
itu, kulepaskan tekanan itu sehingga cepat cepat kepala Olla Ramlan naik
lagi, perlahan melepaskan kuluman kontol itu
“Edaaaaaaaan … Tante bisa mati tak bernafas disumpal kontolmuu huuuuuuuuuuuuuuh “ dengus Olla Ramlan tidak tahan itu.
“Maaf
Tante .. aku hanya ingin melihat raut Tante Olla yang cantik ini jika
tersumpal kontolku “ godaku yang dijawab dengan cubitan di kontolku
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaoh “ erangku tak karuan.
“Huuuh .. kalo sakit dan lemes tanggung jawab kau Tanteee “ makiku dengan menggoda.
“Sialan
kau sayaang .. Tante Olla mau nanggung ngemut kontolmu .. jawabnya ogah
.. kalo sudah tersumpal kontol mulut Tante Olla ndak bisa jawab …
hihihihi “ balas Olla Ramlan dengan tergelak padaku kemudian mengelap
bibirnya yang air liurnya meluncur turun itu.
“Payaaaaaaah …. Tante
Olla nggak tahaaaan aaaaaaaah ..kamu diam saja .. sini Tante Olla makin
bernafsu ngemut kontolmu lagi “ ucap Olla Ramlan dengan membungkuk lagi,
kemudian memperbaik posisinya itu, namun kemudian berubah arah
“Enam
sembilan aaah .. biar adil .. kamu oral memek Tante Olla .. biar cepet
kamu coblosin memek Tante .. nggak tahaaaaaaaaaan , sayaaaaaaaaaang ..
Tante nggak kuat kalo Cuma mandangi kontolmu mulu .. ini kontol harus
cepat cepat membuntingi Tante Olla Ramlan …. “ rengek Olla Ramlan dengan
langsung mengangkangi aku, tubuhnya ditekuk dengan posisi dadanya di
atas perutku, tangannya memegang kontolku, kemudian selakangannya turun
dipaskan ke depan bibirku, aku langsung menjilati memeknya sebelum Olla
Ramlan kembali memasukan kontolku dalam mulutnya itu.
Kujilati
memeknya, Olla Ramlan kemudian menahan sebentar, mulutnya membuka lebar,
kontolku perlahan lahan dimasukan dalam mulutnya, tanganku nakal
memegang kedua pantatnya itu, kuremas remas dan kujilati memeknya dengan
rakus, Olla Ramlan tak mau kalah, kontolku yang sudah menyumpal
mulutnya itu dikulum sambil dikeluar masukan dengan pelan pelan,
sesaknya kontolku itu tidak bebas membuat Olla Ramlan mengulumnya,
belahan memeknya yang basah itu aku singkapkan dengan lidaku, sampai
Olla Ramlan menahan sambil mengeram
“Mmmmmmmmmmmmmmmmmhhhhhhhh “ eram
Olla Ramlan yang mulutnya penuh dengan kontolku itu, kusibakan lubang
yang mulai memerah akibat usapan dan elusan serta jilatanku yang nakal
itu.
Kurasakan kontolku dikulum lagi, kontolku dipakai bak sikat
gigi, giginya sebelah dalam pipi kiri digosok gosok dengan kontolku. Aku
menahan sensasi luar biasa saling merangsang dengan Olla Ramlan ini.
Kami
saling merangsang, memek sempit itu aku lebarkan, aku semakin nakal
dengan menarik tanganku, kutusuk memeknya dengan jariku untuk melebarkan
sontak Olla Ramlan mengeluarkan kontolku menjerit
“Aaaaaaaaaaaaaaauh
.. siaaaalaaan aaaaaaaaah .. ssssssssssshh sssssssshhh hhh .. jangan
lagi aaaah .. ini Tante Olla sedang nikmati kontolmuuu .. jilati ajaa ..
hisaap, sayaaaaaang “ sungut Olla Ramlan yang kembali menjilati
kontolku dengan lebih cepat naik turun.
Memeknya aku kemudian hisap dengan kutempelan bibirku, Olla Ramlan sampai memejamkan matanya erat erat mendongak ke atas
“Sayaaaaaaaang
aaaaaaaaaah .. kooooooontoooooooooool aaaaaaaaaah “ erang Olla Ramlan
dengan tak karuan itu, tangannya menekan kuat ke pahaku
“Laaagii ..
kontol … enaak banget tadi kontol .. mainin klitoris Tante Olla .. ooh
.. itilku .. itilku aaaaaaaaaah .. aaaaaaauh …mmmmmmmmhh .. terus..
yaaang .. terus kontol .. aduuuh kontol .. aaaaaauh, memekku .. aaaaah,
meemeekuu .. oooh .. kontol .. teruus kontol … aduuuuuuuuuh .. uuuh ..
duuuuh ssssssssssssssshh ssssssssssshhh hhh “ desah dan desis Olla
Ramlan yang tak karuan dengan mata merem melek merasakan keenakan
lidahku menjilati klitorisnya berulang ulang itu
“Sudaaaaaaaah
aaaaaaaaaaaah .. sudaaaaaah … Tante sudaaah nggak taaaaaaahaaan “ paksa
Olla Ramlan dengan cepat cepat berubah posisi dan kemudian menduduki ke
kedua pahaku, aku menahan nafasku pelan
“Dasar lelaki muka doyan
memek .. awas yaaa … ayoo ..kamu pasti pengin muncraaat … Tante Olla
Ramlan rela kamu hamili .. keluarkan manimu .. keluarkan bibitmu
sayaaaang .. telur Tante Olla siap kau buahi … Tante Olla sedang subur
.. aaaah .. demi kontolmu Tante Olla siap hamil … “ ucap Olla Ramlan
dengan menaikan selakangannya kemudian mengarahkan lubang basah yang
memerah akibat oralku itu ke kepala kontolku
Tangan kirinya kemudian menekan ke dadaku, sedang tangan kanannya memegang kontolku.
“Uuuuuuuuuuuuuuh
.. sesaaaaaaknya aaaaaaaaah aaaaaaaaaaaaauh .. mmmmmmmmmmmmmmmmhh ..
ooooooooooh .. aaaaaaaaaaaarggg …. Nnng .. nggggggg … duuuh sakitnyaaaaa
aaaaaaaaaaaaah aaaaaaaaaaauh .. mmmmmmmmmmhh ssssssssssssshh
ssssssssshh .. duuuh susaaahnya .. kappaaan bisa kawin nih .. siaaal
aaaaaaaaah “ lenguh Olla Ramlan yang terpejam erat berusaha mencobloskan
kontolku ke dalam memeknya, aku tersenyum kecut akan nafsu syahwat
janda gatel kontol ini.
“Pelaaan Tantee .. tekaaan .. dengan pelan
tapi kuaaat .. kemudian tarik lagi … uuuuuh “ ucapku sambil memegang
kedua buah dadanya yang montok di atasku itu.
“Remeeslah susu Tante
Olla sepuasmu .. Tante Olla Ramlan pasrahkan seluruh tubuh Tante untukmu
semata, sayaaaang .. puaskan Tante .. sayaang tahaaan yaaa .. nih Tante
Olla tekaaaaan lagi “ ucap Olla Ramlan dengan menekan perlahan namun
kuat, perlahan kontolku mili demi mili mulai masuk ke dalam lubang
memeknya yang basah itu.
“Taaaaaaarik .. tekaaaaaaan lagi .. uuuuuuuh
.. kontolku terasa kau peras Tanteeee .. aduuh Tanteee … memek Tante
Olla hangaaat .. aku betah bersarang di memek tanteee .. aaaaaaaaoh ..
Tante aaaaaaaaaaaaaah .. sesaaaaaaaaaak .. teruuuuuuuuuus aaaaaaaaaaah
.. ayoo tekaaan lagi .. tarik .. pelaaan pelaaaaan .. kuaaaaaaaaaaaat ..
teruuuuuuuuus “ sahutku dengan tak karuan merasakan pilinan nakal otot
otot memeknya menjepit kepala kontolku itu, Olla Ramlan sampai
menggeleng gelengkan kepalanya karena kesakitan memeknya dipaksa
dimasuki kontol besarku itu.
Olla Ramlan menahan sebentar sambil
melepaskan kontolku, dijilati telapak tangannya itu, Olla Ramlan
menikmati jilatan itu kemudian telapak tangannya diludahi, ludah itu
kemudian dibawah ke bawah dan memegang kontolku yang baru masuk setelah
kepala kontolku
“Ndak tahaaan sayaang .. eeentaaah gimana rasanya
kalo kontol kamu amblas dalam memek Tante Olla .. aaaaaaaaauh .. paaasti
.. pastii aaaah nikmaaat .. tante bakaaalan ngerang erang tak karuan ..
uuuh .. tahan ya sayaaang .. biar Tante Olla yang masukin kontolmu
..kamu remes aja susu Tante Olla .. mantap khan susu tante .. montok .. “
ucap Olla Ramlan dengan mengedipkan matanya menggodaku itu.
“Gilaaaaaaaaaaaaa .. wanita secantik Tante Olla .. hmm . doyan kontol bangeeet “
“Haiyaaah .. wanita normal doyan kontol, sayaaang … “ potong Olla Ramlan dengan tersenyum sambil menekan kembali dengan kuatnya
“Uuuuuuuuuuuuuuuh
aaaaaaaaaaaah .. aaaaaaauh .. aduuh .. uuuh .. baru sepaaaro .. Tante
nggg ngggg aaaaaah mmmmmhhhh .. nggak kuaaaaaaat … sssssssssssssh
ssssssssssshhh hhh “ erang Olla Ramlan dengan mendesah dan mendesis tak
terkendali, kontolku luar biasa sesak, kulihat belahan kedua daging
memeknya melebar menjepit kontolku, belum lagi bagian atas memeknya itu
menggelembung dimasukan kontolku, Olla Ramlan mengelus elus bagian itu
merasakan nikmatnya
“Diaaaaaaaaaam .. Tante Olla .. nikmaaati
sebeentaar kontolmuu .. ooooh sayaaaang .. enaaknya .. aduuh .. lebih
enaaaaaak lebih dalaaaaaaaam .. aaaaaaaaaaouh .. mmmmmmmmmmhhh .. Tante
Olla bakalan betah tiap hari diginiin … aduuh sayaaaang … rasanyaaa “
ucap Olla Ramlan merasakan nikmatnya kehangatan kontolku itu.
Olla
Ramlan kemudian kembali menarik pelan dan menekan lagi dengan kuat,
sehingga mili demi mili kontolku semakin terbenam dalam surga memek
basahnya itu. Kami sampai menghela nafas berkali kali, Olla Ramlan
sangat bernafsu memasukan kontolku, bibirnya tergigit kuat. Rambutnya
sampai acak acakan karena kepala menggeleng merasakan sakit dan
nikmatnya itu, aku pun sampai kakiku merinding tak karuan, aku gemetar,
Olla Ramlan membuka matanya kemudian melihat ke bawah
“Ooh .. ooh ..
ooh .. kamuu gemetaar yaaa ? Tante juga nih .. sakit daaaaan .. nikmat
banget .. ayoo sayaaang .. yuk .. tuntaskan .. satukan tubuh kita ..
Tante Olla yang genjot duluaan yaa .. tahaan yaa .. tante hujamkan
sajaaaaaaaaa “ sahut Olla Ramlan tak perduli padaku, kontolku tinggal
beberap mili, dengan ditarik Olla Ramlan langsung menghujamkan kontolku
dalam dalam, kami saling mendongak kesakitan ketika kontolku terbentur
jalan buntu
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauuuuuuuuuuuuuuu” lenguhku
“KOOOOOOOONTOOOOOOOOOOOOOOOOOOOL
“ teriak Olla Ramlan dengan keras mengucapkan kata vulgar itu, aku
semakin kuat meremas remas buah dadanya, tanpa dikomando Olla Ramlan
langsung naik turun di atasku
“Ooh .. ooh .. enaaknya kawin .. aduuh
sayaaang .. memekku digaruk garuk sama kontolmu .. enaalk sayaaang ..
aaaaaaaaaaaaaaaaaaah .. uuuuuuuuuh … mmmmmmmmmh …. Ssssssssssssshh
sssssssssshh hhhhhh “ desis Olla Ramlan yang naik turun dengan perlahan
lahan itu melakukan genjotan, aku hanya diam saja merasakan nikmatnya
memek hangat Olla Ramlan.
Menit demi menit berlalu, Olla Ramlan terus menggenjotku
“Sayaang
aaaah .. aaayoo . imbangi Tante Olla donk “ ajak Olla Ramlan yang naik
turun dengan tubuh penuh keringat syahwat itu, aku kemudian melakukan
goyangan berlawanan dengan Olla Ramlan, kurasakan gesekan demi gesekan
nikmat itu, perlahan kontolku semakin lancar keluar masuk memeknya itu,
kudengar nada merdu gesekan dan tumbukan selakangan kami itu
“Cleeep .. cleeep .. cleeep .. cleeep .. cleeep .. cleeep “
“Aaaaauh
.. huuh .. enaaaknya kontol kamuu .. Tante Ollaaaaa ketagihan .. ayo
sayaaang .. tante ndak kuaaat .. aduuh sayaaang .. puas Tante .. kamuu
aaaah .. akhirnya ngawinin Tante … sayaaang .. aaaah aaaaaaaaaaaaoh ..
aaaaaaah .. ssssssssssssshh ssssssssshhh hhhh … oooh .. enaaak .. teruus
yaaang .. yang lebih cepaaat .. ayoo .. kamu .. aaah .. gimana sayaaang
“ lenguh dan erang serta desis Olla Ramlan yang naik turun tanpa
perduli keadaan itu
“Saamaa . ndaak kuaaat .. mau muncraaat “ sahutku
pendek dengan menaikan kepalaku kemudian menyusu ke puntingny itu,
kuremas buah dadanya sambil aku ikut bergoyang seiring genjotan demi
genjotan itu, kurasakan Olla Ramlan semakin cepat, kurasakan memeknya
lebih hangat dan lebih ketat menjepitku
“Tantee … aaakuu nggak taaahaaan aaaaaaaaaah “ erangku
“Iyaaaaaa
.. samaaa .. ayoo .. ayo sayaaang .. remes sajaaa .. sodok .. sodok
kuaaat “ aba aba Olla Ramlan yang sudah tak karuan dengan tubuh penuh
keringat itu, Olla Ramlan yang di atasku itu naik turun tak karuan,
kontolku keluar masuk memeknya dengan gencar, Olla Ramlan semakin cepat,
kurasakan tangannya mencengkeram ke dadaku mencakar, matanya hanya
terlihat memutih merasakan enaknya disodok sodok memeknya itu, tak lama
kemudian Olla Ramlan terpejam erat dengan keras menghujamkan
selakangannya berkali kali, kurasakan memeknya menjepit lebih ketat, aku
juga tidak tahan lagi, Olla Ramlan mencapai klimaks dengan
mengcengkeram kuat sambil mendongak, kurasakan aku juga sudah sampai
mencapai klimaks.
“Ooooooooooooooooooooooooooh .. KOOOOOOONTOOOOOOOL
.. KOOOOONTOOOOOOOOOOOOOOL “ teriak Olla Ramlan dengan membusungkan
dadanya ke depan, kuremas dengan kuat, kusodokan kontolku dalam dalam
sejalan dengan Olla Ramlan membenamkan selakangannya menekan keras ke
selakanganku.
Olla Ramlan tegang tak karuan kemudian kontolku terasa
adda cairan hangat mengucurkan dan membasahi kontolku yang terbenam itu,
kurasakan ketika aku terakhir melakukan sodokan ke atas dan kusemburkan
isi kantongku dengan keras
“Craaaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaat “
Kurasakan
kontolku menyemburkan dan menembak ke rahim Olla Ramlan, Olla Ramlan
sampai lemas dan terdebam menindihku, kurasakan kontolku ngocor dan
keluar melalui sela sela memek Olla Ramlan yang tersumpal kontolku, aku
berkelonjotan tak karuan bersamaan dengan Olla Ramlan, tubuhku terasa
ringan sekali, aku seolah terbang, kurasakan kenikmatan puncak
orgasmeku, Olla Ramlan diam sejenak, matanya terpejam erat, kontolku
masih ngocor perlahan lahan. Lepas itu, Olla Ramlan langsung mencubiti
aku yang sudah lemas tanpa tulang.
“Kamu ngooocor .. teruus .. berhenti aaaaaaaaaaah “ sungut Olla Ramlan dengan suara parau nan serak itu.
“Aaaaah
.. memek Tante Olla yang nyedot yendot “ balasku tak kalah pelan, Olla
Ramlan hanya mencakar pelan ke pundakku, kami kembali diam dengan
pikiran masing masing di atas sofa yang sudah menjadi satu tubuh. Kami
diam tak begitu lama, Olla Ramlan bangun terlebih dahulu, kemudian
menciumi kedua pipiku
“Trim sayaang .. puas rasanya .. puaaaaaaaas ..
lama Tante Olla nggak kawin gini .. Tante Olla sudah jadi milikmu
seutuhnya .. lakukan apapun untuk menyenangkan Tante Olla .. kau mau
ngajak kawin di manapun Tante siap .. mau ?” tawar Olla Ramlan dengan
mata berbinar itu, wajahnya kusut diusapnya.
“Ada syaratnya Tante “ jawabku pendek
“Ya
aaaaaaaaaaampuuuuuuun, sayaaaaaang .. kawin aja make syarat .. khan
tinggal coblos memek Tante Olla … payah aaaaaaaah “ sungut Olla Ramlan
dengan nada setengah kesal.
“Aku pengin threesome sama Mbak Terry
Putri .. jika perlu panggil si montok Farah Quinn teman Tante Olla ..
aku sudah beberapa kali menggenjot memek Chef mesum itu .. “ kataku
dengan tersenyum
“Sialan kau .. temanku kau embat duluan .. Tante
Olla cuma dapat ampas .. huuuuuuuuuh “ sungut Olla Ramlan dengan nada
tersenyum.
“Biar ampas tapi sudah membuat Tante Olla mengerang erang “ jawabku ngasal membuat Olla Ramlan memagutku penuh kemesraan
“Trim,
kontol .. istirahat dulu .. ntar Tante Olla nungging ya .. itu gaya
kesukaan Tante Olla .. genjotin ya .. gantian kamu yang genjot Tante
Olla .. “ sahut Olla Ramlan dengan menyenderkan kepalanya di pundakku,
diciumi pipiku dengan mesra, kupeluk dan kurasakan buah dadanya menekan
ke dadaku, kurasakan kekenyalannya. Kubiarkan kontolku terbenam dalam
kehangatan memek Olla Ramlan ini, kurasakan tubuh kami yang masih basah,
namun gairah dan nafsu kami justru semakin menggebu ebu untuk mememekin
dan mengontoli berlawanan
“Kontol kamu enaak sayaang “ ucap Olla Ramlan dengan pelan
“Memek Tante Olla Ramlan juga enak, sayaaaaang “ balasku dengan memeluknya erat sambil meremas pantatnya pelan pelan.
Lepas
tuntas sudah aku menyemburkan isi kontolku membeludak dalam memek Olla
Ramlan yang terkapar. Kurasakan tubuh kami perlahan lahan dari panas
menjadi hangat, kurasakan kontolku yang tersumpal dalam memek Olla
Ramlan itu banyak lendir perlahan lahan membasahi selakanganku, bahkan
buah zakarku pun terasa sekali lendir kental itu mengalir perlahan
membuatku menjadi geli, belum lagi, tekanan buah dada montok Olla Ramlan
yang menekan dadaku terasa nikmat, kuusap usap kepala Olla Ramlan yang
terbenam di samping kepalaku. Pikiranku ngeres membayangkan apa yang
telah kulakukan, mengawini artis film ini, mengewe janda doyan kontol
itu, sampai aku menembakan spermaku ke dalam rahimnya, sialnya atau
lebih tepat untungnya Olla Ramlan dalam posisi subur, jadi aku jadi
mikir kalo Olla Ramlan meminta tanggung jawabku yang menghamilinya.
Namun pikiran itu kutepis ketika Olla Ramlan mengangkat kepalanya,
mukanya kusut, namun keringat di wajahnya sudah berkurang, dipandangnya
kepalaku dengan senyum indahnya, kemudian mengecup bibirku, kubalas
kecupan itu.
“Kamu ndak usah mikirin kalo Tante Olla hamil .. yang
penting tugasmu ngewe Tante Olla .. semburin manimu kalo kamu memang
pengin keluar di dalam .. yang penting nikmat sayaang .. harga
kenikmatan harus dibayar dengan resiko .. Tante Olla ndak mau cuma
enaknya .. tapi ya kudu berani ambil resiko hamil .. Tante Olla ndak
ngajak kamu nikah .. hanya ngajak kamu kawin aja .. hihihihi, tante suka
sama kontolmu, sayaaaaaang “ kata Olla Ramlan dengan tergelak nakal
padaku.
“Cabut ya Tante ?” tawarku yang dijawab dengan benaman lebih
dalam pantatnya itu menekan, aku menjadi tak karuan, kontolku yang
perlahan lahan ngaceng lagi semenjak berpikiran ngeres itu.
“Baiknya
gimana sayaaang .. apa kita terusin cinta kita .. atau pindah tempat ?
Tante Olla belum puas nih .. tapi di sini rasanya kurang romantis ..
gimana kalo di rumah Tante Olla aja … kita bisa romantis .. kita jadi
bebas kawin .. kamu boleh mengeloni Tante sampai kamu puas .. jika
pengin ngewe Tante Olla .. langsung ewe saja .. Tante siap kok . memek
Tante Olla siap untuk kontolmu kapan aja .. “ ujar Olla Ramlan dengan
tersenyum padaku.
“Oke deh Tan .. pulang ke rumah Tante Olla aja yuk
.. aku pengin kawin sama Tante Olla Ramlan ini di tempat tidur .. pengin
genjotin memek Tante Olla dengan kontolku.. mau ya Tan ?” sahutku yang
dijawab dengan jawilan di pipiku, aku mengaduh sehingga Olla Ramlan
langsung menciumi bekasan jawilan itu.
“Cup .. cup .. cup . sayaaang .. cabut deh kontolmu yaaa “ rajuk Olla Ramlan
“Lho
Tante Olla khan di atas ..” godaku yang disambut dengan senyum nakalnya
itu. Kami berdua berusaha memutuskan perewean kami yang jadi satu tubuh
itu, perlahan lahan Olla Ramlan menarik pantatnya, perlahan lahan, kami
berdua sampai memandang ke selakangan kami yang penuh lendir.
“Iiih .. kamu makan apa nih .. kok lendir kamu banyak .. “ Olla Ramlan sampai terbelalak.
“Habis Tante Olla nafsuin sih ..jadinya isi kontolku muntah semua .. “ sahutku pendek yang disambut tawa gelak Olla Ramlan itu.
“Nanti
Tante Olla akan nafsuin kamu lagi.. biar isi kantongmu itu kosong
melompong ..spermamu akan Tante Olla tampung .. jadilah anak kita ya
yang .. awas kalo Tante Olla nggak hamil .. kau kudu tanggung jawab .. “
sahut Olla Ramlan dengan tergelak lagi.
“Maksud Tante Olla ?” tanyaku setengah bingung.
“Hmm .. artinya .. kamu kudu ngewe terus Tante Olla .. “ sahut Olla Ramlan dengan mengedipkan matanya padaku
“Aaaah .. mending nggak hamil aja aaah .. bisa ngewein Tante Olla .. “ potongku yang disambut dengan cubitan di dadaku.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaoh “ keluhku kesakitan
“Eit
… enak aja … “ sahut Olla Ramlan yang memandang ke memeknya mengalir
lendir kental keluar dari lubang kawinnya itu, lubang syahwatnya itu
perlahan lahan lendir kental putih menetes.
“Ck ck ck ck ck ck ..
duuuh .. mani kok banyak banget .. banjiri lagi donk “ rajuk Olla Ramlan
yang ingin membenamkan kontolku lagi, ulah Olla Ramlan itu hanya
menggodaku, aku Olla Ramlan kemudian bangun dan duduk di sampingku.
“Trim
ya .. sayaaang .. Tante Olla berbenah dulu ya .. kamar mandinya mana,
sayaaang “ sahut Olla Ramlan dengan bangun dan membawa pakaiannya itu,
Olla Ramlan meninggalkan aku, aku kemudian membersihkan cairan orgasme
itu dengan kain yang berada di bawah meja, kutata rapi, namun aku selalu
memandang ke kontolku yang masih berlendir itu, kulihat celana dalam
Olla Ramlan yang masih di bawah meja itu, kuambil dan kulap kontolku
sampai bersih.
Aku kemudian menuju ke ruang sebelah kantor hendak menyusul Olla Ramlan yang nyatanya sudah keluar
“Celana
Tante mana ?” tanya Olla Ramlan, aku membawa celana dalam itu
kusembunyikan di belakang badanku, kuberikan celana dalamnya yang basah
itu
“Ya ampun .. punya Tante Olla buat ngelap kontolmu itu ? payah ..
trus Tante make apa nih ?” rengek Olla Ramlan dengan nada bingung
“Aku
lebih suka Tante Olla tanpa celdam .. biar aku gatel bayangin memek
Tante .. “ sahutku dengan menarik celana dalam itu, Olla Ramlan tak
sempat menerima, aku lalu cepat masuk ke kamar mandi
“Awas ya kamu ..
kontolmu bakalan Tante jepit lagi sama memek “ goda Olla Ramlan dengan
tersenyum padaku. Kulihat sejenak pantat Olla Ramlan yang tanpa celana
dalam itu, tercetak jelas bongkahan pantat indahnya itu.
Kami berdua bertemu kembali, Olla Ramlan memelukku erat
“Jangan
nakal ya .. yuk kita ke rumah Tante .. beri Tante kepuasan lagi ya ..
yang romantis .. “ rajuk Olla Ramlan dengan menciumi pipiku berkali kali
kemudian memagutku mesra.
Kami berdua keluar dengan saling merangkul, kuremas pantatnya sambil berjalan, Olla Ramlan sampai tersenyum nakal padaku
“Suka bokong Tante Olla yaa ?” goda Olla Ramlan lagi.
Kami
berdua menuju parkiran basement, suasana sangat sepi sekali karena
sudah hampir tengah malam, namun hujan masih turun walau tidak deras,
kami menuju ke mobilku, namun aku tidak tahan melihat kemolekan
pantatnya itu, sontak aku langsung berhenti dan memepet Olla Ramlan di
mobilku, kulumat bibir Olla Ramlan, Olla Ramlan pun membalas
“Mmmmmmmmmmmmhh
… mmmmmmhh .. “ suara eraman kami saling melumat itu, tanganku nakal
kembali mengelus memek Olla Ramlan yang ternyata membasah lagi, kuusap
dan kuelus memek indah itu sampai kami saling menghisap di bibir kami.
Olla Ramlan melebarkan pahanya lebar lebar
“Ooh sayaaang aaaah .
Tante nggak tahaan yaaang .. sssssssssshh ssssssshh hh .. teruus sayaang
.. colekin memek tante .. aduuh yaaaang …. Jadi makin pengin ….
Mmmmmmmmhhhh .. sssssssssshh sssssssshh hhh “ desis Olla Ramlan
merasakan jari jariku masuk keluar mencolek colek sehingga kurasakan
jariku semakin basah.
Kunaikan roknya yang pendek itu, sehingga kini memek indah milih Olla Ramlan itu terpampang jelas, aku kemudian berjongkok
“Sayaang
aaaah .. jangan di sini .. bahaya sayaaaang .. ooh no .. sayaaaaaang ..
teruus yaaang … aaaaaaaaaaaauh .. kamuu aaaaah .. nakaaal aaaaaaaaaaah “
erang Olla Ramlan dengan suara yang mendesah namun tidak berteriak
takut ketahuan. Kedua pahanya yang melebar sambil menaikan roknya itu,
aku kemudian langsung menjilati memeknya perlahan lahan, sehingga Olla
Ramlan sampai menyederkan badannya ke body mobil itu. Kujilati memeknya,
kusentil sentil lubang kawinnya itu, Olla Ramlan sampai terpejam, namun
kemudian melihat kebawah sampai memegangi roknya itu
“Teruuuus ..
ayoo teruus .. teruus oral .. sayaaang aaaaaaaah .. Tante Olla makin
enaaaaak . duuuh .. teruus yaaang .. maninin itil tantee .. jangan
sungkaaan sungkaaan .. “ desah dan desis Olla Ramlan sabil memandangku
yang miring menjilati dan menghisap memeknya itu.
Kontolku ngaceng luar biasa dalam celanaku, Olla Ramlan sampai berusaha melihat tonjolan selakanganku itu
“Duuh
… perlihatkan kontolmu sayaaang … Tante Olla nggak nahan pengin lihat
lagi kontolmu .. uuuuuh .. sudaah yaaang .. sudaaaaaah aaaah .. Tante
nggak tahaaan .. pengin ngemut kontolmu lagi .. uuuuuuuuuuh ..
aaaaaaaaaaaauh …. Mmmmmmmmmhh .. nggg ..ngggg .. nggg “ Olla Ramlan
sampai bergoyang nakal di dadanya, sehingga kedua bukit kembarnya itu
ikut bergoyang membuat nafsuku berlipat lipat.
Olla Ramlan kemudian
melorot ke lantai, tangannya dengan gesit masuk dalam belahan pahaku dan
langsung memegang kontolku yang ngaceng
“Lepas yaa .. Tante Olla
nggak tahan nih .. lihatin donk .. please aaaaaaaaaah .. “ rengek Olla
Ramlan yang tidak tahan lagi, aku kemudian bersimpuh dan memelorotkan
celanaku, Olla Ramlan tidak tahan, celana dalamku ikut dipelorotkan,
lidah Olla Ramlan menjilati bibirnya.
“Hhhhhhmmmmmm .. kontolmu oooh
.. sayaaang .. silakan obok obok memek Tante yaa .. tante kocokin dulu
yaa.. satu ronde biar adil .. kamu keluar .. Tante Olla juga keluaar “
rengek Olla Ramlan dengan menatap tanpa berkedip ke kontolku, tangannya
memegang kontolku dengan diremas remas nakal, kemudian dikocoknya. Jari
jarinya tangannya tidak bisa melingkari diameter kontolku namun tangan
Olla Ramlan piawai mengoral kontol dengan tangannya
“Tante Olla nggak
tahaaan .. pengin kontolmu teruus . kalo di rumah kita nggak boleh make
baju ya .. tante biar sumringah lihat kontolmu secara bebas … “ ucap
Olla Ramlan dengan nakal mengocok ngocok kontolku dengan cepat, aku
sampai menahan pundak Olla Ramlan yang miring membungkuk, aku sampai
tengadah merasakan kocokan nakal itu
“Aaaaaaaauh .. aaaaaaaaaoh
...aaaaaaaaaaaarggg .. tanteeeeee aaaaaaah .. teruus Tante .. ayoo Tante
Ollaaaa .. ngocoknya yang bervariaasi aaaaaah . aduuh tante .. ngocok
terus ngeremes .. nakaal aah Tanteku ini .. ssssssssssssssh ssssssssshhh
hhhh .. “ erang dan desiku tak karuan merasakan kocokan demi kocokan,
remasan demi remasan itu.
Dengan posisi jongkok itu, Olla Ramlan
kemudian membuka mulutnya, memasukan kontolku ke dalam mulutnya, kulihat
pipi Olla Ramlan sampai menggelembung dimasukin kontolku, pemandangan
yang sangat merangsang sekali, aku suka melihat Olla Ramlan mulutnya
tersumpal kontolku itu.
Kepalanya maju mundur dengan perlahan lahan
melakukan oral kontolku, kurasakan giginya bergesekan dengan kontolku,
kurasakan kenikmatan luar biasa dioral oleh janda haus kontol ini.
“Teruuuus
aaaaaaaah .. uuuuuuuuh .. enaaaknya .. teruus mmhhhhhh .. aaaauh ..
oooooh .. Tanteee aaaaaaah .. Tante Olla nakaaaaaaal aaaaaaaaaah …
sepong .. sepong “ lenguhku dengan suara yang kuatur tidak dengan
berteriak itu, aku mendesis desis, aku sampai mendongak, tanganku
merogoh ke dadanya yang masih terbungkus dengan baju dan bra itu,
kuremas remas membuat Olla Ramlan semakin menggila melakukan sepongan
nakal tanpa mengeluarkan kontolku
Olla Ramlan kembali menyepong tiga kali sampai kontolku dikeluarkan, bunyi keluar kontolku sampai nyaring
“Creeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeep “
“Sssssssssssshhh
sssssssssssshhh ssssshh hhh .. Taaantee .. Oooolllaaa .. pengin gin ..
di di coblooos .. “ pinta Olla Ramlan dengan bibir gemetar penuh air
liur itu, air liurnya sampai menetes ke lantai
“Mainin kontolku Tante .. lagi donk .. ntar nggak keluar marah repot aaaah “ pintaku yang disambut senyum mesum Olla Ramlan itu.
“Huuuh
.. kontol kok ngacengnya keras begini, sayaaaang .. makanya Tante nggak
tahan lihat kontolmuuu … “ sahut Olla Ramlan yang selalu mengaku ingin
sering sering melihat, memegang kontolku itu.
Olla Ramlan kemudian
mengocok kontolku lagi, kali ini dengan cepat, sehingga aku sampai merem
melek merasakan tangannya yang lentik itu memegang kontolku
“Aaayooo
aaaaaaaaaaaaah … aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh ……..mmmmmmmmmmmmmmmmhhh …
duuuuuh aaaaaaaaauh .. enaaaaaak .. teruus taaaaaaanteeee .. nikmaaatnya
…. Uuuuh .. kontolku aaaaah .. sudaaah aaaaah .. tanteeee ..
sudaaaaaaaaah “ ingatku dengan menahan tangan Olla Ramlan itu, Olla
Ramlan memandangku dan kemudian bangun dengan memegang kepalaku dan
dilumatnya rakus, kubalas lumatan itu. Kami saling menghisap penuh nafsu
di pelataran parkir itu. Kami menyudahi lumatan kami dengan nafas
memburu
“Segeeeeraaaaaaa .. masukin kontolmu, sayaaaaang .. tante
nggak tahaan pengin dikawin lagi .. kawini tante yaaa .. Tante Olla
Ramlan pengin lagi .. pengin diewe dan dientot sama kontooolmuuu ..
ayolah kontol … masukin kontolmuu “ ajak Olla Ramlan dengan berdiri.
Tangan Olla Ramlan tidak melepaskan pegangan pada kontolku itu.
“Naikan
paha Tante yaaa … angkat dan silangkan ke belakang pahaku yaa .. paha
tante aku tahan dengan tanganku .. “ ucapku yang disambut dengan remasan
nakal di kontolku
“Iyaa yaaaa .. uuuh .. segeraa .. coblos ..
masukin .. genjot .. “ sahut Olla Ramlan yang sudah tidak tahan pengin
kawin lagi itu.
Kaki kanan Olla Ramlan naik kemudian tanganku
menyusup dan memegang pahanya dari bawah, kaki itu dilingkarkan ke
belakang pahaku dekat pinggang, aku kemudian mendorongkan kontolku yang
dipegang oleh tangan Olla Ramlan
“Pelaaaaan ya, sayaaang .. kontolmu
kegedeaan untuk Tante Ollaaaaaaaaa .. uuuuuuuh .. pelaaan aaaaaaaaah
saaaaaaakit … “ rintih Olla Ramlan ketika kontolku kutekan dengan kuat,
Olla Ramlan sampai bersender kuat ke body mobilku sebelah samping,
kutekan perlahan namun kuat membuat Olla Ramlan sampai meringgis
merasakan tekanan yang mengebor memeknya
“Ooooh .. enaaaknya ..
enaaknya memek Tanteee dibor .. ooh .. kontol .. ayo kontol . kontolmuu
…….aaaaaaaaaaaaauh . tahaaaaaaaaaan .. taaaaaaaarik .. tekaaaaaaaan lagi
.. yaa yaaaa .. aaaaaaaauh teruus sayaaang .. maaau separo .. rasanyaa
aaaaaaaaaah … kontolmu hangaat .. aduuuh .. tante pengin jepit kontolmu
sampai pagi .. ayolah sayaaang .. maju dan mundurkan kontolmuu ..
aaaaaaaaaaaauh .. iyaa aaaaaaaaaaah .. aaaaaaaaaaauuh
……..mmmmmmmmmmmmmmmmhhhh .. oooooooooooooh “ rintih Olla Ramlan dengan
mendongak, tubuhnya penuh dengan keringat, pakaiannya setengah membasah
diburu nafsu syahwatnya yang tak terkendali itu.
Aku menahan paha
mulus yang semakin merapatkan diri seiring kontolku melesak lebih dalam,
sejenak aku berhenti merasakan kenikmatan dan kehangatan lubang syahwat
Olla Ramlan itu. Kurasakan pilinan nakal dinding memeknya yang menjepit
kontolku, kurasakan remasan lembut di batang kontolku itu
“Kooontolmuu
hangaat, sayaaaang ooooh .. indahnya kawin sama kamuuu .. tanteee ..
aaaaaah .. pengin teruuus .. ayoo amblasin kontolku .. genjot aaaah ..
ayoo sayaaaaaaaang ..cepaat aaah .. jangan lama lama donk .. ini tante
nggak kuat menahan besarnya kontolmuuu .. memek tante benar .. benar
nggak karuaaan rasaanyaaaa .. aduuh yaaang .. sayaaaaaaang .. tante
digenjot donk “ rengek Olla Ramlan yang menungguku maju mundur itu.
“Kaau
aaah Tantee .. aku sering nggak tahan bayangi tubuh montok tantee ..
aaaaah .. aku puaas bisa menikmati kemulusan tubuhmu … oooh “
“Iyaa
aaaah .. nikmati sayaaang .. tubuh Tante Olla Ramlan menjadi milikmu ..
rangsang Tante Olla sepuasmu .. tante udah nggak tahaaaan .. ayoo ..
amblasin .. amblasin .. teruus tekaaaaan yaaa .. aaaaah .. dikit lagi
sayaaaaang .. memek tante makin hangaaat .. aaaaaaaaaaaauh .. uuuh ..
lihaaaat .. atas memek Tante Olla menggelembung .. kontolmu nakal ngebor
memek Tanteeeeeee .. aduuh yaaang .. tanteee nggak karuan rassanya ..
kontolmu hangat bangeeet “ rintih Olla Ramlan dengan kepala menggeleng
geleng merasakan kenikmatan cinta yang kuberikan, kontolku kutekan lagi
setelah kutarik, perlahan lahan kontolku akhirnya mentok membentur jalan
buntu, kurasakan kontolku dijepit luar biasa ketat dalam memek basahnya
yang sudah tersumpal kontolku itu.
Janda dengan tangan bertato ini
semakin basah tubuhnya, matanya merem melek merasakan kontolku sudah
melesak dalam dan membentur ke bagian terdalam memeknya yang berkedut
kedut meremas remas kontolku nakal. Olla Ramlan kemudian membuka matanya
perlahan, nafasnya diatur dengan hembusan dan tak tarikan
“Gimaanaa rasa memek Tante Olla Ramlan .. sayaaaaaaaaaang “ tanya Olla Ramlan dengan merangkulkan kedua tangannya ke pundakku.
“Nikmaat Taaan .. uuuh .. nggak tahan genjot memek Tanteee “ ucapku yang bersiap pasang kuda kuda menggenjot
“Sabaaar
yaaaang .. tahaan dulu .. biarkan tante menikmati saat indah ini ..
uuuuuuuuh .. waaalaaaaau aaaaaaaah .. uuuh .. nikmaaaaaatnya .. yaaa
aampuun . aaaoh sayaaang aduuh sayaaaaaaaang rasanyaa aaaaaaaaaaaah ..
taaak bisa dilukiskaaan .. memek Tante merasakan kehangatan kontol
nakalmuu .. sebentaaaar .. bentaaar yaaaaaaaaaaang .. oooooooooooooooh
…. Aaaaaaaaaaauh … hmmmmmmmmm…. Rasanyaa aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah ..
silahkan , sayaaang genjotin memek Tante Ollaaa .. pelaan dulu yaaa ..
aduuh .. “ rintih Olla Ramlan dengan bibir tergigit itu. Matanya
terpejam ketika aku mulai menggenjotnya pelan pelan
“Aaaauh ..
aaaaaaaaaaah .. ssssssssssssshh sssssssssshh hhh .. ooh . sayaaang
teruus .. genjot .. ya tekaaaaan .. tarik .. ayo sayaaang .. aaaaaaauh
.. uuuh aaah uuh aah uuh aah uuh .. “ lenguh Olla Ramlan ketika aku
mulai menggenjot memeknya maju mundur, kurasakan setiap genjotan itu,
kurasakan gesekan kontolku dengan dinding memeknya, kurasakan gesekan
yang membuat kontolku semakin betah terus mengobok obok memek Olla
Ramlan itu.
“Jadilah perekku Tante Olla, yaa .. uuuuuuuuh …. Aaaaaaah .. sayaaaaaang “ ucapku tak karuan sambil maju mundur sangat nikmat
“Terseraaah
.. asal genjotin memek .. aaaaaaaaaaaaauh sayaang .. duuh . uuuh ..
kontolmu sesaaak .. tapi aaaah .. gesekannya mantaaaaaaaaaap .. teruus
yaaang .. teruus .. bor meemeek taaaante .. aduuh .. aaaaaaaaaaauh
sssssssssssssssh sssssssssshhh .. hhhh .. nngggg .. ngggg .. ngggg ..
mmmmmmmhh .. ssssssshh ssssssshhh hhh .. “ desis dan rintih Olla Ramlan
yang berdiri aku kawini dengan kupepet ke mobilku itu.
Olla Ramlan
mengimbangi sodokanku dengan maju mundur sehingga setiap genjotanku
semakin lama semakin nikmat saja, Olla Ramlan sampai matanya memutih
menerima genjotanku itu, nafasnya sangat memburu menikmati setiap
sodokanku yang nakal itu.
“Teruuus .. kontool .. teruus ..
ayoolaaaaaah kontol ,… keluaarkan pejumu .. keluarkan bibitmuu .. hamili
tanteee .. hamili .. demi kontoooooooooool .. aaaaaaaaaaaauh
…aaaaaaaaaaaaaaah .. ooooooh .. aaaaaauh .. uuuh .. huuuh ..
fuuuuuuuuuuuuuh … “ lenguh Olla Ramlan dengan mata masih memutih
merasakan nikmatnya aku menggenjot semakin gencar, aku nakal tanganku
masuk ke dalam bajunya lewat bawah kemudian naik menerobos cup branya
yang kuangkat ke atas.
Sambil berdiri saling menggenjot dan memacu,
kuremas remas buah dadanya lebih keras sehingga Olla Ramlan sampai
menggelinjang tak karuan aku kawini dengan terpepet di mobilku itu,
tangan Olla Ramlan sampai memegang kuat tubuhku itu. Kaki kanannya yang
masih kutahan agar jangan sampai turun, aku terus menggenjotnya lebih
cepat, genjotan demi genjotan cepat kami lakukan
“Teruus aaaaaaaaaah
.. teruus .. ayoo .. tanteee maaaaau aaaaaaaaaaaaaaaah .. ooooooooh
enaaaaaaaaaaak .. jangaaan berhenti .. genjot teruus .. sodok aaaaaaaauh
.. aaaaaaaaah .. uuuuuuuh ..aaaaah .. uuuuh “ lenguh Olla Ramlan tak
karuan itu.
“Iyaa aaaah .. nanti bobok bareeeng yaaa .. aaaaaaaauh ..
tante aaah .. kontolku maaau ngocor .. jangan sedot lagi yaaaa “
erangku sambil terus maju mundur, kuremas remas buah dadanya itu dengan
keras sampai membuat Olla Ramlan mendongak ke atas, rambutnya yang
panjang itu kembali acak acakan, kurasakan memeknya menyempit dengan
cepat, kurasakan Olla Ramlan hendak orgasme itu,
Genjotan demi
genjotan itu sampai membuat Olla Ramlan merenggang kuat dengan
mendongak, memeknya sudah tidak kuat, mencengkeram kuat, Olla Ramlan
mendongak membuat busur panah, tubuhnya melengkung tegang
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah
“ erang panjang Olla Ramlan degan tubuh tegang, tubuhnya kemudian lemas
tak berdaya dalam genjotanku itu.
Kutahan tubuhnya sebentar,
kurasakan kontolku disiram cairan hangat lagi, sampai merembes ke paha
kami membuat mata Olla Ramlan terbuka lagi.
“Oooh .. kamuu aaaah ..
jahaat aaaaaaaaah .. katanya keluaar bareeeeeeeng .. Tante Ollaaa nggak
kuaat aaaaaaaaaaaah “ rengek Olla Ramlan dengan wajah berantakan namun
tetap saja menggairahkan, kutarik tubuhnya kemudian aku membuka pintu
mobil itu.
“Ayoo .. cabut dulu .. Tante Olla nungging .. “ perintahku
dengan paksa menarik kontolku, membuat Olla Ramlan menjadi terkejut,
sontak badannya kembali mendapatkan kekuatan
Kurasakan gesekan nakal dinding memek Olla Ramlan itu, kurasakan kontolku terasa sangat basah disiram cairan hangat itu.
Kuelus
elus pahanya yang mulus itu, kaki kanan Olla Ramlan kemudian naik ke
lantai mobilku, aku kemudian menurunkan pinggangku, kemudian kontolku
kutekan lagi, kupegang tangan Olla Ramlan sebelah kanan, sedang tangan
kiri Olla Ramlan menekan ke lantai mobil.
“Duuh aaaaaaaaaaaaaaaaah “ tolak Olla Ramlan
“Dasaar
muka pengen kontol .. jangan seenaknya yaa “ ledekku dengan memaksakan
kontolku kuhujamkan sehingga Olla Ramlan sampai hendak terjerembab ke
depan itu, namun aku sudah memegang tangan kanannya ke belakang, Olla
Ramlan menahan kuat sambil meringgis kesakitan
“Aaaaaaampuuuuuuuuuuun
aaaaaaaaaaaah … “ erang Olla Ramlan yang sudah tidak kuat lagi itu, aku
kemudian menggenjotnya dengan cepat, tangan Olla Ramlan sampai memukul
mukul ke lantai mobil itu.
Genjota demi genjotan keras aku lakukan,
Olla Ramlan meraung raung tak karuan merasakan kontolku menghujam hujam
keluar masuk, aku sudah tidak tahan lagi, tiga menit aku menggenjotnya
cepat, aku merasakan kontolku tak kuat lagi, aku terus maju mundur,
kurasakan aku pun mencapai klimaks
“Taaanteeee dikiiiiit
laaaaaaaaaagi ..aaaaaaaah uuuuuuuuuuh .. aaaaaaaah .. uuh “ lenguhku
dengan suara tak karuan itu, genjotan demi genjotan, kuhujamkan kontolku
dalam dalam ketika aku sudah tidak kuat menahan orgasmeku, aku tegang
tak karuan mengucurkan spermaku dalam dalam di memeknya.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “
“Craaaaaaaaaat .. craaaaaaaaat .. craaaaaaaaat .. craaaaaaaat “
Kontolku
menembakan sperma dengan kuat, kurasakan tembakan itu membentur dinding
buntu. Lendir kental itu langsung berbalik arah, memaksa keluar dari
sela sela memek Olla Ramlan yang menjepit kontolku yang kian melembek,
aku diam dengan nafas tak karuan, Olla Ramlan sampai ngos ngosan aku
kawini itu.
Kami diam sejenak merasakan sisa sisa orgasme, tak
kusangka memek Olla Ramlan seperti menyedot nyedot kontolku, sehingga
kontolku seperti disedot isinya
“Oooh tantee ..aaaaah .. memek tante
suka menghisap lendirku .. uuuh .. tante nakaaaaal aaaaaaah “ ucapku
dengan menahan tubuh Olla Ramlan itu, Olla Ramlan membuka matanya
“Siaal
aaaaaah .. itu kontolmu ngocor sendiri . payaaaaaaaaah aaaaaaaaah “
Olla Ramlan dengan mendorong pahaku, sehingga aku langsung mencabut
kontolku, aku langsung naik ke dalam mobil dengan celana masih berada di
dengkul, Olla Ramlan pun masuk ke dalam, aku kemudian menuju ke jok
depan dengan menarik jok khusus tempat aku nyetir, kontolku masih
berlendir kental. Olla Ramlan naik ke dalam, tiduran sebentar di jok
belakang, kuambil kunci mobilku di saku, kuhidupkan dan AC kunyalana,
perlahan lahan Olla Ramlan menggeliat kemudian melihatku dengan
tersenyum, Olla Ramlan kemudian berpindah ke depan.
Ketika duduk
melihatku yang masih diam dengan kontol penuh lendir, Olla Ramlan hanya
tersenyum saja, kemudian melepaskan bajunya yang lecek itu, branya
dilepaskan, sehingga bongkahan busungan dada itu menjadi santapan nakal
mataku
“Jangan lihat lihaat nafsuin gitu .. kita nggak bisa pulang
kawin lagi lho .. sini lap kontol kamu dengan bra milik Tante Olla “
ucap Olla Ramlan dengan langsung mengelap kontolku dengan telaten. Bra
itu kemudian menjadi ada lendir banyak menempel, Olla Ramlan menarik
roknya kemudian ikut mengelap memeknya yang memerah itu, bajunya
kemudian dipakai lagi, branya kemudian diletakkan di lantai mobil.
“Jalaaan
deh yaaang .. ke rumah yaa .. sampai rumah kita kudu telanjang bulaaat
.. kita kawin di mana mana .. ini Tante mau telpon Mbak Terry sama si
chef Faraaah .. kita pesta seks .. yaaa “ bisik Olla Ramlan dengan
menaikan celanaku yang masih di pahaku itu.
“Tutup kontolmu .. “ bisik Olla Ramlan dengan menyeringai mesum itu.
Aku tersenyum kutarik celanaku dan kurapikan lagi, kemudian aku langsung mengelus elus paha mulus Olla Ramlan itu
“Pahamu yang kusuka Tanteee “ pujiku
“Sudahlah
yaaang .. sayaaang jalan deeeh .. “ ujar Olla Ramlan dengan
menyenderkan kepalanya di dadaku, mobil aku jalankan, aku sampai tidak
bisa konsen karena pandangan vulgar di dekat tanganku, di mana memek
Olla Ramlan sangat merangsang itu. Mobilku keluar parkiran, suasana
sepi, hanya satpam saja yang tampak, mobilku keluar area gedung kemudian
langsung menuju ke arah Monas. Ketika aku memindah gigi, aku sesekali
mengelus elus memek Olla Ramlan
“Memek Tante Olla .. aaaah .. aaaku suka “ ucapku yang ditepis oleh tangan Olla Ramlan itu
“Jangan
nakaaaaaaaaaaal .. nanti Tante Olla layani lagi nafsumu .. tante juga
belum puas nih… berikan kenikmatan yang romantis di kamar Tante yaaaa ..
Tante Olla mendambakan kehadiranmu di kamar tanpa pakaian .. “ ucap
Olla Ramlan dengan mendelik padaku, Olla Ramlan kemudian kembali
menyenderkan kepalanya
“Trim .. kamu sudah ngawini Tante Olla ..
tante puas .. tapi kuraaaaaaaaaaang hihihihi .. yuuk .. pulang .. memek
tante pegal pegal nih .. perlu rehat dulu .. sebelum kamu genjotin lagi
.. “ ucap Olla Ramlan dengan memejamkan matanya itu.
Empat puluh lima
menit kemudian kami sampai di rumah Olla Ramlan, Olla Ramlan turun
dahulu setelah aku menghentikan laju mobilku, Olla Ramlan kemudian
membuka gerbang, lalu membuka garasi, lampu garasi dinyalakan, kemudian
aku memasukan mobilku, di depanku ada mobil terparkir, mobilku sampai
masuk, Olla Ramlan kemudian meninggalkan aku yang memarkir mobil, aku
kemudian menyusul ke dalam, ketika sampai dapur itu aku tak karuan,
melihat Olla Ramlan yang membuka lemari es dengan bertelanjang bulat,
kemudian berbalik memberikan minuman dingin padaku
“Copot pakaianmu
.. di rumah Tante .. kamu nggak boleh make pakaian .. kudu telanjang ..
biar nanti bisa melihat kontolmu teruuus .. ayoo tuh .. dah ngaceng lagi
.. pengin kawin lagi sama Tante Olla ya ?” goda Olla Ramlan dengan
menghindar niatku merengkuh
“Iih .. nakaal yaa “ ledek Olla Ramlan
yang sudah keburu melangkah, aku mengejarnya Olla Ramlan pun langsung
menghindar, namun akhirnya terpepet di pintu kamarnya yang masih
terkunci
“Mau kemana kau Tanteee .. kontolku pengin coblos lagi ..
aku juga belum puas Tantee “ rengekku dengan memegang kontolku yang
ngaceng.
“Di dalam kamar atau di luar kamar, sayaaaaaaaaaang “ Olla Ramlan memberikan pilihan
“Di kamar donk .. buka dong “ ucapku dengan nada memburu.
“Kuncinya
di tasku sayaaang .. tuh tasnya .. ambil donk .. “ ucap Olla Ramlan
dengan manja, aku pun mundur dan Olla Ramlan menatap kontolku tidak
berkedip itu, kulemparkan tasnya dan Olla Ramlan menangkap, kemudian
membuka tasnya, kunci dipegang dan kemudian membelakang aku, aku tidak
tahan, kupeluk dari belakang dan kontolku kutempelkan ke belahan
pantatnya sambil tanganku meremas dua bukit kembarnya itu
“Aaaaaaaaih .. nakaaaaal aaaaaaah .. ngeremes susu tante tanpa ijin “ goda Olla Ramlan dengan tergelak.
“Milikku
.. susu Tante Olla milikku “ ucapku sambil menggesek gesek kontolku
itu, tanganku meremas remas nakal, pintu kamar terbuka, dan luar biasa
harumnya, kulihat ranjangnya yang empuk itu, Olla Ramlan berusaha
melepaskan pelukanku
“Disanalah .. buat Tante Olla Ramlan mengerang
erang .. merintih rintih .. sabar ya sayaaaang .. sabaar yaaa .. kita
mandi dulu .. tante mandiin kamu yaa .. nih badan kita bau keringaaat ..
“ bujuk Olla Ramlan yang melihatku tidak tahan meremas pantatnya itu.
Aku pun akhirnya mengalah, kutarik tanganku dan kuhujani ciuman di
pipinya
“Makasih Tante Olla yang sudah aku kawini dan akan selalu aku
kawini kapan saja .. yuk mandi tantee .. aku sudah tidak sabar
menggeluti Tante Olla di ranjang itu … akan kupompa memek tantee lagi “
ucapku sambil menarik tangan Olla Ramlan menuju kamar mandi di kamar
itu, kami pun mandi dengan cepat cepat, kami saling menyabuni dan
mempermainkan alat kelamin kami berlawanan, kami hanya saling bercanda
ringan tapi vulgar.
Sungguh merupakan pengalaman yang luar biasa
bagiku bisa mengewe, menggenjot, mengawini Olla Ramlan yang cantik,
seksi nan montok, tubuhnya yang putih mulus, buah dadanya lumayan besar,
belum lagi aku suka dengan kemulusan pahanya itu. Sudah dua kali aku
memakai memeknya dengan kusodok sodok dengan kontolku. Olla Ramlan
tersenyum senang karena puas aku memberikan layanan birahi yang selama
ini selalu tertahan karena menjadi janda. Aku juga sering tidak tahan
membayangkan Tante Olla Ramlan ini, kemlusan tubuhnya, apalagi aku
selalu tergoda dengan pahanya yang mulus itu. Kontolku sering ngaceng
jika melihat pahanya itu, kini aku bersama dengan Tante Olla Ramlan yang
haus kontol itu mandi bersama sebelum kami meneruskan kembali gairah
syahwat kami yang belum tersalurkan. Kami berdua telanjang bulat di
kamar mandi itu, aku langsung diguyur dengan pancuran itu, Olla Ramlan
pun ikut memelukku dengan tangannya nakal memegang kontolku yang ngaceng
itu. Kontolku diremas remas dengan nakal, tinggi tubuhku hampir sejajar
dengan Olla Ramlan itu, sehingga kami mudah saling memagut ditengah
guyuran kran shower itu, kami saling memagut, dan tanganku nakal
mengelus elus pantatnya dan kupepetkan ke tubuhku, sehingga kontolku
menempel di belahan memeknya yang hangat itu, air hangat itu mengguyur
tubuh kami.
“Tanteee “ kataku dengan menarik kepalanya yang basah itu
“Yaa, sayaaaang .. “ balas Olla Ramlan dengan tersenyum padaku
“Kita
kawin lagi ya Taaan .. aku belum puas ngewein Tante Olla .. segera
Tanteee .. oral kontolku yaa .. aku ndak tahan melihat tubuh polos Tante
Ollaaaa .. please .. emut kontolku dulu deh “ ajakku dengan menekan
kepala Olla Ramlan agar turun, sambil tersenyum Olla Ramlan menahan
tekanan tanganku
“Hmmmm .. Tante Olla nggak menolak permintaanmu
sayaaang .. Tante Olla akan layani … apalagi ngemut kontol besarmu ini
.. uuuh .. kontolmu .. sayaaang .. Tante Olla ketagihan .. Tante jadi
maniak sama kontolmuuu “ jawab Olla Ramlan dengan turun dan akhirnya
jongkok sambil meremas dan mengock ngocok kontolku dengan lembut di
tengah guyuran shower itu.
“Tante Olllaaa .. benar benar nafsuin aku
.. nih .. tak sabar mencoblos lagi aaaaaah .. uuh teruus Taaan ..
ngocoknya pelaaaaaaaan .. “ erangku merasakan kocokan tangan lentik Olla
Ramlan itu dengan perlahan lahan membuat tensi darahnya naik, aku
semakin terangsang, kumatikan shower kran itu sehingga air hangat itu
berhenti, kulihat Olla Ramlan menjilati buah zakarku dengan lidahnya.
“Lihat
Tante Olla make baju aja akuu .. terangsang .. apalagi telanjang ..
teruus .. Tanteee .. aduuh tanteee .. nggak tahaaaaaaaaan “ ucapku
dengan menahan kepala Olla Ramlan yang sudah mengemut kontolku sesak
dalam mulutnya itu, dengan rakus kontolku dikeluarmasukan, kontolku
terasa nikmat sekali dioral oleh Olla Ramlan.
“Taaaaaaaaaaaan
aaaaaaaaaaaaaaaaah .. uuuuuuuuuuuuh “ lenguhku merasakan nakalnya kepala
Olla Ramlan maju mundur bermain main dengan kontolku, tak terasa aku
pun semakin lama semakin panas, keringat mulai keluar dari tubuhku. Aku
menjadi tidak tahan, kutahan kepalanya, Olla Ramlan pun berhenti
“Sialaan
kaaau .. Tante Olla sedang enaaak enaaak ngemut kontolku kok di stop “
protes Olla Ramlan dengan kesal sambil meremas kontolku, Olla Ramlan
kemudian berdiri, aku membungkuk kemudian kakinya kuangkat, sehingga
Olla Ramlan menjadi goyah dan langsung menggelanyut manja di tubuhku.
“Mau bawa kemana tante ini, sayaaaaaaaang “ tanya Olla Ramlan dengan mengelus elus pipiku
“Ke ranjang tantee .. saatnya aku menggeluti tante nakal ini … “
“Iih
.. emang Tante Olla nakal ya ?” goda Olla Ramlan dengan tersenyum malu
malu padaku, tangannya merangkul pundakku, buah dadanya ditekankan lebih
rapat ke dadaku, rambutnya yang basah itu menambah indahnya tubuh janda
doyan kontol maniak kawin ini. Kubawa keluar wanita cantik maniak
kontol ini ke ranjang, kuhempaskan tubuhnya ke ranjang empuk itu, tubuh
mulus tanpa cacat, telanjang bulat tanpa sehelai benangpun, ditariknya
selimut untuk menutupi tubuhnya di bagian memeknya itu, agar bisa
menggodaku, aku pun tidak tahan, kutarik selimut itu
“Jangan kau tutupi memekmu, tantee .. lihat kontolku juga terbuka “ ujarku dengan tersenyum
“Sayaaang
.. tante nggak tahaaan .. kalo lihat kontolmu .. tante buka ya “ sahut
Olla Ramlan dengan membuang selimut yang masih terlipat itu ke lantai.
“Naaah
itu baru Tante Olla Ramlan .. aku suka sama memekmu Taaan .. jembutmu
itu lho .. kau sudah basah ya Taaan .. nggak tahan aku kawini lagi ?”
sahutku dengan duduk di sampingnya, aku kemudian tiduran di samping
tubuh mulus montok yang kemudian ikut menghadapku sambil tiduran
menyamping, sehingga aku menjadi terangsang, ku elus elus pelan pelan
pahanya yang mulus itu, Olla Ramlan terpejam merasakan elusan itu
“Oooh
sayaaaaaaaang … teruuus yaaa .. elus .. eluuus .. rangsang Tantee ..
aduuh, sayaaaang .. kaaau .. ah romantis .. kauuu .. uuuuuuuuuh ..
buaaaat Tante Olla bertekuk lutut padamuuu “ ucap Olla Ramlan dengan
mata terpejam merasakan elusan tanganku di paha kirinya itu, kudorong
tubuhnya sehingga Olla Ramlan menjadi telentang sambil membuka matanya
“Jangan
buru buru, sayaaang .. kita lakukan foreplay .. Tante sampai tak
berkedip memandang kontolmu itu .. iiiiiiih .. kontolmu ngacengnya ndak
karuaaan .. aduuh sayaaang . tante ndak bisa bayangi .. otak tante cuma
terisi kontolmu mulu .. aduuh sayaaaang .. “ ucap Olla Ramlan yang
memburu nafsu sambil meremas remas kontolku dengan tangannya yang lentik
perlahan lahan. Kubiarkan wanita yang penuh kehausan birahi itu
memegang kontolku sambil badannya naik sehingga menjadi terduduk, Olla
Ramlan tangannya selalu gemas memegang kontolku terus, membuatku sampai
menggeleng geleng
“Ada apa, sayaaaang “ tanya Olla Ramlan dengan menjilati bibirnya sendiri
“Tante sering ndak mau lepas dari kontolku .. “ ucapku pelan yang membuat Olla Ramlan membeliak matanya
“Aduuuh,
sayaaaaaaaaang .. tante emang nggak tahaaaan .. tangan Tante Olla
sering gemes megangi kontolmu ini .. Tante Olla aaaaah .. suka mainin
kontolmu ini .. uuh .. sayaaaang .. baiklah sayaaang .. tante lepaskan
kontolmu yaaa .. tapi buat tante malam ini benar benaar menjadi seorang
wanita .. buat tantemu ini mengerang erang, merintih rintih kepuasan ..
setubuhi Tante Olla sayaaang .. marilah sayaaang … “ ajak Olla Ramlan
dengan tiduran telentang lagi, kedua pahanya dibuka lebar lebar, aku
sampai tak berkedip memandang ke memeknya yang basah itu, lubangnya
sudah menyempit sejak aku mengawini di parkiran gedung kantorku itu.
Kuusap
usap pahanya sebelah kiri itu, kurasakan kemulusan dan kehalusan
kulitnya, kutatap Olla Ramlan yang terpejam merasakan elusanku
“Sssssssssssssssssshh
sssssssssssshh hhhh .. sayaaaang .. ooh .. teruus yaaaaang .. teruus …
tanteee .. aaaah .. tantee sukaaa digituin .. teruuus yaaaang “ desis
Olla Ramlan dengan suara mendesah dan merintih, sambil mengelus paha
mulusnya itu, aku kemudian membungkukan badanku, kemudian menciumi
memeknya yang basah itu, sontak Olla Ramlan langsung terbuka matanya
“Aduuh,
sayaaaang .. geli aaaaaaaaaaaaah … “ ucap Olla Ramlan yang kepalanya
kemudian terangkat melihatku menciumi memeknya itu. Habis itu aku
kemudian menjilati bagian tepat di selakangannya, kemudian menyusuri
kemulusan kulitnya dengan lidahku
“Ooh noo .. sayaaaaaaang .. rasanya
aaaaaaaah .. teruus yaaang .. teruus .. rangsaang tanteee .. “ desah
Olla Ramlan semakin tak karuan sambil merapatkan pahanya sehingga ruang
gerakku menjadi terbatas.
Aku menjilati pahanya perlahan lahan,
sampai di dengkulnya itu, kemudian kembali lagi ke atas menciumi kulit
paha sampai di perutnya, pusarnya aku jilati sampai membuat tangan Olla
Ramlan memegangi kepalaku, kuciumi kemudian aku naik sampai ke bongkahan
buah dadanya itu, puntingnya yang tidak begitu besar aku jilati
“Uuuuuuuuuuuuuh
.. sayaang .. kau nakaaaal aaaaaaaah .. tante bener bener nggak nahaaan
… tante nggak tahan kamu elus elus terus paha Tantee Olla .. uuuh ..
sayaaaang .. jangan biarkan tante merengek rengek padamuuu “ ucap Olla
Ramlan yang tidak tahan aku rangsang itu
“Akan kubuat tanteku
menyembah nyembah kontolku .. akan kubuat tante mengiba iba minta
disetubuhi .. “ ledekku dengan tersenyum padanya.
“Aduuh sayaaaang ..
tante jadi nggak karuaaan aaaaah .. please aaaaah .. demi kontolmu …
tante rela lakukan apa sajaaaa … “ ucap Olla Ramlan dengan pasrah.
Kuisap puntingnya itu sambil tanganku mengelus elus pahanya, Olla Ramlan sampai berusaha menggeliat
“Iyaaaaaa
aaaaaaaaaaah .. iseeeeeep .. aduuh yaaaang .. kamu benar benar nakaaal
aaaaah … tante jadi ..aaaaaaaaaah .. sayaaaang .. duuh memek tante suka
kau coleki .. naaakaaaaaal aaaaaaaauuh “ erang Olla Ramlan merasakan
jariku menusuk ke memeknya itu, selakangannya langsung menaik ketika aku
mencolek itu, sehingga jariku lebih dalam terbenam, kurasakan
kehangatan memeknya, kemudian kucongkel jariku dalam memek basah itu
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaoh
oooooooooooooooooooh .. sayaaaaaaaaaaaang .. aduuuuuuuh .. enaaaknyaaaa
.. duuh .. jarimu nakaaal yaaaang … memek tante terasaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaah . melayaaaaang … “ desah dan rintih Olla Ramlan tak
karuan dengan menggeliat sehingga isapanku di punting susunya terlepas.
Aku
semakin tidak tahan, kutindih tubuh mulus yang keringatnya membanjir
itu, kemudian kuangkat tangannya, bagian keteknya itu ciumi membuat Olla
Ramlan menjadi geli
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaoh .. yaaaaang
aaaaaaaaaaah .. aduuuh .. geli aaaaaaaah .. mending tantee kontoli
cepaaaaaat “ rengek Olla Ramlan dengan mengelus elus punggungku itu,
kemudian aku menjilati bagian dadanya dan naik ke lehernya, bibirku
bertemu dengan bibir Olla Ramlan yang menjilati jilat tidak tahan itu,
kupagut bibirnya, kami kemudian saling berpagutan mesra, Olla Ramlan
melingkarkan kedua kakinya menjepit pinggangku.
“Creeeeeeeeeeep “
Terdengar lepasnya suara pagutan setengah lumatan itu.
“Kamu
benar benar nakal sayaaang .. sekarang gantian Tante Olla nakalin kamu
yaa .. Tante Olla tak terima kenakalanmu .. awas yaaa “ goda Olla Ramlan
dengan menekan ke dadaku, Olla Ramlan kemudian kembali memelukku,
kemudian tubuhnya berusaha menggulingkan aku, aku pun mengikuti arah
tubuh Olla Ramlan yang ingin menindihku
“Tak adil .. aaah .. Tante
Olla pernah menindihku di kantor .. masak aku nggak boleh nindih tubuh
Tante Olla .. terus aku genjotin memeknya “ ucapku dengan tersenyum
“Nanti
saja, sayaaaang .. kamu boleh tindih tubuh Tante Olla sambil kawin ..
sekarang Tante Olla ingin membalas kenakalanmu … kontolku akan buat
Tante kelimpungan .. dasar kontol kau “ ucap Olla Ramlan dengan
menduduki di selakanganku, kontolku menempel di belahan lubang memeknya,
Olla Ramlan kemudian menggesek gesekan memeknya itu batang kontolku
“Uuuh .. cewek nakaal aaaaaaaaaaah .. tante naaakaaal nih .. “ ucapku melihat kenakalan janda beranak satu yang haus seks.
“Demi
kamu .. Tante Olla mau nakaaaal .. karena kamu nakaaal .. maka Tante
Olla juga nakal donk “ ucap Olla Ramlan dengan mengibaskan rambutnya
yang masih basah itu.
“Aku senang bisa nidurin Tante Olla … “ sahutku
sambil kembali mengelus elus pahanya yang mulus itu. Olla Ramlan sampai
menahan tanganku yang nakal
“Kamu senang sama paha Tante Olla yang mulus ya ?” goda Olla Ramlan dengan tersenyum nakal nan mesum padaku.
Aku mengangguk pelan dan Olla Ramlan pun ikut tersenyum
“Tante
Olla nggak mau hanya ditiduri .. tante pengin dipuasi sama kontolmu
ini, sayaaaang … buat tante menggelepar digenjot sama kontol nakalmu ini
.. “ ucap Olla Ramlan dengan memundurkan selakangannya kemudian kembali
memegang kontolku
“Tante nakaaal .. suka megangi terus kontolku ..
ayo deh Tantee .. aku pengin genjot tante .. tapi tante di bawah “
ajakku tak kuat menahan libidoku pada wanita telanjang bulat yang
menduduki aku ini.
“Waduuh .. kamu kok buru buru sih .. sekali lagi
kasih tante kesempatan donk .. mainin kontol nakalmu itu .. ini enak
banget sayaaaaaaaaang “ ucap Olla Ramlan dengan membungku kemudian
menjilati kontolku, bahkan Olla Ramlan kemudian membuka mulutnya,
kontolku digigitnya, aku menjadi tak karuan
“Aaaaaaaaaaaaoh
taaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan .. aduuuuuuuuh .. tante nakaaaaaaal sekalaali ..
kuperkosa kaaau taaaan “ erangku merasakan gigitan pelan gigi Olla
Ramlan pada kontolku itu.
“Hmmmmmmmm … rasanya .. kontol … kontolmu
itu membuat Tante Olla nggak nahaaan .. besarnya sayaaaang .. aduh
yaaang .. tante sampai nggak nahan menjepit kontol nakal ini .. “ desah
Olla Ramlan dengan menjilati kontolku, sehingga batang kontolku yang
ngaceng itu terasa membasah karena air liur yang dikeluarkan oleh Olla
Ramlan itu.
Olla Ramlan semakin agresif menjilati kontolku kemudian
turun bermain main dengan dua telurku, jilatan nakal di buah zakarku
sampai membuat menggeliat, kurasakan Olla Ramlan memasukan salahs atu
telurku dalam mulutnya dan dihisap.
“Hmmm .. rasakaaan .. dasar kontol nakaaal .. ngajakin Tante Olla kawin .. “
“Tantee
aaaaaaaaaaaaah … aduuh Taan .. tante .. “ ucapku sambil menatap ke arah
dinding di mana ada foto wanita hot bersama Olla Ramlan itu
Olla Ramlan kemudian menarik kepalanya kemudian menindihku
“Itu siapa Tan .. “ tanyaku
“Itu kakakku sayaaaang .. ada apa ?”
“Nafsuin
kayak Tante .. ajak donk kemari .. ajak Tante Lolitha .. aku pengin
ngawini juga “ ucapku yang dipandang dengan wajah tak suka karena
melibatkan kakaknya untuk pesta seks.
“Demi kontolku tante rela
lakukan apa saja khan ? penuhin janji Tante Olla “ ucapku mengulang kata
kata Olla Ramlan itu, Olla Ramlan kemudian terkejut kemudian tersenyum
padaku
“Baik .. baaaik .. Tante Olla akan nanti kenalkan sama Tante
Lolitha .. kawinin betina itu juga “ ucap Olla Ramlan dengan menindihku
dan kemudian menggulingkan badanku, kami kemudian saling memeluk dan
meremas remas
“Setubuhi Tante Olla .. kamu dapat bonus kakak Tante ..
ayolah sayaaang .. bukankah kamu pengin genjotin Tante Olla sambil
ditindih .. lakukan sayaang .. masukin tubuh Tante Olla .. kawinin ..
genjotin, entotin .. spermain sekalian biar hamil .. aduuh sayaaang ..
tante nggak kuaaat .. ayolah sayaaang .. lebarin memek Tante Olla dengan
lidah dan jari nakaalmu . tante suka yaang, sayaaang .. ayolah … buat
Tante menggeliat … “ ajak Olla Ramlan yang tidak tahan diburu nafsu
syahwatnya itu.
Aku tersenyum dan kemudian bangun, kuremas buah dadanya dengan keras membuat Olla Ramlan menjadi tak karuan
“Yaaaaaaaaang
aaaaaaaaah .. aaaaaaaaaaaauh . sudaaaah aaaaaaah . oral memek tante .. “
tepis Olla Ramlan pada tanganku yang masih bermain main dengan buah
dada sekalnya itu, aku kemudian membungkuk, lalu aku mengoral memeknya
dengan lidahku, Olla Ramlan menggeliat, sehingga tubuhnya moleng ke
kanan dan ke kiri, kutangkap buah dadanya, sambil menjilati memeknya
itu, aku terus melakukan serangan rangsangan membuat Olla Ramlan tak
karuan
“Oooooooooh aaaaaaaaaauh .. nnnnnnnnnngggg ..
mmmmmmmmmmmmmhhhh … ngggg ..aaaaaaaaaauh .. teruuuuuuuuuuuuus
aaaaaaaaaaah .. nikmaaaaaaaaaat, sayaaaaaaang .. aduuh enaaknya ..
teruus yaaang .. teruuus .. lebarin memek tantee ollaaaaaaaaaaa .. aduh
yaaaaang .. rasanya …………uuuuuuuuuuuuuuuuuh “ lenguh Olla Ramlan tak
karuan, kali ini kepalanya yang moleng ke sana kemari membuat rambutnya
tak karuan acak acakan itu.
Kedua buah dadanya itu aku pegang dengan
kuat dan kuremas remas membuat Olla Ramlan sampai terpejam erat
merasakan jilatan demi jilatan di memek basahnya itu, aku merasakan
nikmatnya memek yang rasanya bau khas kelamin wanita, memek merahnya itu
semakin memperlihatkan klitorisnya, aku sentil sentil pelan membuat
Olla Ramlan semakin tak karuan menggeliat bak cacing kepanasan
“Yaa
ampuun .. aduh sayaaang .. ayo kontol .. ayo deh kontol .. sudaah aaaah
.. jangan buat Tantee orgasmeee .. segera masukin surga Tante Olla ..
ayolah sayaaang .. tindih tante nakalmu ini “ ajak Olla Ramlan dengan
nafas memburu tak tahan pengin kawin lagi itu.
Aku pun menyudahi
aksiku, aku kemudian langsung menatap ke tubuh mulus tanpa busana yang
sudah pasrah aku kawini, pahanya dilebarkan untuk memberikan ruang
padaku
“Naiki Tante Olla segera sayaaang … masukin kontolmuuu “ ajak Olla Ramlan tak tahan lagi
“Aku suka Tante Olla merengek rengek minta kawin “ godaku yang disambut dengan anggukan kepala Olla Ramlan itu
“Yaa
ampun .. kamu yaaang .. sayaaang … Tante Olla makin sayang sama kamu ..
masukin donk “ sekali lagi Olla Ramlan mengiba padaku.
Aku pun kemudian menindihnya memberikan ciuman mesra di bibirnya
“Tahaan
ya Taaan .. aku mau masukin tubuh tante nakalku ini dengan kontolku .. “
ucapku dengan bangun lagi, aku kemudian memegang kontolku dan kuarahkan
ke memeknya, kutekan dengan kuat dengan meringgis, kami berdua sampai
melenguh kesakitan
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh “ lenguh
kami dengan nafas tak karuan, kurasakan kontolku melesak lebih dalam
lewat kepala kontolku
“Sayaaang aaaaaaaaaaaaaaaaaaah .. akhirnya
aaaah .. memek Tante makin nyaman jepit kontolmu .. ayolah sayaaang ..
masukin lebih dalaaaaaaaaaam .. rasakan kehangata memek Tantee ..
selamat datang kontolku, sayaang .. dalam memek Tante Olla Ramlan .. “
ucap Olla Ramlan dengan mata membeliak padaku karena kontolku kutarik
dan kutekan kuat, aku sampai berdedup tak karuan merasakan jepitan ketat
memeknya itu.
“Teruus kontoool .. tarik dorong lagi .. yaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh . ooooooooooh ..aaaaaaauh …. Hhhhhhhhhhhhhhhh
.. aaaaaaaaaaaaaaaaah .. rasanya aaaaaaaaah .. teruus boooor memeek
tanteeee .. aduuh yaaang memek tantee jadi nggak karuaaaaaaan aaaaaaaaah
“ ucap Olla Ramlan dengan menggeliat tak karuan, kontolku semaki lama
semakin ludes dalam memek Olla Ramlan yang basah dan becek serta hangat
itu, memberikan kenyamanan pada kontolku yang ingin mendapatkan sarang
kehangatan.
“Sekaraaang … genjotin Tante Olla yaa .. pelaan pelan
dulu, sayaaang ooh, sayaaang aduuh .. yaaang .. tante nggaaak tahaan
aaaah .. kamu aaaaaaaaaah .. genjotanmu buat tantee puaaas .. ayoo yang
genjot lagi “ ucap Olla Ramlan yang menggeliat merasakan aku mulai
menggenjot pelan pelan, tanganku bertelepak pada ranjang di kedua sisi
dadanya itu, kusodok sodok memeknya pelan pelan merasakan kenikmatan dan
seretnya kontolku keluar masuk memek betina janda doyan syahwat ini.
“Ck
ck ck ck .. luar biasa taaaaantee .. uuuh .. rasanya aaaaaaaaaah “
erangku dengan naik turun menggenjot tubuh Olla Ramlan yang kini
melingkarkan kedua kakinya menjepit pinggangku namun memberikan ruang
pada genjotanku
“Genjot teruss .. ayo .. genjot terus ..
enaaaaaaaknya aaaaaaaaaaah .. sayaaang .. kontolmu eenaaak .. Tantee
kasih Tante Lolitha deeh besok siang .. dia sedang di luar kota … malam
ini kita akan bersama Mbak Terry .. aduuuh sayaaaang .. ambil telponku
sayaaang .. tangan tantee ndak sampaai .. aaaaaaauh .sayaaang ..aduuh
yaaang kontolmu .. aaaaaaaah “ ucap Olla Ramlan tak karuan ngoceh sambil
aku setubuhi itu.
Hape itu aku ambil dan aku kembali menggenjotnya,
Olla Ramlan sambil bergoyang melayani genjotanku, hapenya kemudian
membuka phonebook dan memaggil betina doyan kawinku Terry Putri. Yang
semalam sudah aku geluti di rumahnya itu.
“Hallo Tante Olla .. gimana kabaarnya “ sapa suara diseberang itu
“Baaik
.. baaaik .. uuuh … Mbak Terry sudaah sampai manaa ?” tanya Olla Ramlan
dengan merem melek bertelepon, sedang aku terus menggenjotnya pelan
pelan
“Kutunggu kau Mbaaak .. aaakuu sedang kawin sama pacarmuuu ..
ooh sayaang genjotanmu pelaan ajaaa” ucap Olla Ramlan dengan menatapku
“Sialan kau Tante Olla .. pacarku kau embat .. awas kau .. tante “ ancam Terry Putri dengan nada yang kurang suka
“Kita
pesta seks Mbaaak .. “ ucap Olla Ramlan dengan tak karuan, hapenya
hanya ditempelkan ke telinganya, aku kemudian meremas remas buah
dadanya.
“Aduuh Tantee .. macet nih .. memekku basaah .. nggak kuat
nahaan kontol pacarku itu .. tunggu ya Tantee “ ucap Terry Putri yang
suara dikecilkan namun aku tetap mendengar dengan jelas
“Kami tunggu
Mbak Terry .. biarkan kontol pacarmu mengobok obok memek tantenya ..
hihihihi .. “ ucap Olla Ramlan sambil menutup telepon
“Kau nakal
sayaaang .. ayo genjotin lagi yang lebih .. tapi jangan kasar .. “ ucap
Olla Ramlan yang ikut tergoncang goncang akibat genjotanku itu.
Aku
kemudian menindihnya, kulumat bibirnya, Olla Ramlan semakin lama semakin
tenggelam dalam luatan birahi yang kuberikan sambil membalas lumatanku,
hisapan demi hisapan sambil kami saling bergoyang, tangan Olla Ramlan
memegang kepalaku memgontrol lumatan kami, sedang tanganku mengelus elus
pahanya kemudian naik meremas remas buah dadanya, sehingga Olla Ramlan
menggeliat tak karuan, lumatan itu terlepas, Olla Ramlan mendongak
dadanya naik sehingga tanganku merasakan kekenyalan buah dadanya yang
berkeringat itu
Kupacu tubuhku naik turun di selakangan Olla Ramlan, kontolku semakin lancar keluar masuk memeknya
“Terruuuuuuuuuuus
ssssssssssssshh ssssssssssssssssshh hhhhh .. terus yaaang .. aaah ..
uuuh …aaah ..uuh ..aaah ..uuuh ..aaah ..uuuh .. aaaaah ..uuuuuuuuh ..
teruuuuuuuuuus aaaaaaaaaaauh ..” ucap Olla Ramlan yang diakhir dengan
lenguhan lebih panjang karena aku menghujamkan kontolku lebih dalam itu,
kemudian aku menggenjot perlahan lagi
“Aduuuh .. hhhhhhhhhhhhhhh ..
oooooooh .. noo .. enaaknya sayaaang .. ayoo .. naik turun lagi ..
enaknya kontolmu .. memek tante terasa hangat menjepit kontoolmu .. oooh
.. ayoo .. uuuh .. nikmatnya kontol itu sayaaaang .. entaaah aaaaaaaaah
.. enaaknya .. ayoo .. hamili tantemu .. buntingi tante nakaaalmu ..
buntingi kaka tante jugaaa .. “ ucap Olla Ramlan dengan kata kata ngoceh
penuh vulgar dan kata kata jorok itu, kata “kontol” sering diucapkan
oleh artis maniak kontol ini.
Kutatap wajah Olla Ramlan yang meringgis keenakan dengan mata yang hanya memutih keenakan aku kontoli itu.
“Enaak ya Taaan ?” tanyaku disela sela aku menggenjot memeknya itu, kuremas buah dadanya sehingga mulut itu baru membuka matanya
“Iyaa aaaaaaaah .. enaaaaak .. uuuh .. remesanmu jangan keras sayaaaang “ ucap Olla Ramlan dengan menahan tanganku
“Rasaaaaaaaakaaaaaaaan
“ ucapku dengan setengah berteriak kemudian melakukan genjotan lebih
cepat dan remasan di buah dadanya lebih kuat, Olla Ramlan sampai
menggeliat bak cacing kepanasan
“DASAAAAAAAAAAR KONTOOOOOOOOOL “
teriak Olla Ramlan dengan kuat, kepalanya moleng tak karuan, wajahnya
penuh dengan peluh, tubuhnya bergoyang goyang seiring aku naik turun di
selakangannya itu, kurasakan memeknya yang hangat itu menyempit menjepit
kontolkum lebih cepat
“Aaaaaayoo .. tante nggak taaaahaaaaaaaaan
aduuuh sayaaaaaaaaaaang .. aduuuh .. maaaaaaau aaaaaaaaaaaaah
..ssssssssssssssssssssssssh sssssssssssssssssssssh hhhh ..
mmmmmmmmmmmmmmhh ..ooooooooooh sayaaaaaaaaaaang nggggg ..ngggg
aaaaaaaaaarhh … aduuh .. sayaaaaaaang .. uuuuuuh …. Huuuh .
genjoooooooooooooot .. ayoo sayaaang .. tanteeeeeeee nggaaak aaaaaaaaah “
erang Olla Ramlan yang menggeliat bak cacing kepanasan aku tindih, aku
remas buah dadanya tanpa henti itu.
Genjotan demi genjotan itu
membuat Olla Ramlan tak karuan, merapatkan kedua kakinya pertanda akan
mencapai puncak pendakian ke lembah birahi meninggalkan aku yang masih
gencar mengawini dengan naik turun menindih tubuh penuh peluh birahi
itu.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh “ lenguh Olla Ramlan panjang ketika
kontolku terbenam lebih dalam, aku kemudian mengangkat kedua kaki Olla
Ramlan dan kumajukan sehingga kedua kakinya berada di atas dadanya
“Tahaan ya Taaan .. aku genjot .. dasar memek ketaaaaaaat “ ucapku dengan penuh peluh, Olla Ramlan hanya hanya mengangguk
Kugenjot
terus dengan memegang kakinya itu, Olla Ramlan hanya bisa merem melek,
memeknya semakin sempit, namun kontolku tetap lancar keluar masuk
memeknya
“Sleep … Sleep … Sleep … Sleep … Sleep … Sleep … Sleep …
Sleep … Sleep … Sleep … Sleep … Sleep … Sleep … Sleep … Sleep … Sleep …
Sleep … Sleep … Sleep … Sleep … Sleep … Sleep … Sleep …”
Terdengar
suara gesekan kontolku keluar masuk memek betina nakal ini, kurasakan
Olla Ramlan mulai tak karuan, tubuhnya kian tak karuan, kurasakan
memeknya menyempit, kutarik kakinya ke belakang lagi, aku kembali
menindihnya dan kuremas buah dadanyas sebelah kirinya, sambil kembali
menggenjot cepat, memeknya sudah tidak tahan tahan, Olla Ramlan tegang
tak karuan
“Sayaaaaaang aaaaah ,, .. maaaaaaaaaaaau aaaaaaah “ lenguh
Olla Ramlan tak karuan tanpa membuka matanya, tubuhnya akhirnya tegang
dengan membusungkan dadanya ke atas, kuremas buah dadanya sekuatku
sambil membenamkan kontolku dalam dalam
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah
“ erang Olla Ramlan panjang yang tegang membusung, tubuhnya kemudian
berdebam dengan berkelonjotan tak karuan, tubuhnya melemas dengan cepat
setelah menyiram kontolku dengan cairan hangatnya, peluh keringat
membanjir di tubuh kami.
Kuhentikan genjotanku dengan memegang kepala
Olla Ramlan yang masih terpejam erat mendapatkan orgasmenya itu. Wanita
ini menikmati orgasmenya lama dengan tetap memejamkan matanya, aku
menindihnya sambil mengelus elus pahanya, di sinilah letak kelemahan
Olla Ramlan yang senang dielus elus di pahanya, sisi sensitifnya yang
satu itu, aku menciumi pipinya
“Tante Olla Ramlan benar benar
menggairahkan .. kontolku senang dijepit dalam memek Tante Olla ..
sayaaang … tanteku sayaang .. maafin kalo aku membuat Tante Olla hamil
yaaa .. “ ucapku sambil diam menindih dan memeluk Olla Ramlan yang masih
diam tak bergerak, kurasakan kehangatan cairan basah membanjir itu.
Pelan
pelan Olla Ramlan menggeliat, kemudian membuka matanya, ketika membuka
matanya itu bertumbukan dengan mataku yang menunggu menatapnya
“Hhhh
.. makasih sayaaang . tante puaas .. tadi rasanya Tante Olla melayaaang
.. luar biasa sayaaaang .. dengan apa Tante Olla berterima kasih padamu
?” ucap Olla Ramlan dengan wajah penuh kepuasan
“Seperti janji Tante
Olla .. bawa Tante Lolitha padaku .. kontolku juga pengin masuk memeknya
.. lihat tuh .. selakangan kakak Tante Olla nyempluk .. pertanda gatel
pengin dikawin “ ucapku yang disambut dengan elusa tangan Olla Ramlan di
punggungku. Olla Ramlan memintaku diam, aku diam mengikuti kat katanya,
Olla Ramlan kembali memejamkan matanya, tangannya mengambil
handphonenya, kemudian mengcalling kakaknya itu. Aku kemudian hanya
membenamkan kepalaku di belahan buah dadanya itu, saut saut dengan gaya
memancing Olla Ramlan meminta kakaknya untuk datang ke rumahnya.
Terdengar nada persetujuan akan datang besok siang. Uuuuuhuuuu !
Kurasakan
kehangatan luar biasa menindih Olla Ramlan yang megap megap aku genjot
memeknya di ranjang empuk itu, percintaan kami yang lembut itu membuat
kami semakin tenggelam dalam lautan birahi, janda satu anak ini memang
benar benar membuatku sering tidak tahan, apalagi ditunjang dengan
kenakalannya yang senang dan gemas memegang megang kontolku, baik
ngaceng atau tidak ngaceng. Olla Ramlan selalu tersenyum padaku jika
bisa menyentuh ke kontolku. Olla Ramlan tertindih dengan badan penuh
dengan keringat, rambutnya acak acakan, rambut panjang itu mulai
mengering seiring panasnya adegan ranjang kami yang romantis itu.
Kontolku terbenam dalam memeknya yang basah penuh kehangatan, belum lagi
kedutan demi kedutan dan remasan serta remasan dinding memeknya yang
basah itu membuat kontolku semakin nyaman dalam sarang syahwat artis
doyan kontol ini. Gairah binal nan mesum Olla Ramlan semakin malam
semakin saja membuatku betah untuk menggumuli, mengawini, mengentoti,
mengewein, seperti kami tak puas jika malam ini hilang sedetikpun, bagi
kami waktu adalah berharga, demi kontol dan memek, kami harus kawin
sampai kami tidak sanggup lagi bertahan. Tubuh mulus putih penuh
keringat itu mulai menggeliat seiring tangan selalu nakal mengelus elus
pahanya itu, matanya dibuka pelan pelan, bibirnya meringgis karena
kesakitan kontolku yang sesak terbenam dalam memeknya yang basah.
Perempuan doyan mesum ini, semakin lama semakin membuatku nafsuku
melenggak, aku semakin tidak terkontrol untuk menikmati tubuhnya.
“Sayaaaaang
aaaah .. jaaangaaan tindih Tantee Ollaaa begini aaaah .. berat
sayaaaang “ rengek Olla Ramlan dengan menahan ke dadaku itu, aku pun
menaikan dadaku
“Ya tanteku sayaaang .. Tante Olla benar benar
menggairahkan .. aku nggak bosan kawin sama Tante Olla Ramlan ini ..
waktu masih panjang tante .. mau ya tante .. kita kawin sampai pagi ?”
tanyaku dengan tersenyum, wanita janda nakal ini tersenyum padaku
“Siapa
ndak mau dikawin sama kontolmu itu .. iiih .. tante malah gatel nih ..
tante malah pengin ngajakin kamu di sini beberapa hari .. kita akan
kawin terus yaaa .. pokoknya ndak pagi ndak siang .. jika kamu pengin
menyetubuhi Tante Olla .. setubuhi aja .. biarlah sayaang .. memek Tante
Olla Ramlan cuma buat kamu seorang .. tuh .. kontolmu bener bener
nyokot memek tante .. rasanya aaaaaaah .. sayaaaang .. tante puas banget
sama kamu .. ooh .. sayaaang .. Mbak Terry kok lama ya .. pengin kita
pesta seks bersama sama … kita juga nunggu si chef Farrah itu .. tapi
mereka hanya bisa sampai pagi … siangnya kamu kawin berdua sama kakak
tante .. Tante Lolitha . dia sudah berjanji dataaang .. sayaaang aaaah
.. cabut kontolmu sayaaang .. memek Tante Olla ngilu nih .. perlu rehat
sebentar sebelum kamu coblosin lagi .. “ ucap Olla Ramlan dengan
meringgis
“Ini protes atau terima kasih sih ?” tanyaku
“Ya ampun,
sayaaaang .. tante tentu berterima kasih padamu … terima kasih kontol,
sayaaang .. sayaaang .. lepasin deh kontolmu .. kasihani tante donk .. “
rengek Olla Ramlan dengan mengelus elus pipiku. Aku menjadi teriba iba
akan rasa sayang Tante Olla Ramlan yang molek ini. Kutarik kontolku
terlahan dengan menaikan selakanganku, Olla Ramlan sampai tidak berkedip
memandang ke selakangan kami yang sudah menjadi satu ini, perlahan
lahan kontolku terserabut dari memek basahnya yang berjembut itu.
Kontolku terasa dipilin dan tergesek luar biasa nikmat, sehingga aku sampai terpejam melenguh
“Aduuuuuuuh Taaaaaaaaaan … enaaaaaaknya aaaaaaaaaaaah “ erangku sambil malah menekan lagi membuat Olla Ramlan menjadi senewen
“Dasaaaaaaaaaaar kontol kaaaaaaaau “ maki Olla Ramlan dengan mencubiti dadaku
“Habis
.. aaaah . enak banget dalam memek Tante Olla … pengin benamin lagi “
ucapku dengan menekan bebas ke bawah membuat Olla Ramlan menjadi
menjerit
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh “ lenguh Olla Ramlan dengan memukul mukul punggungku itu.
“Sayaaaaaaaaang
please ..aaaah cabut dulu kontolmu .. uuh .. sakit yaaang .. sayaaang
.. ayo deh .. apa yang bisa membuatmu agar mencabut kontolmu ?” tanya
Olla Ramlan dengan nada genit itu.
“Hmmm .. apa yaa .. aku pengin
anak dari Tante Olla .. tapi aku ndak mau nikahi tante “ sahutku enteng
yang disambut dengan cubitan Olla Ramlan
“Sialan kau, sayaang ..
kirain tante ini sapi apa ? sudahlah sayaang .. kalo Tante Olla hamil
kamu nggak usah niat menikahi ya .. cukup mengawini saja .. itu lebih
enak ” ledek Olla Ramlan.
“Apa sih bedanya kawin sama nikah tante ?” godaku lagi yang disambut gelak tawa dan suara mendesah janda nakal ini.
“Kalo
nikah itu pake surat .. kalo kawin itu pake kontol sama memek …
hihihihihi .. nakal ya Tante Olla ini, berani ngomong jorok .. kamu yang
ngajarin khan .. “ ucap Olla Ramlan dengan mengedipkan matanya kemudian
menciumi keningku, kutarik kontolku lagi sampai kami berdua meringgis
lagi, kontolku perlahan lahan keluar centi demi centi, dan ketika
kontolku tercerabut itu cairan hangat itu keluar dari memek Olla Ramlan.
Ketika kontolku lepas, Olla Ramlan langsung mendorong dadaku dan menggulingkan kemudian langsung menindihku
“Dasar
cowok nakal .. mau enaknya sendiri “ maki Olla Ramlan dengan melumat
bibirku rakus. Kubalas lumatan itu, kami berdua sampai megap megap, Olla
Ramlan kemudian bangun dan meninggalkan aku, Olla Ramlan kemudian duduk
di dekat cermin, mengambil sisir dan merapikan rambutnya.
“Ntar
sayaaang .. biar Tante Olla rapi nan cantik .. biar nafsumu mengawini
Tante Olla naik lagi … “ ucap Olla Ramlan yang melirik padaku dengan
nakalnya itu, lirikan nakal itu mengundang nafsuku, aku kemudian bangun
dan berdiri di belakangnya, kutempelkan kontolku yang basah nan ngaceng
itu, Olla Ramlan sampai tersenyum senang
“Sayaaang .. kontolmu nakal yaa “ ucap Olla Ramlan sambil menggerakan punggungnya itu menggesek ke kontolku
“Memek Tante Olla juga nakaal “ balasku tak kalah membuat Olla Ramlan kemudian membalik badanya dan menatap ke kontolku itu.
“Tante Olla dah cantik belu, sayaaang “ ucap Olla Ramlan dengan memegang kontolku dan remas remas pelan
“Duuuh .. apapun kondisi Tante Olla tetap cantik deeh .. apalagi susunya ini lho “ ucapku sambil meremas buah dadanya
“Ooh
sayaaaaaaaang .. kamu gemes remesin susu Tante Olla .. remees yaaang ..
remes dengan lembut .. Tantee sukaaaaaa .. yaaaang aaaaaaaaaaaaah ..
tante jadi pengin kawin lagi nih .. “ rengek Olla Ramlan dengan nada
manja nan genit itu. Rambutnya kini rapi kembali dan sudah mengering
“Kita
ranjang, tante nakal … “ ajakku dengan menarik tangan Olla Ramlan agar
berdiri, aku kemudian memeluknya dan kubawa kembali ke ranjang birahi
empuk itu.
Olla Ramlan kemudian duduk di bibir ranjang sambil membuka
pahanya lebar lebar memberikan tontonan luar biasa vulgar dan membuat
orang yang di dekatnya bakalan ngaceng.
Aku kemudian duduk di
sampingnya, meremasi buah dadanya, kemudian turun mengelus elus perutnya
lalu ke pahanya, Olla Ramlan sampai terpejam merasakan elusan demi
elusan nakal tanganku merayap naik turun antara bagian dengkul sampai di
selakangannya itu
“Teruus yaaaang .. uuh . tante jadi pengin .. aduh
yaaaaaaaaang ..ssssssssssshhh sssssssssssshh hhhh “ desis Olla Ramlan
dengan mata terpejam mendongak, kuciumi bagian lehernya itu sambil
tanganku bergerilnya ke paha dan selakanganya yang membasah itu.
Aku
meraba raba paha mulus tanpa cacat itu, kurasakan kehalusan kulitnya,
Olla Ramlan menjadi tidak tahan, sehingga membuka matanya, kemudian
langsung berdiri dan naik di pangkuanku, tangannya menggelanyut di
pundakku
“Trim sayaaaang .. Tante Olla pengin dikawin lagi .. marilah
sayaaang .. kita habiskan waktu kita sebelum Mbak Terry dataang ..
kawini Tanteee yaaa .. “ rengek Olla Ramlan yang tidak tahan aku terus
bermain main dengan susu dan pahanya itu.
“Baik Tanteee .. duduk di ranjang Tantee .. “ ajakku dengan membawa betina doyan kontol itu ke tengah ranjang.
“Hmmm
.. baik yaaang .. iiih .. kontolmu ngacengnya .. ya ampuuun .. kontol
kok keras begini .. yaang sayaaaang .. aduh yaaaang .. remesanmu nakaaal
sekali .. ampun yaaaang .. masukin dong tubuh tanteeeee “ rengek Olla
Ramlan yang matanya sayu pengin dikontoli lagi
“Aku akan kontoli
memek tantee .. ayo deeh tan .. ayo Tante Ollaaa yang nakaaaal .. ayo
topangkan kaki kanan tante di pundakku “ ajakku dengan masih mengelus
elus pahanya itu.
“Ya ampuun .. apa tante kuat digenjot cara begitu
.. ampun aaaah .. “ Olla Ramlan menggeliat nakal padaku, namun kakinya
itu akhirnya naik ke pundakku sehingga posisi Olla Ramlan menjadi miring
condong ke belakang
“Yaaaa .. luar biasa montoknya susu ini, majuin
memek Tante Olla “ ucapku sambil meremasi susunya itu. Olla Ramlan pun
memajukan selakangannya dekat kontolku, aku sendiri yang memegang
kontolku, tangan Olla Ramlan kemudian menopang ke pundakku lagi
berpegangan
“Maasukinnya pelaan ya tapi kuaaaaaaat .. huuuuuh .. ndak
sabaar nih .. kita genjot bareng yaa “ ungkap Olla Ramlan yang
sebenarnya juga tidak tahan pengin segera dimasukin tubuhnya itu dengan
kontolku
“Tante ikut nekaaan yaaa … kita bareng bareng taaan .. uuuh …
majuin memek Tante Olla .. yaaaaaaa aaaaaaaaaaaauh .. huuuuuuuuh ..
sesaaaaaaaaaaaak “ erangku merasakan lubang memek Olla Ramlan membuka
menerima masukan kontolku yang besar itu, Olla Ramlan sampai tak karuan
terpejam merasakan sakitnya kontolku masuk perlahan lahan
“Sayaaang .. kamuu diaaam dulu .. Tantee Ollaa yang majuuu “ ucap Olla Ramlan dengan menjambak rambutku itu.
Perlahan lahan kontolku mulai terbenam di lubang memek Olla Ramlan yang hangat itu.
“Uuuuuuuuuuuh
.. rasanya Taan .. uuh .. kaki Tante Olla letakin di bawah paha donk ..
biar lebar selakangan Tante Ollla .. “ ucapku sambil menunggu kaki
mulus itu menyulusup di bawah kakiku.
“Duuuh .. memek tantee rasanya
aaaaaaaaaaaah .. sayaaaaang aaaaah .. kamu nakaal aaaah .. kamu bakalan
genjotin dan remes susu tanteee .. idih .. nakal banget kau sayaaang ..
awas yaa .. awas kalo spermamu ndak keluar di dalam .. hamili Tante Olla
segeraaaa .. “ ucap Olla Ramlan dengan suara yang serak serak basah
menggoda itu
“Yaa aaaaaaaaaaaah .. kontolku daaah masuk tanteee ..
ayoo benamin lebih dalaaaaaaaam “ ajakku dengan menekan lebih dalam
lagi, Olla Ramlan sampai menggeleng geleng, entah keenakan atau
kesakitan namun tetap berusaha membenamkan kontolku sampai mentok,
kurasakan kontolku membentur dinding buntu, keringat birahi kembali
keluar dari tubuh kami dengan cepat.
Luar biasa indahnya tubuh wanita
ini, dengan balutan terpaan cahaya kamar itu, tubuh mulus putih penuh
keringat itu indah sekali, aku sampai kagum menyaksikan satu wanita ini.
Walau sudah beranak namun memeknya tetap sempit dan meremas remas
kontolku dengan manja, otot dinding memeknya nakal sekali memijati
kontolku pelan pelan, kurasakan nikmatnya seks itu, kurasakan nikmatnya
memek Olla Ramlan. Kupejamkan mataku merasakan kontolku luar biasa mulai
diremas remas gemas oleh memeknya itu, kehangatannya luar biasa nikmat,
kunikmati saat saat ternikmat ketika aku diremasi dikontolku, kaki
mulus yang tertopang di pundakku ditekannya kuat, sedang tangan Olla
Ramlan memegang leherku dekat kaki kanannya yang mancal di pundakku.
Sedang tangan kirinya bertekan ke samping tubuhnya ke ranjang itu, kaki
mulus kirinya berada di bawah pahaku, kulihat kontolku terbenam dalam
jepitan memeknya, kulihat dua daging memek Olla Ramlan yang menjepit
kontolku
“Gimaanaa tanteee .. uuh .. tanteee .. diam dulu .. kita
diaaam .. uuh .. rasanyaa .. tarik nafas taaaaan .. tarik nafaaaaaas ..
uuuuuuuh aaaaaaaaah .. rasanyaaa aaaaaaaaaah “ ucapku merasakan surga
memek Olla Ramlan yang aku kagumi kemulusan tubuhnya itu.
“Iyaa aaah
.. ooooooh .. say .. saaaayaaang … memeek tantee rasanya aaaaaaaaah ..
nikmaat sekali .. oooooooooh .. sssssssssssssssshh ssssssssshhh hhhh ..
Tanteeeee Ollaaaaaaa .. puaas .. puaaaaaas aaaaaaaah .. aduuh yang ..
rasanyaaa aaaaaaauh .. nikmaaaaaaaaat .. diaaam aaaaah .. tante
rasakaaan dulu kontolmuu uuuuuuuuuuuuuuuh .. mmmmmmmmmmmhhh .. nggg nggg
..eeeeh .aaaaaaaaaaaauh .. yaaang .. aduuuh nikmaaaatnya … “ lenguh
Olla Ramlan dengan mata terpejam menikmati kontolku itu.
Kami berdua
diam sejenak menikmat persatuan tubuh kami, menikmati ketika kami jadi
satu dengan cara kawin itu, ketika kontolku dan memek Olla Ramlan
menjadi satu, dan kami siap untuk membuat anak, Olla Ramlan rela hamil
demi kenikmatan yang kuberikan, wanita ini memberikan segalanya untukku
asal diberi kenikmatan dengan cara dikawini, dikontoli, digenjot,
disodok sodok memeknya sampai aku harus menyemburkan spermaku dalam
rahimnya, wanita ini memang gila seks, maniak kontol, apapun dilakukan
hanya demi kenikmatan namun berani ambil resiko. Kami kemudian saling
membuka mata dan saling tersenyum mesra
“Siapa yang genjot ?” tanya Olla Ramlan
“Aku
pengin kita genjot bareng Tanteku yang nakal .. Tante Olla Ramlan yang
genit .. majuin dikit dada tante .. biar aku bisa ngereemees .. duuuuuuh
aaaaaaaaaaauh .. tantee aaaaaaaaah .. suuussu tante .. sekal
bangeeeeeeet .. akuu sukaa . siaap ya tantee .. kalo tante majuuu aakuu
juga maju .. mundur samaa mundur .. “ ucapku yang dijawab dengan
anggukan penuh senyum nakal Olla Ramlan yang memandang ke bawah kemudian
menyaksikan kontolku dalam memeknya itu
“Iyaa .. yaa .. siaaap ..
oooh sayaaaang .. kontolmuu aaaaaaaaaaaaaah “ ucap Olla Ramlan dengan
menarik ke belakang, aku pun ikut
“Majuuuuuu “ ajak Olla Ramlan, kami saling maju sehingga kontolku terbenam dalam disertai lenguhan kami
“Aaaaaaaaaaaaaaauh
aaaaaaaaaaaaaaaaaah ..aaaaaaaaaaaauh ..aaaaaaaaah “ lenguh kami yang
perlahan lahan saling memompa maju mundur.
“Yaang .sayaangku .. ooh
nikmaaat .. teruus sayaaang .. tante jadi makin enaak nih .. aduuh
sayaaang .. tantee betah dikontoli kaaamuu .. sayaaaaaaaang cup … ayoo
lumat bibir tantee yaaa .. sambil remes remes .. uuuuuuh .. oooooh ……
mmmmmmmmmmmhh mmmmmmmmmmmmff .. ngggggggg… ngggggg .. “ lenguh Olla
Ramlan tidak karuan sambil memiringkan kepalanya menerima lumatanku itu,
kami berdua saling melumat tanpa kontrol itu, kuremas buah dadanya
sepuasku sampai Olla Ramlan menggelinjang, namun selakangan kami saling
maju mundur menikmati adegan per-ewe-Hajjah Andi Nurpati kami yang
semakin panas itu.
Genjotan demi genjotan kami lakukan dengan
intonasi yang tetap, setiap kontolku masuk membentur dinding buntu kami
melenguh bersamaan, ketika kontolku hendak keluar kami saling menghela
nafas, namun tak ada jeda kami kembali maju membenamkan kontolku dalam
memek Olla Ramlan itu
“Saaayaaaang .. aaaaaaaaaaah .. gimanaa yaaang
.. enaak bangeeeeeeeet .. uuuuuuuuuh “ sahut Olla Ramlan dengan
berpegangan kuat pada leherku, dadanya aku remas remas bergantian
membuat Olla Ramlan sampai mendongak, perlahan lahan kontolku semakin
lancar keluar masuk memeknya, sehingga suara gesekan kontolku terdengar
nyaring di selakangan kami
“Cleep …Cleep …Cleep …Cleep … Cleep …Cleep
…Cleep …Cleep … Cleep …Cleep …Cleep …Cleep … Cleep …Cleep …Cleep …Cleep
… Cleep …Cleep …Cleep …Cleep … Cleep …Cleep …Cleep …Cleep … Cleep
…Cleep …Cleep …Cleep … Cleep …Cleep …Cleep …Cleep … Cleep …Cleep …Cleep
…Cleep … Cleep …Cleep …Cleep …Cleep … Cleep …Cleep …Cleep …Cleep … Cleep
…Cleep …Cleep …Cleep … Cleep …Cleep …Cleep …Cleep … Cleep …Cleep …Cleep
…Cleep …”
Kami menikmati suara gesekan merdu nan nikmat itu, Olla
Ramlan sampai melihat kebawah bagaimana memeknya digenjot keluar masuk,
Olla Ramlan sampai tidak berkedip memandang kontolku yang lancar, namun
kemudian kembali menatapku sambil menikmati remasan tanganku di buah
dadanya itu
“Sayaaang .. indahnya kita kawin .. indahnya Tante Olla
kau kawini .. teruus yaang .. teruus .. kau segalanya .. demi kontoolmu
.. tante rela apa sajaaa .. tak ada yang tante berikan kecuali tubuh
tante padamu .. ayoo sayaaang .. genjotin .. jangan cepaat dulu ..
aaaaaaaaaaaaaauh “ ucap Olla Ramlan yang disertai lenguhan demi lenguhan
kenikmatan itu.
Kami terus saling memacu dengan tubuh bercucuran
keringat, Olla Ramlan sampai menggeleng geleng tak karuan menikmati
dirinya digenjot memeknya oleh kontolku
“Kontol .. kontol ..
KOOOOONTOOL .. KOOONTOL .. ooh kontol .. kontol .. koooooontooool ..
kooooooontooooooool .. KOOOOOOOONTOOOOOOOOOL “ teriak Olla Ramlan dengan
kata kata vulgar itu.
“Teruus tantee .. terus .. ucapkan kontol .. “ ajakku dengan terus saling memacu maju mundur itu
“Kontol
.. memek .. kontol .. memek .. kontol .. KOOOOONTOOOOOL .. memek ..
kontooool .. MEMEEEEEEEEK .. Ooh KOOOOOOOONTOL .. kontol .. koooooontol
.. enaaknya kontol .. ooh kontol .. kontol … demi kontolmu .. deeeemii
kontolmuu aaaaah .. aduuh sayaaang ..aduuuh kontoooooooool .. enaaknya
.. ayoo kontol .. tanteeee ngggg nnggaaak taaa taaahaan .. ayoo genjotin
.. “ teriak Olla Ramlan tak karuan menyebut alat kelamin itu.
Olla
Ramlan benar benar tak menyisakan waktu sedetikpun menikmati adegan
kawinnya ini, mulutnya komat kamit mengucapkan kontol sampai entah
ratusan atau ribuan kali, baginya berkata vulgar ketika dikontoli itu
terasa membuat dirinya melayang tak karuan.
“Iyaa .. akuu maaau
tantee .. keluuaaar .. kontolku makin ndaaak kaaaruaaan aaaaaaaaaaauh ..
tanteee . memek Ollaaa aaaaaaaaaaah tanteeeee .. aaaaaaaaaauh teruus
taaaaaan .. cepetaan yuuk .. “ ajakku yang disambut dengan genjotan
pantat Olla Ramlan maju mundur lebih cepat sehingga suara nyaring
kembali terdengar sangat merangsang itu, genjotan demi genjotan cepat
itu membuat Olla Ramlan matanya memutih sambil mendongak ke atas,
dadanya ikut menggeliat seiring tanganku tak bosa ngeremes susunya itu.
Menit
demi menit berlalu, memek Olla Ramlan menyempit dengan cepat, aku
menyodok nyodok lebih keras dan dalam serta lebih cepat sampai akhirnya,
wanita itu membuka matanya dan menekan ke pundakku sambil menepuk nepuk
“Taantee
Ollaaa maaaaau keluaaar .. ayoo yaaang .. hamili tanteemuu .. buntingi
tanteeemuu .. buaat Tantee Olla hamil .. ayoo yaaang .. aduuh
yaaaaaaaaaaaaang “ erang Olla Ramlan tak karuan memeknya menyempit
dengan cepat, aku pun cepat menggenjotnya, sodokan demi sodokan, erangan
demi erangan, akhirnya Olla Ramlan mendapatkan orgasmenya
“Sayaaaaang
tanteeeee aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah .. aaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh
ooooooooooooh .. aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ erang Olla
Ramlan dengan mendongak ke atas, aku pun menekankan kontolku dalam
dalam karena aku juga tidak tahan. Kubenamkan kontolku dalam dalam,
belum sempat Olla Ramlan mengucurkan cairan hangatnya, kontolku lebih
dulu muncrat ke dalam, dan kemudian Olla Ramlan pun langsung mengucurkan
cairan hangat itu.
“Ooooooooooooooooooooooooooooooooooh “ lenguhku
panjang sambil merapatkan badan dan meremas buah dada Olla Ramlan
sekuatku, Olla Ramlan pun tegang bersama denganku dan kami berdua
kemudian berkelonjotan, kami sampai kelimpungan dan terkapar menggelepar
ke samping dengan kaki Olla Ramlan menjepitku, kami sampai ngos ngosan.
Kurasakan spermaku muncrat ke dalam
“Creeeeeeeeet …. Creeeeeeeeet .. creeeeeet .. creeeeeeeet “
Lendir
kental itu keluar meleleh di sela sela memeknya yang menjepit kontolku,
perlahan lahan kontolku melemah setelah mengeluarkan isi spermaku
menembak ke rahim Olla Ramlan itu. Kami diam dengan nafas ngos ngosan,
Olla Ramlan pun kusut sambil memelukku lemas, tak ada sahut, tak ada
suara, kami sampai lima menit diam itu.
“Ya aaaaaaaaaampuuuuuuuuuun
.. kalian kawin nggak ngajak ajak “ sahut suara yang membuka pintu, aku
pertama yang melihat wanita itu, tak lain Terry Putri yang sudah masuk
dengan memakai pakaian masih lengkap, Terry Putri sampai melotot melihat
ke selakangan kami, di mana kontolku terbenam dalam memek Olla Ramlan
yang banyak lendir kentalnya itu.
Olla Ramlan menggeliat dan menatap Terry Putri itu yang tersenyum nakal itu
“Oo
Mbaak Terry .. pacarmu benar benaar kuaat .. kontolnya itu lho iih ..
aku sudah empat kali disemai dengan sperma dia “ ucap Olla Ramlan dengan
mengelus elus pipiku
“Iih .. kalo hamil gimana Tante “ ucap Terry Putri dengan duduk di sampingku
“Biarin .. hamil biar hamil “ ucap Olla Ramlan cuek.
Aku hanya diam memandang pada kemontokan tubuh Terry Putri yang memakai pakaian ketat itu, Olla Ramlan menahan kepalaku
“Tante
cemburu sama kamu .. tuh pacarmu dataaang .. kawini dia yaa .. genjot
Mbak Terry “ goda Olla Ramlan yang disambut dengan tawa Terry Putri.
“Nakal
nih tante .. dua hari genjot memekku di mangga dua .. malamya aku
digenjot nggak karuan .. oke deeh .. kalian rileks dulu .. cabut
kontolmu yaang .. Mbak Terry mandiin biar kamu segar .. terus kita kawin
bertiga yaaaaaaa … kita pesta seks .. kalo Tante Olla Ramlan mau
dihamili .. Mbak Terry pun mau dihamili juga .. mau ya yaaang ..
menghamili Mbak Terry ?” tawar Olla Ramlan dengan menarik tubuhku.
Terry
Putri sampai tak karuan menatap ke selakanganku yang mulai kendur dari
tubuh Olla Ramlan itu, lendir kental itu keluar dari memek Olla Ramlan,
Olla Ramlan langsung menggeliat membelakangi aku
“Lihat Mbak Terry
sayaang … nih Mbak Terry lepas baju dulu .. biar kamu terangsang … “
ucap Terry Putri dengan manja mencopot kaos ketat itu, bra kemudian
dilepaskan, susunya mencuat keluar, kemudian roknya dilepas sehingga
celana dalamnya warna pink itu membasah
“Ndak taahan ya Mbaak “ ledekke
“Sialan
kau, sayaaang .. Mbak Terry oral sejak di mobil .. nggak tahan bayangi
kontolmu teruus .. yuk .. Mbak Terry mandian kamuu “ ajak Terry Putri
menarik tanganku, lendir kental menempel ke kontolku, namun Terry Putri
cuek membawaku ke kamar mandi aku disiram air hangat itu, dengan telaten
presenter doyan kontol ini memandikan aku, bahkan sangat perhatian
memberikan layanan mandi padaku, aku hanya bisa diam memandang pada
tubuhnya yang mulus itu, wajahnya yang gemesin dan terlihat haus kontol
itu tersenyum padaku. Sampai aku tidak tahan mengelus elus memek Terry
Putri, Olla Ramlan masuk dan kemudian duduk di sampingku, kami saling
memandikan badan.
“Kita makan dulu ya yaaang .. tante lapar nih .. kita makan bareng dengan telanjang ya “ ajak Olla Ramlan
“Baik
tante nakaaaaaaaaaaaaaal “ sahut Olla Ramlan dengan memberikan sabun
pada Olla Ramlan itu. Kami mandi bersama sampai kami saling menyabuni.
“Gimana dengan chef nakal itu “ tanyaku
“Haaaaaaaaaaaaah ! memang kita mau keroyok si kontol sama Farrah ?” tanya Terry Putri dengan terkejut.
“Iyaa
.. kalo dia nggak kuat .. ya satu satu .. kita antri saja .. ketika
Mbak Terry dikawini sama kontol dia .. kami berdua nonton dan membuat
kami tak sabaran dapat jatah dikawini .. hihihihi .. bakalan nikmat nih
.. entaar dia pasti dataaang .. tuh tuuh … ada suara mobil datang ..
ayooo “ ajak Olla Ramlan yang peka pada suara itu, kami berdua bergegas
ke depan dengan telanjang bulat, Olla Ramlan membukakan pintu. Tubuh
montok dengan buah dada besar itu muncul dengan tersenyum, namun
kemudian matanya jelalatan melihatku duduk dengan kontol ngaceng, Farah
Quinn sampai tidak tahan kemudian langsung menduduki pahaku sambil
megangi kontolku
“Kamuu aaaaaaaah .. nakaaaaaaal .. kau genjotin
temanku semua . payaah nih .. masak aku kau lupakan .. kau hutang
semalam sama aku sayaaaaaaaaaaaang .. nih .. gara gara kamu .. aku
sampai ketagihan kontolmu .. kau suamiku, sayaaaaaaaaaaaaaaaang ..
hamili aku donk .. buatin anak ya “ pinta Farah Quinn dengan tersenyum.
Kami
berempat kemudian berpindah ke ruang tengah lagi, kami menghamparkan
permadani untuk mengadu birahi, aku bakalan lemas melayani wanita nakal
dan binal ini, benar benar malam yang berat bagiku diajak kawin sama
selebritis pemuja kontol ini. Olla Ramlan ke belakang tak lama kemudian
membawa nampan penuh makanan serta minuman keras, aku sampai berdegup di
atas nampan itu ada butiran obat entah apa namanya, aku palingan itu
obat kuat.
"Kami bertiga mau hamil sama bibitmu, sayaaang .. hamili
kami bertiga ya " ucap Terry Putri dengan genit yang disertai senyum
Farah Quinn dan Olla Ramlan
Setelah membaca bikin Cindy jadi Terangsang yang mau kenal atau dengar cerita dari Cindy bisa dilihat di bawah ini :
BalasHapusCERITA DEWASA HOT
TIPS BERCINTA
CERITA SEX
FOTO MEMEK
CERITA MESUM
FOTO BUGIL
CERITA NGENTOT
CERITA SEKS PERAWAN
CERITA SEX TERBARU
CERITA SEKS TANTE TANTE
CERITA MESUM NYATA
CERITA SEKS SELINGKUH
CERITA MESUM TANTE
kisah nyata kiriman pembaca Cerita Sex Dewasa
Film Bokep, Film Dewasa, Film Porno, Film Semi, Film Semi Indo, Film Semi Jepang, Nonton Film Bokep, Bokep Online, Download Bokep Online, Bokep HD,
BalasHapusEZSLOT99
BalasHapusAgen Slot Online Mudah Menang
bandar bola terpercaya